| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | |
inalillahi... ya ampun ibu,,, semoga ibu beserta keluarga di beri ketabahan dan keikhlasan,,,,
| | |
innalilahi wainnailahi roji'un
turut berduka cita sedalam-dalamnya
semoga ibu Rani dan keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran dari musibah ini
bu rani, apa bidan tersebut sudah mempunyai pengalaman banyak dalam menangani ibu melahirkan?
atau baru lulus beberapa tahun dari kuliahnya?
wah jadi takut ngelahirin di bidan yg praktek pribadi, mending nanti kalo melahirkan ditangani dokter spog aja, minimal di klinik bersalin, meskipun dibantu bidan tapi masih dalam pantauan dokter spog
ibu rani bisa melaporkan ke Dinas Kesehatan setempat..
agar ditelusuri kasus ini, dan kemungkinan besar dicabut ijin prakteknya
apakah dokter di RB tidak memberi tahu sama sekali penyebab kematian cucu ibu?
kemungkinan besar kalo ibu menanyakan suntikan yg diberikan oleh bidan pada cucu ibu setelah lahir, dokter bisa memperkirakan penyebab kematiannya
setau saya seharusnya dokter tersebut memberi tahu apa penyebab kematiaan bayi tersebut
| | | | | Location: Denpasar, Bali
Posts: 85
| |
Ga tw harus ngetik apa, hanya sabar dan ikhlas, biar dd bayinya juga ga sedih di sana
Mudah2an akan terjawab sebab musababnya.amin
Trs kalo menurt dkter sndiri kira2 ad penjelasan kenapa dd bayinya?
| | |
Sedihnya ya
Yg kuat ya nek, kita doakan Tuhan karuniakan cucu ganteng dan cantik utk kluarga nenek. Amin
| | |
Ibu Rani saya turut berduka cita,,
semoga ibu dan keluarga di berikan kesabaran,kekuatan dan ketabahan,,
semoga ibu cepat mendapat penggantinya,,amin ya robbalalamin...,
My Keyvaro Aufa Ahmadinejad | | | |
innalillahi wa inna ilaihi rajiun...
turut berduka cita bu rani... sampe bergetar hati ini membacanya.. sy baru sebulan keguguran saja 3hr baru bisa mengiklaskan, Allah Maha Besar bund, ada hikmah dibalik semua ini... bantu kirim al fatihah buat dek Kezia yg akan bawa keluarga bunda ke surga.. .. amien ya Rab..
| | |
Saya sampai menitikan air mata..
Semoga dia tenang disana
Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan
Terutama ibunya..
Dia akan menjadi malaikat untuk melindungi
Keluarga kalian.. Aminn
| | |
Replying to:
Untuk semua saudaraku yang membaca keluhan Saya,
Saya adalah seorang Ibu yang sangat menantikan kelahiran Cucu tercinta,tinggal di suatu Desa dekat dengan kecamatan,tidak terlalu terpencil.
Pada hari Selasa tanggal 25 September 2012,jam 19.30 WIB cucuku yang kunantikan terlahir ke dunia dengan sehat,normal,berat badan 3,9 Kg dan panjang 56 cm,di tempat bersalin seorang Bidan Puskesmas,yang telah mempunyai tempat praktek sendiri,dengan bangunan rumah yang sangat waaah!!!,sujud syukur terhadap Alloh SWT yang telah memberi rizki yang teramat berharga,alhamdulillah........tapi Saya menemukan kejanggalan,karena bidan tersebut tidak mempunyai asisten,begitu bayi lahir setelah dipotong tali pusarnya langsung diberikan kepada Saya,dan si bidan sibuk sendiri menangani Ibunya yang mengalami pendarahan,kurang lebih 2 jam bayi dalam gendongan Saya,setelah beres menangani ibunya,baru si bidan mengurus cucu saya,menyeka dan membedong,tapi tak lama setelah dibedong,si bidan membuka kembali bedongannya dan menyuntik si bayi di pahanya,Saya tanya suntikan Imunisasi Bu? bukan katanya ini untuk pencegahan pendarahan di otak,setelah disuntik lalu dibedong lagi,kemudian didekatkan ke ibunya untuk menete,cucuku susah menete dan nangisnya tidak kencang,kemudian si bidan memberikan bayi itu kepada saya untuk meneruskan membimbingnya menete,cucuku sempat menete walau hisapannya pelan seperti di lumat-lumat saja,Saya yang sama sekali awam terhadap penanganan bayi baru lahir,mengira cucuku sehat dan baik-baik saja,lalu Saya pulang karena ada besan dan ayah si bayi yang menunggu disana,tapi ke esokan harinya jam 06.30 WIB,anak saya memberitahu bahwa kata bu bidan si dede harus segera dibawa ke
dokter anak,Saya heran kenapa cucuku yang begitu ganteng,sehat,tiba2 sakit?Saya bergegas kesana,tapi cucuku sudah dibawa ke suatu Rumah Bersalin yang tak jauh dari rumah bidan tsb.Saya urus dulu Ibunya dan dibawa pulang ke rumah oleh kerabat Saya,kemudian Saya dan ayah si bayi bergegas ke RB tersebut,Astaghfirullohal'adzim Saya tak tega melihat cucuku yang berbaring tak berdaya ( waktu itu belum ada dokter anak hanya ditangani oleh tenaga medis disana,petugas itu sedang memberi oxigen pada cucu Saya) 1 jam kemudian dokter anak datang,lalu cucuku dibawa ke ruangan atas untuk diperiksa oleh Dokter anak,tak lama kemudian saya dipanggil untuk masuk,lagi2 Saya tak tega melihat cucuku yang berbaring dengan suntikan di kaki,selang kecil,alat pacu jantung,Dokter anak menjelaskan bahwa kondisi cucuku saat dibawa kesini sudah kritis,napas nya sudah tidak ada,kalaupun ada detak jantung itu karena pengaruh dari obat dan alat,kalaupun dirujuk ke RS.besar yang ada runag ICU anak,dokter tidak menjamin,kemungkinan bayi meninggal di perjalanan,lalu dokter itu minta waktu u/observasi lagi,dan kenyataan terpahit harus Saya terima,cucuku meninggal sekitar jam 09.00 WIB,setelah dibuka alat-alat yang ada di tubuhnya,dia mengeluarkan darah dari hidung dan mulut,bisa Saudaraku bayangkan perasaan keluarga saat itu,apalagi kedua orang tunya.Saya bertanya baik terhadap bidan maupun dokter,apa kelaianan yang diderita cucu Saya? penjelasannya sangat tidak memuaskan! dan menjadi tanda tanya dalam benak Saya.Kenapa Cucuku yang lahir sehat dan normal hanya bertahan hidup di dunia selama kurang lebih 13 jam?
Lalu saya mencari tahu kepada para bidan dan paramedis,rara-rata semua orang menyalahkan penanganan bidan yang sangat berani menangani kelahiran bayi pertama,tanpa asisten,bayi nya besar,begitu lahir memang sebagian kepalanya nyaris terjepit di jalan lahir dan si bidan yang kelihatan gugup tidak melakukan pengguntingan untuk melebarkan mulut rahim,setelah bayi lahir dengan susah payah,bayi tersebut tidak segera di urus,karena menangani dulu ibunya yang memang perlu penanganan.
Setelah cari-cari informasi maka sebagian paramedis menyatakan bahwa cucuku menderita pendarahan di otak.karena proses lahirnya kepalanya agak lama terjepit.
Perlu saudaraku ketahui,bahwa si bidan yang so pinter itu,setelah membawa cucuku yang sudah kritis ke Rumah Bersalin.......... tidak datang
lagi!seharusnya dia menunggu sampai dokter anak datang,ikut bertanggung jawab,dia malah pulang untuk melayani pasien lain,gila nya lagi,dia baru tahu cucuku meninggal ke esokan harinya,hari Kamis itu pun karena dia merujuk pasien lain,tidak dengan sengaja.
Saya telah mengirim surat untuk minta penjelasan,baru setelah Saya kirim surat kedua dia datang kerumah dengan wajah tanpa dosa,dan tidak dengan jelas hanya mengira ngira penyebab kematian cucuku,dan dia tidak menjawan suntikan apa yang diberikan?apa dosisnya sudah tepat untuk bayi baru lahir?
Saudaraku,sangat panjang bila Saya ceritakan,sekarang Saya dan keluarga sangat menderita,terluka,mengingat nasib cucuku tercinta,kemana saya harus mengadu? mencari tahu penyebab kematian cucuku?trauma psykis susah untuk disembuhkan,setiap hari air mata dan du'a terus mengalir,mohon kepada Alloh agar kami diberi kekuatan iman,ketabahan hati,dan segera menemukan jawaban apa yang menjadi tanda tanya semua keluarga,banyak yang menyarankan agar kami menuntut bidan tersebut,minimal dicabut izin prakteknya,tapi kami tidak mempunyai kekuatan finansial dan sangat bodoh serba takut,walaupun saya tahu sebagai manusia kami berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dari para petugas kesehatan,nasib si kecil kembali terpuruk hanya sesak di dada,apalagi orang tuanya sangat terpukul dan menderita,tidak ada gairah tidak semangat kerja,hanya melamun dan menatap photo cucuku tercinta yang diberi nama KENZI RINJANI AKBAR JUANGGA,
Tidurlah nak....dalam pangkuan Alloh,ditempat paling indah,andai ada misteri dibalik wafatmu,akan terbuka di Pengadilan Alloh,Nenek hanya bisa mengelus pusara mungilmu,Cucu pertama yang ku rindukan telah kembali pada Illahi Robbi tanpa tahu penyebabnya....
saudaraku,terima kasih telah membaca curhatan saya,semoga Alloh meridhoi silaturahmi kita,aaaamiiiin. | Salam bu rani saya turut berduka cita...sedih rasanya bca curahan ht ibu...
| | |
ya tuhaaan, sedih bangeeett..
yg sabar yaa bu..
Hartaku ialah anakku | | | |
aku dulu juga gitu,,aku lahiran di bidan anak ku udah kritis baru dirujuk ke RS habis nganter langsung pulang gitu aja kaya gak ada tanggung jawabnya sama sekali padahal di rumah bidan udah semaleman tapi juga gak pernah ditengok keadaan bayiku gimana
| | |
Ass wrwb,sdr2ku semoga kita sl berada dlm lindungan Alloh SWT,terima kasih atas kesediaan sdr2, yg tlh membaca keluhan sy, dan trmksh atas dua dan dukungan moril nya,alhamdulillah ini sy sdh memiliki lg cucu laki2,wlp sy blm bs melupakan kejadian itu,untuk bidan Ade Solihah,ingatlah kecerobohanmu tlh mrenggut nyawa cucu sy,jgn so pinter,dan jadilah manusia yg bertanggung jwb,karena mu sy sakit dan sl menangis,kamu tdk tahu sy seperti org gila,tiap hr memeluk pusara cucuku!untuk sdr2ku yg membaca keluhan sy,smg Alloh mmbls kbaikan sdr2,dan smga sltrhmi kt trs berlanjut dlm ridhoNya,dlm sayang Oma Rani
| | |
Gak kebayabg sedih nya kaya apa
Apa sekarang sudah punya cucu baru ?
All is well | | | |
Innalillahi wa inna illaihi rojiun
Turut berduka atas kehilangan cucunya, Bu Rani... Semoga Ibu sekeluarga dapat selalu sabar dan tabah. Gak kebayang rasanya kehilangan orang yang kita sayangi tanpa paham betul mengapa ia pergi. Kalau ibu mau, mungkin ibu bisa tanyakan lagi ke dokternya. Pengalaman dg alm. teman saya, dua minggu setelah teman saya meninggal, ayahnya menemui dokternya lagi dan baru saat itu dokternya bisa lebih terbuka dan cerita banyak. Saat kondisi pasien masih ada, ada kalanya dokter lebih fokus pada penanganan pasien. Mungkin saja ibu bisa mendapat penjelasan yang lebih baik. Tetap sabar ya Bu
| | |
Halo oma Rani..
Insya allah cucunya sdh tenang disana.
Ikhlasin yah oma, dan jgn dendaman. Tdk baik bagi kesehatan oma.
Skg sayangin lah cucu yg ada. Sy jg pernh di posisi oma. Baru2 ini sy jg kehilangan. Tdk mudah melupakan mmg, tp insya allah sy ikhlas. Lebih syg Allah SWT sy cucu oma.
"Be grateful for whoever comes" | | | |
Turut berduka bu rani...
Hufft...ini yg aku alami...anak pertama aq hanya bertahan 35hri..
Sampai skrg pun sakit,sedih,masih melakat smpai skrg...
Munggkin Allah lebih sayang sama cucu ibu dan anak aq...
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |