Kapan hormon HcG Mulai Terdeteksi atau Tidak terdeteksi paska keguguran
Sering ditanyain sama klien, kok masih positif tesnya padahal sudah keguguran atau di kuret. Memang negatifnya gak bisa instan, butuh waktu. Hormon yang di deteksi pada tes kehamilan adalah hormon hCG. HCG merupakan singkatan dari "Human Chorionic Gonadotropin", dihasilkan oleh plasenta (ari-ari). Hormon ini masuk ke dalam darah segera setelah proses penanaman (implantasi) hasil konsepsi sehingga terdeteksi dengan tes kehamilan, kira2 seminggu setelah pembuahan (fertilisasi). Berikut ini fakta2nya.
Kadar hormon HCG :
Di bawah 5 mIU/ml: hasil tes negatif (tidak hamil).
Antara 5-25 mIU/ml: "Equivocal". Mungkin hamil/mungkin tidak. Ulangi tes dalam beberapa hari.
hCG lebih dari 25 mIU/ml: Hamil!
Fungsi utama hCG adalah mendukung corpus luteum (bagian indung telur) yang menghasilkan hormon progesteron guna mempertahankan kehamilan. hCG bisa di deteksi lewat urin dan darah. Deteksi lewat darah beberapa hari lebih cepat dibandingkan lewat urin.
Fakta2/informasi tentang hCG :
hCG diukur dalam milli-internasional unit per milliliter (mIU/ml)
Kadarnya sangat bervariasi untuk waktu tertentu sesuai minggu kehamilan.
Kadar hCG urin biasanya lebih rendah dibandingkan kadarnya dalam serum (darah).
Pengetesan lewat darah lebih sensitif daripada lewat urin. Bisa mendeteksi beberapa hari lebih dini, sekitar 2-3 setelah implantasi atau 8-9 hari setelah fertilisasi.
Tes urin hanya mengukur hCG secara kualitatif sehingga hasil pemeriksaannya hanya positif dan negatif saja.
Kadar hCG pada bayi perempuan lebih tinggi dibanding dengan bayi laki2. sehingga tes kehamilan bisa saja terlambat positif pada bayi laki2.
USG transvaginal dapat terlihat gestational sac (kantong kehamilan) saat kadar hCG mencapai antara 1.000 - 2.000mIU/ml.
Selain untuk mendeteksi kehamilan, kadar hormon hCG juga sering dimonitor setelah mengalami keguguran, hamil diluar rahim (hamil ektopik) , dan setelah mengalami kelainan kehamilan yang disebut Mola.
Pemeriksaan/memonitor kadar hCG sangat berguna dalam menilai kehamilan sebelum denyut jantung janin terlihat. (sebelum 6-7 setelah
HPHT), biasanya untuk menyingkirkan kemungkinan suatu hamil ektopik atau gejala keguguran dini.
Pada hamil ektopik, peningkatan kadar hCG tidak sebanyak hamil normal.
Pada hamil yang bakalan non-viabel (bakal gugur/hamil gak bagus) kadar kenaikannya juga rendah .
Pada kadar hCG di atas 1.000-1.500 mIU/ml, USG vagina biasanya sudah bisa mengidentifikasi kehamilan dalam rahim (bukan ektopik).
Kadar maksimum hCG biasanya tercapai pada kehamilan 10 atau11 minggu.
Setelah 10 minggu kadarnya biasanya menurun.
Kehamilan yang bakal ektopik (kehamilan tuba) serta hamil yang bakal gugur kadar hCG biasa rendah dari standar dan peningkatannya juga dibawah normal.
Setelah penyuntikan hCG (seperti Profasi atau Pregnyl) untuk mencetuskan ovulasi atau untuk memperpanjang fase luteal, hCg masih bisa terdeteksi dalam darah sampai 14 hari setelah injeksi yang terakhir.
Pemeriksaan kadarnya 2 kali berturut akan bisa membedakan apakah hCg yang terdeteksi berasal dari suntikan atau dari kehamilan. Jika tes kedua semakin naik, berarti hamil.