1 lagi ibu hamil meninggal setelah persaLinan !!!

Bundaaaaa,,,hari ini aku denger 1 lagi ibu hamil meninggal setelah persalinan.
Tau gak,,selama aku hamil,,aku udah nemuin 3 kasus ibu& bayi meninggal,,
Naudzubillah,,amit amiitt,, #elus2 perut#

Tadi temenku cerita,,temennya baru aja meninggal akibat persalinan Caesar.
Persalinannya terjadi kemarin,,secara sc.
Tapi setelah persalinan,,si ibu mengalami pendarahan hebat,,
ibu ini jg dinyatakan mengalami darah rendah,,tapi persalinan sc ttp dilakukan.
Alhasil si ibu meninngal 1 hari setelah melahirkan bayinya.
Tapi syukur alhamdulillah,,si bayi berhasil selamat.

Kasus yg 2 lagi,,

sebulan yg lalu,,temen suamiku,,istrinya harus kehilangan bayinya,,seminggu setelah lahiran.
Awalnya si ibu disuruh kontrol seminggu lagi sama dokternya,,tapi karna ngerasa belom akan lahiran,,si ibu bandel,,dia ga dateng kontrol pada hari yg ditentuin dokter.
Padahal waktu itu ketubannya udah pecah,,tapi dia malah bilang itu cm keputihan aja.
jadi dia santai,,n cuma kontrol ke bidan.
Pas dtg ke bidan,,trnyata si bidan bilang msti dirujuk ke RS,,
Ga taunya,,bayinya udah minum banyak air ketuban yg udah hijau.
Akhirnya saat itu dia melahirkan secara normal.
Setelah lahir,,bayinya langsung masuk ICU akibat kracunan,,n seminggu kemudian meninggal

1 lagi kasus,,
Tetangga sebelah rumah,,yg udah tinggal nunggu hari buat lahiran,,tiba2 nyadar bayinya ga bergerak sama sekali.
Sama ibunya (ibunya si ibu bayi) malam itu disuruh langsung cek k dokter,,tapi dia malah nunda2 bilang besok aja,,karna udah malem,
Ga taunya,,pas besokannya dia dibawa ke dokter,,bayinya udah meninggal dlm perut akibat GULA.
Bayinya kena Diabetes karna si ibu trlalu banyak konsumsi GuLa.


Bunda2,,melihat kasus2 seperti ini di sekelilingku,,aku jadi khawatir sm bayi dlm perutku.
Rasanya pgn cepet lahiran aja biar tau dgn yakin si dd bisa selamat

 

 

Aduh bund threadnya..
Aq tau Mksd bunda baik u/ mengingatkan agar jgn smp spt itu.. *amit2..naudzubillamindzalik
Tp ttp aja bund ngeri, sumpah sy bacanya agak ngedown..
Slm knl..

 

 

itu bund, sama dengan apa yg aq takutkan selama ini...
makanya aq bingung mau lahiran dgn cara apa.. dan apakah aq bs selamat dan sempat jd ibu untuk anakku..apakah anakku sehat?
itu selalu aq pertanyakan..
uk sdh msk 35 weeks. rasanya ingin buru2 melahirkan. ga mau ambil resiko, lbh baik lahiran d RS yg besar dan bagus.. ga pduli biaya nya , yg penting aq dan bayiku selamat.
bukan ga mau normal, tp riwayat penyakitku, keturunan asma, dan nafas pendek. dokter ga nyaranin buat normal, tkut berhenti d tengah jalan mlah nafasku putus, . aq ikutin kt dokter dan bnyk dgr nasihat ibuku. demi keselamatan ku dan bayiku. bismillah..

 

 

duh maaf bunda2,,bukan maksud bikin takuutt,,tapi aku sendiri juga takut.
baru aja tmnku itu sms,,aku langsung berbagi ke bunda2

Tapi kata suamiku,,balik ke rezeki masing2,,
mungkin mereka emang udah jalannya mesti seperti itu,,
Takdir kan semua di tangan Allah
Kita berserah diri aja sekarang
Yakin,,klo udah rejeki qta,,si dd dalam perut ga bakal knp2 kok
Percaya,,semua udah di atur sm yg di atas
Qt positif thingking aja skr,,itu jg membantu kesejahteraan dedek dlm perut kita

Amiinnnnn

---------- Post added at 18:55 ---------- Previous post was at 18:51 ----------

Bunda Windsmanhur,,
aku jg masih stress bakalan sc,,banyak cerita2 nyeremin seputar SC,,
Padahal buat normal jg ga mungkin,,bs beresiko tinggi untuk aku & bayiku
Skr lagi pusing mau lahiran pk cara apa

 

 

Iy bund gpp..
Mudah2an aja kita g spt itu ya bund, byk2 brdoa aja, aq mmg melahirkn msh lm HPL sktr januari..
Aq jg agak worrie bgt coz aq gemuk, tp kt dokter asal sehat dan tekanan darah normal g masalah..
Pasrah kuncinya bund tp ttp brusaha..
Smga kita smua sehat.. Aά♏Iin..

 

 

ammiinn,,allahumma aminnn.
semoga kita semua selamat dah sehat ya bund, bayi nya tdk kekurangan apapun..
aq selalu meminta sm allah gtu. aq hanya ingin jd ibu yg baik untuk anakku. semoga allah msh mengizinkan itu smua.
deg2an menghadapi persalinan, tp kta ibuku..hrs relax dan sabar, serahkan semua di tangan allah. andaikan aq smpe gda umur, yah berarti aq sdh berjihad..

 

 

Bunda Yuanita,,salam kenal jg,,

 

 

bunda princes..slm knal.. ea bund ngeri bget.. aqw sih msh loem hamil.. tp mdah''an saya dan bunda sekalian tidak mengalami hal sprti itu.. mdah''an kta smua baik'' saja..amiiiinnn

 

 

Bunda Yuanita,,jaga tekanan darah
aku jg ngalamin tekanan darah tinggi,,pas ditensi terakhir 140 bun,,
itu jg salah satu alasan aku untuk Sc
Namanya Preklampsia klo ga salah

Bunda Windmanhur,,
Skr qta jgn bayangin yg aneh2,,kita bayangin aja bunda2 lain yg melahirkan dgn sukses,,itu yg qt jadiin patokan skr,,
Bayangin si dd yg lucu dlm pelukan kita,,bayangin denger tangisnya untuk prtama kali,,pokoknya yg indah2 lah
InsyaALlah itu membantu kita berfikir positif

Amiinn

---------- Post added at 19:03 ---------- Previous post was at 19:00 ----------

Bunda Acea,,salam kenal juga
Berfikir positf bun,,klo dibawa stress,,knp blom hamil2,,yg ada otak jd mempengaruhi bagian tubuh yg lain,,yg membuat jd susah hamil beneran.
Justru klo nyantai,,tiba2 aja kan ntar udah hamil,,karna pikiran qt relax
Stress jg ngaruh loh bun

 

 

Serem bgt bc nya, sumpah...!!!!
Ga tau lg deh mau coment apa,
mdh2an bunda2 yg lain ga ikut tersugesti pikiran yg ngga2 ya,
buat bunda2 saling doa, qt hrs YAKIN qt&bayi qt selamat, sempurna&sht aamiiin..

 

 

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab. Demikian pula angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir (neonatal) masih berada pada kisaran 20 per 1.000 kelahiran hidup

 

 

wadduuhhh ummi.. berita nya bkin W.O.W gtuuu bund, makin kefikirann dagh bund.. ya allah yaa robbi apa yg hrs aku lakukan??
Mengerikkaaannnnn... bund

 

 

maaf bun, saya tidak bermaksud nakut-nakuti bunda windsmanshur, tapi kebetulan data itu saya dapat dari puskesmas tempat saya bekerja, maksudnya kematian ibu dan anak adalah hal prioritas pemerintah dalam penanggananya, semoga bunda baik-baik saja, dan berjalan sesuai dengan yang bunda harapkan.... amin...

 

 

ADUH BUN,,NGERIII BACA NYA...SEDIHHH

 

 

Apa saja penyebab kematian ibu?

Kematian ibu (maternal death) menurut definisi WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera. Penyebab utama kematian ibu diklasifikasikan sebagai langsung dan tidak langsung.

• Penyebab langsung: berhubungan dengan komplikasi obstetrik selama masa kehamilan, persalinan dan masa nifas (post-partum). Mayoritas penyebab kematian ibu adalah penyebab langsung.
• Penyebab tidak langsung: diakibatkan oleh penyakit yang telah diderita ibu, atau penyakit yang timbul selama kehamilan dan tidak ada kaitannya dengan penyebab langsung obstetrik, tapi penyakit tersebut diperberat oleh efek fisiologik kehamilan.

Lima besar

Menurut hasil kajian kinerja IGD Obstetri-Ginekologi dari RSUP Cipto Mangunkusumo, yang merupakan RS rujukan nasional, lima besar penyebab kematian ibu adalah perdarahan, eklampsia, sepsis, infeksi dan gagal paru.
1. Perdarahan

Perdarahan yang tidak terkontrol menyumbang sekitar 20%-25% kematian ibu sehingga merupakan risiko yang paling serius. Kehilangan darah dapat terjadi selama kehamilan, selama persalinan, atau setelah persalinan (post partum). Perdarahan post partum yang menyebabkan kehilangan darah lebih dari 1.000 mL adalah penyebab utama kematian. Meskipun dapat dicegah, tidak semua kasus perdarahan post partum dapat dihindari. Atonia uterus (uterine atony), yaitu kondisi di mana otot rahim kehilangan kemampuan untuk berkontraksi setelah melahirkan, adalah penyebab utama perdarahan post partum. Penyebab lain yang lebih jarang adalah retensi plasenta (retained placenta), di mana seluruh atau sebagian jaringan plasenta tertinggal di rahim. Penyebab trauma termasuk luka, ruptur uterus, dan inversi uterus.
Komplikasi dari perdarahan postpartum termasuk hipotensi ortostatik, anemia, dan kelelahan, yang dapat menyulitkan perawatan pasca melahirkan. Anemia post-partum meningkatkan risiko depresi post-partum.
Perdarahan post partum dapat ditangani dengan pengelolaan yang melibatkan obat-obatan dan perawatan non obat.
2. Eklampsia

Eklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan gagal ginjal, kejang, dan koma saat kehamilan atau pasca melahirkan, sehingga dapat berujung pada kematian ibu. Eklampsia biasanya terjadi setelah trimester ketiga kehamilan, mayoritas pada saat persalinan (intrapartum) dan 48 jam pertama setelah melahirkan (postpartum). Eklampsia merupakan komplikasi berat dari kondisi yang mendahuluinya, yaitu preeklampsia. Preeklampsia, juga dikenal sebagai toxemia kehamilan, ditandai dengan hipertensi (tekanan darah tinggi), proteinurea (protein dalam urin), edema (pembengkakan) umum, dan kenaikan berat badan secara tiba-tiba. Preeklampsia dapat diidentifikasi pada masa kehamilan dengan memantau tekanan darah, tes protein urin, dan pemeriksaan fisik. Deteksi dini dan pengelolaan preeklampsia dapat mencegah perkembangannya menjadi eklampsia.
3. Sepsis

Sepsis maternal adalah infeksi bakteri yang parah, biasanya pada uterus (rahim), umumnya terjadi beberapa hari setelah melahirkan. Sepsis dapat menyebar dari rahim ke saluran tuba dan ovarium atau ke dalam aliran darah. Infeksi yang terjadi setelah melahirkan ini juga dikenal sebagai sepsis puerperalis. Penyebab utamanya adalah bakteri yang disebut Group A Streptococcus (GAS) yang memasuki tubuh melalui kulit atau jaringan yang rusak saat melahirkan.
Sepsis maternal menyebabkan demam dan satu atau lebih gejala berikut:

• Menggigil dan perasaan tidak sehat secara umum
• Nyeri perut bawah
• Keputihan berbau busuk
• Perdarahan dari vagina
• Pusing dan pingsan

Sepsis umumnya terjadi karena standar kebersihan yang buruk selama proses persalinan, misalnya persalinan atau aborsi yang dibantu oleh dukun beranak. Sepsis juga dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual yang tidak diobati selama kehamilan. Penyakit ini dapat dicegah atau dikelola dengan pemeriksaan lab yang tepat, standar pengendalian infeksi yang tinggi selama persalinan dan pengobatan antibiotik selama dan sesudah persalinan.
4. Infeksi

Infeksi yang menyebabkan kematian ibu termasuk dalam kelompok penyebab tidak langsung. Infeksi yang paling umum adalah malaria, tuberkulosis, dan hepatitis. Ibu hamil yang terinfeksi penyakit-penyakit tersebut biasanya memiliki gejala yang lebih parah dan memiliki tingkat risiko tinggi keguguran, kematian janin, persalinan prematur, berat badan lahir rendah, kematian bayi dan/atau ibu.

• Malaria merupakan infeksi parasit yang ditularkan oleh nyamuk dan menewaskan lebih dari 1 juta orang setiap tahunnya. Penyakit ini lebih umum pada wilayah Indonesia bagian timur. Malaria dapat dicegah dengan obat-obatan yang tepat dan perangkat antinyamuk.
• Tuberkulosis (TB) adalah infeksi yang termasuk dalam target kedaruratan WHO sejak tahun 2005. Sekitar sepertiga dari populasi dunia (diperkirakan sekitar 1,75 miliar) terinfeksi basil tuberculosis. Penyakit ini dapat diperberat oleh kehamilan dan menyebabkan kematian ibu dan/ atau janin. TB dapat disembuhkan dengan obat-obatan seperti Rifampisin, INH dan Etambutol.
• Hepatitis adalah infeksi virus yang menyerang fungsi hati. Virus hepatitis B (HBV) adalah penyebab paling umum hepatitis pada ibu hamil, namun virus hepatitis E (HEV) adalah yang paling dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian ibu. Hepatitis E akut dapat memberikan gejala tiba-tiba dalam beberapa hari atau minggu sebelum kematian. Hepatitis dapat dicegah dengan kewaspadaan, imunisasi, dan sanitasi yang lebih baik.

5. Gagal Paru

Kegagalan pernafasan akut adalah salah satu penyebab umum kedaruratan kebidanan yang berisiko kematian tinggi. Penyebab umum kegagalan pernapasan akut adalah embolisme paru (pulmonary embolism) dan paling sering terjadi pada periode setelah melahirkan (postpartum). Kehamilan meningkatkan risiko embolisme paru karena peningkatan kemampuan untuk membekukan darah (yang bermanfaat untuk menghentikan perdarahan saat persalinan). Sayangnya, kemampuan ini juga meningkatkan risiko trombosis (bekuan) darah yang secara mendadak menyumbat arteri paru-paru–kondisi yang disebut embolisme paru.
Tanda-tanda embolisme paru termasuk sesak napas tiba-tiba dan tanpa sebab, nyeri dada, dan batuk yang dapat disertai darah. Embolisme paru dapat dikelola segera dengan obat-obatan anti trombosis dan perawatan kedaruratan.