Pola tidur bayi di bawah 1 tahun masih cenderung berubah-ubah. Ada yang bangun pada malam hari dan tidur terlalu banyak pada siang hari, ada pula yang siang harinya terlalu aktif bermain sehingga tidur terlalu cepat dalam jangka waktu yang lama.
Pola tidur bayi ini nantinya akan berdampak pada pola beraktivitas si Ibu. Kegiatan Ibu bisa terganggu atau bahkan Ibu tidak dapat mengatur energi yang dihabiskannya. Untuk itu, mengajari bayi mengenai waktu tidur dan waktu bangun dapat menjadi solusi yang tepat untuk membantu menertibkan pola tidur bayi sebelum usia 1 tahun. Mengajari bayi mengenai pola tidur bukan perkara yang mudah, pasalnya tidak serta merta bayi akan memahami pola tidur tersebut. Namun, beberapa tips mungkin dapat membantu Ibu untuk mempermudah proses pembiasaan pola tidur ini.
Yang pertama, tetapkan jam bangun dan jam tidur untuk bayi. Apabila Ibu menetapkan jam bangun untuk bayi adalah pukul 6 pagi, maka mau tidak mau bayi harus dibangunkan. Tentu saja dilakukan dengan cara yang tidak mengagetkan si bayi. Kemudian, bila Ibu menetapkan jam tidur bayi adalah pukul 9 malam atau 8 malam, maka pada pukul tersebut bayi harus segera ditidurkan. Dengan memulainya sebagai suatu pembiasaan, otak bayi akan merekamnya sebagai sesuatu yang normal. Sehingga secara perlahan-lahan, bayi akan mulai mengerti bahwa pukul 6 pagi adalah waktu untuk bangun dan pukul 8 atau 9 malam adalah waktu untuk tidur.
Selanjutnya adalah pastikan bayi tertidur tidak dalam kondisi lapar. Bayi yang tidur dalam kondisi lapar cenderung bangun di tengah malam karena rewel dan menyebabkan pola tidurnya menjadi tidak teratur. Tidak hanya berpengaruh pada si bayi, namun pola kegiatan Ibu juga akan berubah. Sebelum tidur, biasakan untuk menyusui bayi tetapi jangan sampai ia tertidur. Bila sudah nampak ia mulai mengantuk, maka pemberian ASI bisa mulai dihentikan. Apabila dirasa sulit, mungkin beberapa tips ini bisa dicoba :
- Berikan ASI cadangan yang disimpan dalam wadah botol bila Ibu merasa terlalu lelah pada saat bayi terbangun di malam hari.
- Bila bayi memang terbangun, jangan langsung memaksanya kembali untuk tidur dengan menggendongnya atau menimang-nimang. Coba susui bayi sebentar dan lihat apakah bayi dapat kembali tidur.
- Sebelum waktu tidur, susui bayi. Tidak perlu sampai bayi tertidur, namun pastikan ia sedikit bersendawa. Ini berarti, air susu yang diminumnya cukup dan berkemungkinan besar tidak membuatnya rewel karena lapar di malam hari.
Yang ketiga adalah ajari bayi untuk mengerti bagaimana kondisi siang dan bagaimana kondisi malam. Ibu tentu tidak perlu bersusah payah untuk melakukan hal ini. Pada siang hari, Ibu bisa mengajak bayi beraktivitas di dalam rumah untuk melihat banyaknya cahaya yang masuk, mendengarkan berbagai suara dan bahkan bermain-main dengan mainannya. Namun ketika sudah malam, coba untuk mematikan beberapa lampu atau sekedar meredupkannya. Dengan ini, indra bayi akan menangkap intensitas cahaya yang masuk dan menandai bahwa cahaya yang banyak berarti siang dan cahaya yang sedikit berarti malam. Hal ini dapat membantu bayi untuk mengenali waktu bangun dan waktu tidur.
Apabila hal-hal di atas tidak berjalan sesuai apa yang Ibu harapkan, maka Ibu tidak perlu stres akibat tidak dapat mengatur pola tidur bayi. Setiap bayi berbeda dan memiliki kurun waktu berbeda untuk belajar mengenai pola tidurnya. Untuk itu, Ibu tidak akan dapat menerapkan tips-tips di atas secara langsung. Bayi membutuhkan proses untuk memahami dan membiasakan dirinya sendiri untuk mengenali pola tidur.