Maaf bunda, baru aktif lagi nihh..
Aku mau berbagi cerita seputar program hamilku ni.
Saat ini aku telah menjalani pernikahan selama 1 tahun 2 bulan. 1 bulan setelah pernikahanku aku mengalami kenaikan berat badan yang drastis (mungkin karena terlalu bahagia kali, hehhe..)
BB ku sebelum menikah 64 kg tapi 1 bulan setelah menikah jadi 71 kg, drastis banget dan hal itu yang membuat haid tidak lancar. Aku telat haid tapi saat di TP hasilnya negatif, hingga akhirnya aku memutuskan periksa ke Dr...(lupa namanya) yang ada di RS Mitra Kemayora. Pas USG TranV Dr. tidak menemukan masalah dirahimku dan karena usia pernikahan masih 2 bulan jd Dr. menyarankan untuk program hamil secara alami dulu.
5 bulan usia pernikahan aku mulai merasakan ada yg ga beres dari diriku. siklus haidku 45 hari dan sering nyeri di perut bagian bawah. Dengan berat badan 71 kg aku juga merasa begah dan ga nyaman bergerak. Jadi aku mulai inisiatif menurunkan berat badan.
Saat Lebaran Idul Fitri, gak sengaja aku ketemu sama teman semasa SMA dulu yang sekarang menjadi Bidan, dia menikah 3 tahun dan baru dikaruniai buah hati. Akhirnya dia curhat mengenai masalahnya yang dia yakin bahwa masalahku sama dengan masalahnya. Singkatnya dia divonis Dr. dengan
PCOS. Awalnya aku ga paham apa itu
PCOS, setelah dia jelaskan aku jadi semakin khawatir kalo2 ternyata aku juga mengalami hal yang sama. Tapi aku berusaha tetap positif thinking.
Pada 16 September 2015 (9 bulan pernikahan), aku penasaran dan memberanikan diri periksa ke Dr. Dewi Rochyantini,
SPOG di RS Royal Progress Jakarta. Saat USG TransV Ovarium kiri ku terdapat sel telur kecil2 berjumlah 6 buah dan di ovarium kanan tidak terlihat sel telur. Dr. Dewi belum bilang bahwa aku
PCOS, beliau hanya bilang bahwa hormonku tidak fokus untuk mematangkan 1 sel telur. Dr. memberiku resep Metformin 1x1 dan Profertil yang diminum hari ke 2,3,4 haid. saat itu siklus haid ku masih 45 hari. saat siklus haid pertama aku minum profertil dan siklus haidku jadi 28 hari, pada siklus kedua aku minum lagi dan siklus haidku jadi 34 hari. Tapi saat minum Profertil keluhanku adalah nyeri payudara yang hebat melebihi ketika akan menstruasi dan nyeri pinggang. Saat itu aku juga tidak kontrol ke Dr. saking ga tahannya makanya saat siklus ke 3 aku gak minum profertil lagi.
Singkatnya...
Tanggal 24 Februari 2016 lalu aku periksa ke Dr. Dewi dan saat
USG Trans V, Dr. Bilang bahwa aku
PCOS. Ovarium kanan dan kiri penuh sel telur kecil2 tapi tidak ada yang matang. Aku Shock??? Alhamdulillah aku udah belajar menyiapkan diri sebelumnya kalo2 aku emang positif
PCO. Yang pasti sekarang berusaha positif thinking bahwa
PCO itu bukan penyakit tapi sebuah keadaan yang mengharuskan kita mengubah pola hidup jadi lebih baik. Semoga bisa jadi informasi yang bermanfaat buat bunda2 semua...