Cara berpikir laki-laki emang beda dengan wanita bun.
Kalau mereka pake logic kita pakai perasaan.
Mungkin bagi kita dia kejam tidak ngabarin bepergian tanpa mengingat keluarga di rumah, tapi bagi dia kita yang 'lebay' dan terlalu menuntut.
Tidak ada yang bisa saya sarankan selain bersabar dan mengadu kepada si pemilik hati suami yaitu Allah Swt (kalau bunda muslim).
Bisa jadi sikap suami saat ini ujian terberat bagi bunda, istri mana sih yang mau disakiti suami sendiri yang harusnya malah menghibur dia di saat susah? Dekatkan diri ke Tuhan dan mengadu kepada-Nya agar hati bunda bisa diberi kesabaran dan ketenangan serta suami diberi
hidayah untuk lebih menjaga perasaan bunda. Ingat masih ada anak sebagai sumber kebahagiaan, kalau sampai kita berlarut2 sedih kan kasihan juga si anaknya jadi ikutan sedih
Harus berusaha kuat dan niatkan untuk anak ya bun. Alihkan pikiran ke hal lain yang bisa membuat hati bunda tenang dan berusaha 'mengalah' kalau suami sudah mulai menjurus ingin menyakiti bunda. Lebih baik mengalah demi ketenangan bunda dan anak juga.
Karena percuma juga kalo laki2 'diceramahin' bun bukannya nurut bisa-bisa dia kalap dan main tangan lagi jadi sebaiknya lebih banyak diam.
Bicara baik-baik bisa dicoba namun tetap baca sikon bun takut saat itu suami lagi cape/ bad mood dan salah-salah dia salah paham dan marah-marah lagi dan bunda disakiti lagi.
Kalau dia benar2 masih peduli dengan anak dan istrinya aku yakin dia mau diajak bicara heart to heart dan sedikit menekan ego kelaki2annya.
Kalau cara ini nggak mempan juga aku saranin pakai mediasi orang2 yang dekat sama suami dan bunda bisa saudara atau ortu. Biar bisa dibahas lebih netral masalah sebenarnnya apa.