Hai Mommy! Sudah tau belum kalau ada alergi air. Nah, kali ini aku mau sharing sedikit tentang anak aku yang alergi air. Alergi air ternyata ada. Iya ada banget. Nama lainny adalah aquagenic urticaria. Awalnya juga saya kaget, karena menurut ku sendiri ngga mungkin banget alergi air apalagi sebelumnya aku ngga pernah denger ada alergi air. Justru saya kira hanya alergi biasa, tapi ternyata setelah diperhatikan, setiap selesai berenang anak saya langsung bentol-bentol gitu. Sudah saya berikan minyak angin, minyak telon, bedak, serta cream khusus bayi tetap saja alergi. Iya benar, anak saya hobi banget sama berenang, hampir setiap seminggu 2 kali kami pasti selalu berenang bersama.
Dokter bilang sih gejala awalnya seperti biduran yang gatel banget dan rasanya nyeri sekali. Dan gejala yang dialami anak saya memang seperti bentol-bentol besar gitu, namun terkadang nyeri jadi tidak selalu nyeri, tapi setelahnya kulit menjadi kemerahan. Bukan cuma pas berenang, tapi setiap abis mandi, anak perempuan saya itu selalu bentol-bentol. Saya pikir karena salah makan atau gimana gitu. Tapi ternyata malah terkena alergi air.
Penyakit yang terbilang langka ini benar-benar membuat saya khawatir, konon hanya 50 kasus alergi air diseluruh dunia dan biasanya terjadi pada anak perempuan yang menginjak usia remaja atau pubertas. Biasanya penyebab alergi air adalah setelah mandi, setelah berenang atau terkena hujan, tapi ini masih dalam batas wajar. Yang tak wajar adalah ketika berkeringat, minum air, atau bahkan menangis yang dapat menimbulkan reaksi cepat. Tapi ternyata faktor genetik juga mempengaruhi lho, Mom.
Dokter menyarankan aku untuk lebih memperhatikan asupan makanan untuk anak perempuanku, beberapa sarannya adalah menjadi vegetarian untuk mengurangi produksi kelenjar minyak yang berlebih pada kulit, dan disarankan untuk tidak berenang dan mandi yang terlalu lama karena dapat memicu alergi, disarankan sebelum mandi membalurkan minyak yang mengandung emolien sebelum mandi. Hal ini adalah tindakan sementara, namun untuk pengobatan secara langsung hingga saat ini belum ada, hanya dapat mengurangi gejala bidurannya saja, seperti pemberian epinefrin, antihistamin, dan kortikostreoid topikal. Namun yang terpenting adalah tetap menjaga kelembutan kulit anak dengan pH 5.5, Extra moisturizer, dan natural ingredient. Tapi sampai sekarang aku masih terus melakukan pemeriksaaan berlanjut ke dokter spesialis kulit sih agar tetap terkontrol reaksi alerginya.