Aborsi adalah tindakan untuk mengakhiri kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Aborsi sering terjadi di kalangan masyarakat yang disebabkan oleh pergaulan bebas remaja karena kurangnya Pendidikan mengenai seks yaitu efek pergaulan bebas merupakan hamil di luar nikah. Namun, tidak semua tindakan aborsi berdasarkan tindak kejahatan kesengajaan menghilangkan nyawa janin ya, Bunda. Karena, Aborsi terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Aborsi Provokatus Kriminalis – Yaitu tindakan aborsi yang dilakukan dengan sengaja dan bukan karena alasan kesehatan. Aborsi ini dilakukan karena keterpaksaan yaitu yang sering terjadi pada remaja yang hamil diluar nikah yang biasanya tidak dilakukan oleh dokter kandungan resmi.
Aborsi Provokatus medisinalis – Yaitu tindakan aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena alasan medis. Contohnya ibu hamil yang menderita penyakit jantung parah, penderita penyakit TBC atau penyakit asma akut. Kondisi seperti ini biasanya menyebabkan ibu hamil tidak bisa melanjutkan kehamilannya dan dokter akan mengambil jalan dengan cara aborsi.
Sebenarnya, apa saja sih bahaya aborsi itu? Yuk, kita simak bahaya aborsi bagi kesehatan!
Pendarahan
Salah satu risiko yang sering terjadi setelah aborsi adalah perdarahan berat melalui jalan lahir yang akan berakhir dengan kematian jika tidak ditangani dengan benar. Penanganan yang akan dilakukan bisa berupa transfusi darah dan tindakan kuret jika ada sisa jaringan.
Kerusakan pada rahim
Bila tidak dilakukan dengan benar dan ditangani oleh dokter yang sudah ahli, aborsi dapat menyebabkan kerusakan pada Rahim yaitu berupa lubang maupun luka berat pada dinding rahim, leher rahim, serta di daerah alat kelamin.
Infeksi
Melakukan aborsi menggunakan alat medis yang tidak steril dan dilakukan oleh yang bukan ahlinya berpotensi menyebabkan infeksi pada organ vital dan organ dalam lainnya. Bisa juga karena ada bagian janin yang tertinggal di dalam rahim.
Psikologis Terganggu
Dampak psikologis bagi para pelaku aborsi di antaranya trauma, depresi, sedih dan merasa berdosa.