Sedih, hancur, kecewa karena tak bisa melahirkannya.
mungkin Bunda2 banyak yang merasa demikian ketika mengetahui kehamilannya tidak sesuai dengan yang seharusnya dan harus terpaksa merelakannya.
Begitu pula denganku Bund. Selain harus merelakan janin juga harus merelakan tuba sebelah kiri diambil.. sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Tapi hidup hanyalah sebuah lakon yang harus dijalani. Sedih berlarut-larut juga merugikan diri. Hanya lantunan doa-doa yang setiap hari ku lirihkan dalam sujud2 malam dan di setiap jengkal langkah kaki ini melangkah.
Ingin rasanya segera punya anak, namun ketakutan masih terbayang, cuma satu tuba yang ku harapkan.. kata dokter pun tuba sebelah kanan dicurigai ada pelengketan. bingung Bunda2 harus ikhtiar yang macam mana ??