Assalamualaikum ..
Selamat pagi Bunda semua..
Bun kenalin saya Jessica, saya newbie di forum ini. Sejak beberapa tahun lalu waktu baru memulai
promil saya merasa memiliki kewajiban moril untuk sharing disini apabila one day saya berhasil hamil, sebagai tambahan semangat bagi Bunda2 disini yang juga sedang berjuang untuk hamil.
Alhamdulillah saat ini saya sedang hamil 15 minggu, dimana tahun ini adalah tahun ke-4 pernikahan saya. Mungkin sama dengan beberapa Bunda yang lainnya dimana saya mulai gundah saat di tahun k-2 pernikahan belum ada tanda2 kehamilan.
Nah perjalanan ttc saya dimulai sejak April 2013, dimana itu pertama kalinya saya konsultasi ke
DSOG bersama suami, dari hasil USG Alhamdulillah tidak ada kista dan miom, sementara suami diberikan pengantar untuk AS (analisa sperm). Dari hasil AS pertama tsb hasilnya Oligospermia (kuantitas sperm hanya 14,10 juta/ml (seharusnya >20 juta/ml). Hingga beberapa bulan setelah itu kami dateng terus ke dokter tsb setiap bulan dan selalu menebus resep yng harganya lumayan mahal menurut saya. Suami diberikan profertil untuk sebulan, dan saya Santa E 400iu selama sebulan. Dengan minum vitamin ini saya merasa pertambahan BB saya drastic bngt sampe 8 kilo dlm 2 bulan.
Kemudian saya pindah
DSOG yang lebih spesifik sebagai Konsultan Fertility (K.Fer), beliau sangaT terkenal di Kalimantan Selatan, dan di AS ke-2 pada Oktober 2013 hasil lab saat itu : Teratospermia PARAH (morfologi (bentuk) sperm normal <4%). Kasus terato suami hanya 2% saja.
Menurut dokter, untuk kasus Terato 2% yang kami alami sudah cukup akut, beliau memang memberikan gambaran bahwa dengan kondisi seperti ini kami dianjurkan untuk inseminasi , apabila dalam 3x belum berhasil maka dilanjutkan IVF (bayitabung). Tetapi kami mencoba alami terlebih dahulu dengan mengkonsumsi obat2an penyubur seperti Femara dan suplemen antioksidan untuk memperbaiki morfologi sperm suami. Sampai dengan awal Oktober kami menjalani terapi obat2an tsb untuk suami, dan Januari 2014 saya tes
HSG (Histerosalpingography). Alhamdulillah hasilnya kedua tuba paten.
Setelah
HSG itu dimana belum ada tanda2 kehamilan, sebenernya saya ingin langsung mencoba IVF. Pertengahan 2014 saya juga sempat berkomunikasi dengan Kepala Suster di RS Lam Wah Ee, Penang Malaysia untuk konsultasi mengenai timing yang tepat untuk memulai IVF. Krena denger2, dr. Ng disana sangat berkompeten untuk menangani masalah sperm bermasalah. Tetapi suami menyabarkan saya, agar saya tidak usah terlalu emosional mengambil keputusan. Jujur, saat itu cukup sulit buat saya, disisi lain usia terus bertambah, dan saya sangat ingin menambah kebahagiaan kedua orangtua dengan menghadirkan cucu pertama untuk mereka. Sampai pada akhir 2014 saya harus mengorbankan karir saya dengan berhenti bekerja di perusahaan yang sudah saya tekuni selama 7 tahun sejak lulus kuliah, demi berikhtiar
promil. Saya juga berpikir mungkin saya kelelahan karena pekerjaan saya sangat mobile sekali dimana tugas saya berkeliling Pulau Kalimantan untuk melakukan audit di perusahaan tempat saya bekerja.
Selain ikhtiar medis, Kami mencoba urut refleksi kaki di seorang kakek di satu kabupaten di Kalimantan Selatan. Tapi karna jauh dari rumah, kami stop. Then, pernah juga coba obat cina Wu Chi Bai Feng Wan selama 3 bulan, dan tidak ada hasil. Alhasil sampai akhir tahun 2014 kami benar2 stop dan saya mencoba ikhlas sekaligus pasrah tetapi tetap berdoa pada Allah agar diberikan petujuk untuk ikhtiar terbaik.
Pada Maret 2015 ini suami tes AS lagi dan hasilnya tetap sama Teratospermia 2%, saya makin semangat untuk IVF saja maksimal akhir tahun 2015 ini dan sudah banyak komunikasi dengan staf di Morula IVF di BIC Jakarta (btw…ada promo akhir tahun), suami dan orangtua sudah setuju kalau saya mau IVF dan Ibu saya sudah bersiap2 arrange cuti kantor untuk akhir tahun. Ohiaa…Orangtua saya tetap mencintai suami saya dan tidak pernah menyalahkan walaupun mereka tau yang bermasalah dalam hal kesuburan adalah suami. Mereka tetap support dan selalu mendoakan agar kami diberi keturunan. Saya bersyukur sekali, dan saya yakin akan kekuatan doa.
Awal Mei, saat browsing saya menemukan web Elif Medika Cirebon (maaf ini bukan promosi, saya hanya menyampaikan pengalaman saja), dan setelah berkonsultasi via BBM jadilah saya membeli paket suplemen khusus Teratospermia untuk suami selama 2 bulan. Yg ada di pikiran saya ya apapun itu lah saya coba, sebelum akhir tahun saya IVF, siapa tau berhasil. Nothing to lose aja. Toh…tidak ada usaha yang sia-sia, walaupun hasilnya bisa saja blum berhasil.
Lalu saya sendiri akhirnya kembali lagi ke
DSOG di kota kelahiran pd Juli 2015 (saat itu saya lagi mudik lebaran) untuk konsultasi dengan
DSOG disana soal persiapan before IVF nanti di Jakarta. Then, Saya diberi resep antioksidan Glisodin dan suami Corsel.
Setelah 2 bulan mengkonsumsi suplemen dari Elif Medika dan antiokisidan dari
DSOG, Agustus awal suami tes AS lagi dan hasil sperma normalnya naik sedikit menjadi 5% dan menurut standar WHO itu sudah dikatakan normal. Alhamdulillah. Walaupun sbenarnya standar 4% itu dikatakan normal, menurut
DSOG-ku dulu, itu puunn untuk
promil dengan TRB (Teknologi Reproduksi Berbantu) seperti
insem dan IVF. Sementara untuk benar2
promil alami, dibutuhkan minimal 30% sperm normal. Yaa sekalipun begitu…saya tetap optimis.
Tepat pada masa subur di Bulan Agustus, saya pulang kembali ke kota dimana suami bekerja. Kami action maksimal saat masa subur itu dan tetap menyerahkan smuanya kepada Allah. Krn kami percaya bahwa Allah Maha Menghendaki.
Alhamdulillah pada 4 September saat terlambat haid 4 hari saya mendapati tespack positif.
Dari pengalaman ini, saya berharap para Bunda cantik yang masih berjuang untuk hamil jangan mudah menyerah. Untuk yang masih dibawah 1 tahun usia pernikahannya, jangan gundah dulu kalau belum hamil. Jangan terlalu dibawa pikiran…
Karena masih banyaaaak lho, pasangan yang menikahnya jauh lebih lama dari kita, tetapi tetap bisa menikmati kebahagiaan walaupun blum ada keturunan. Anak itu kuasa Allah, bukan kuasa manusia. Dan apabila sudah lama menikah blum juga hamil, usahakan untuk melakukan pemeriksaaan secara medis dulu yaa Bun…setelah itu kalau memang mau ada tambahan pengobatan herbal/tradisional ya silakan…
Intinya jangan gundah. Minta petunjuk Allah agar diberikan ikhtiar terbaik. Ohia…jangan galau duluan kalau sudah lama nikah belum hamil, tetapi belum periksa kesuburan suami istri ke
DSOG. Apalagi nebak2 sendiri “Jangan2 saya yang bermasalah”. Ingat…bahwa jika setahun menikah blum punya anak, bukan selalu istri yang bermasalah, bisaa juga dari factor suami. Jadi, buatlah teamwork dan komunikasi yang baik dengan suami dalam ikhtiar
promil. Terakhir..saya sangat bersyukur kpd Allah SWT karna smua terjadi karena kehendak Allah. Saya bersyukur diberikan ujian yaitu melewati naik turun emosi selama proses
promil kemarin yg panjang. Mood seems like ma roller coaster.
Selalu ada hikmahnya. Saya jadi semakin meyakini bhwa Tuhan mengabulkan doa kita benar2 disaat yg tepat, dimana saat ini saya diberi kehamilan mungkin karena Allah menganggap kami sudah dianggap pantas jd orgtua.
Dear Bunda, mohon maaf sharingnya kepanjangan, apabila tdk berkenan maaf yaa..
Semoga tetap semangat. Mohon doanya agar kehamilan saya sehat2 selalu sampai persalinan dan dedek bayi dalam keadaan sehat jasmani rohani dengan tumbuh kembang yang optimal.
Makasiiihh Bun