Halo bunda salam kenal. Saya menikah sudah hampir 11 bulan tapi belum hamil juga. Padahal waktu mau menikah sudah memutuskan untuk resign dari pekerjaan krn saya pikir saya akan langsung hamil setelah menikah.
Setelah menikah saya tinggal dengan suami saya dan ibunya. Suami saya anak tunggal. Selama ini saya merasa stress tinggal dengan bumer. Krn dia suka hutang sana sini dan rumah kami dipakai untuk pertemuan antara si pemberi hutang dan si penghutang. Saya sangat tidak nyaman
Apalagi bumer tipe org tua yg tdk prnh mau mengalah dan tidak pernah mau menerima masukan atau kritikan termasuk dr anaknya. Semua ha harus sesuai dengan apa katanya.
Apakah karena stress itu ya saya belum hamil juga sampai sekarang?? Org bilang stress juga oengaruh terhadap kehamilan.
Bumer selalu menginginkan saya untuk bekerja lagi. Dia selalu menwarkan saya pekerjaan ini itu bahkan jadi security pun dia tawarkan padaku. Mungkin krn dia bekerja sebagai penjual jamu keliling jadinya sy pun disuruh krja juga dan menghasilkan uang sndiri. Atau krn dia masih blm rela klo sy hidup dg uang anaknya. Krn dia sllu minta uang lai ke saya dengan berbagai alasan padahal suami sy sudah memberinya uang. Dan anehnya dia sllu minta uang lg ke saya itu keyika suami saya sedang bekerja. Knp kok minta nya tdk pas ada suami saya atau lgsung ke suami saya??? Itu yg sllu saya tanyakan dlm hati. Lama-lama saya tdk tahan lgi sllu ditodong merrua akhirnya sy bicara pada sy dan memintanya untuk memberi tahu bumer agar tdk mnta uang lg ke saya. Klo mnta uang lgsung ke suami saya saja. Sejak itu dia ga prnh mnta lg k sy.
Pernah suatu kali pihak keluarga dari suami (tante), pernah mengubungiku dan suami untuk menyarankan (agak menuntut) agar suami mengizinkan saya bekerja dan membujuk saya untuk kembali bekerja di tempat kerja saya dulu di Surabaya. Dia bahkan menawarkan saya untuk tinggal dirumahnya jika sy tdk enak tinggal di rumah org tua sy. Kbetulan rumah si tante jg dekat dengan tmpt kerja sy dulu dan saya bisa pulang seminggu sekali ke rumah suami (sidoarjo). Krn kalau pulang-pergi tiap hari pasti capek. Suami saya sangat marah krn Si tante terkesan memaksa alasannya agar bumer ku tidak perlu hutang sana sini lagi untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar sewa rumah. Padahal semua itu suami saya dan saya yg selalu memenuhi. Kebetulan saya punya tabungan yg lumayan hasil saya bekerja dulu. Sesangkan bumer hutang sana sini itu kami juga tidak tau untuk apa. Karna setiap kali ditanya malah marah.
Saya dan suami sebenarnya sudah tidak tahan dengan sikap bumer. Kami ingin ngontrak rumah sendiri tapi suami tidak bisa krn dia anak tunggal dan tdk mungkin membiarkan bumer tinggal sendiri. Saya sbnrnya tdk ingin bekerja lagi dan suami pun ingin sy dirumah saja tdk prlu bekerja. Tapi kadang sy pikir lbih baik sy bekerja aja deh drpd harus sehatian dirumah sama bumer TIAP HARI. saya sudah sangat tidak tahan.
Mnurut bunda enaknya saya harus gimana ya bund???