KEHAMILAN, KESEHATAN
Melahirkan harusnya alamiah
Artikel ini diinspirasi sebuah cuplikan kalimat:
The ACOG acknowledges that both labor and delivery, “while a physiologic process, clearly presents potential hazards to both mother and fetus before and after birth.” The ACOG’s statement continues to specifically state that “these hazards require standards of safety that are provided in the hospital setting and cannot be matched in the home situation”
Yang maknanya kira-kira:
Meskipun melahirkan adalah proses fisiologis/natural, tetapi menyimpan potensi bahaya baik untuk ibu maupun janin.
Bahaya ini yang diantisipasi dengan standar keamanan minimal, yang hanya bisa disediakan rumah sakit, dan tidak bisa didapatkan dengan melahirkan dirumah.
ACOG sendiri adalah american congress of obs and gyn.
90% melahirkan normal
Secara hitungan kasar, 90% ibu akan melahirkan normal. Dan ini tentu tidak tergantung dimana dia melahirkan. Di rumah sakit pun ada yang melahirkan normal.
Hanya saja, kebanyakan pasien yang tiba di rumah sakit, sudah mencoba persalinan normal di rumah atau diluar rumah sakit, dan gagal lahir. Karenanya mencari pertolongan ke rumah sakit.
Sehingga ketika dirumah sakit, terkadang sudah tak dapat lagi melahirkan normal, dan perlu tindakan. Bisa induksi, hingga operasi.
Singapura, memiliki angka kematian hanya 4-10 untuk setiap 100.000 kelahiran. Indonesia angka kematian ibu berkisar di angka 200-300 untuk setiap 100.000 kelahiran.
Di kota seperti Jogja angka kematian ibu sudah lumayan, di angka 50-100 per 100.000 kelahiran, tetapi di daerah lain belum tentu. Seringnya lebih tinggi.
Faktor apa?
Banyak faktor yang dianggap menaikkan dan menurunkan Angka Kematian Ibu. Tetapi yang terpenting untuk keselamatan ibu dan bayi (belajar dari Singapura) adalah melahirkan di Rumah Sakit.
Atau setidaknya dekat (berjarak 15 menit) dari rumah sakit (yang sanggup menangani kesulitan persalinan).
Sehingga jika usaha alamiah gagal, tindak lanjutnya tidak tertunda banyak.
Tentang solusi
Tentang jalanan di Indonesia yang masih macet dikota, dan masih jelek-kasar di desa. Tentang banyaknya penduduk tinggal jauh dari RS. Dan lain-lain adalah hal besar yang menjadi tantangan bagi orang besar diatas sana.
Bagi kita sebagai individu, sebagai ibu yang akan melahirkan, sebagai calon ayah, sebagai calon kakek dan nenek, calon paman dan tante. Yang bisa kita lakukan adalah mendekatkan persalinan ke Rumah Sakit.
Jika tidak bersalin di rumah sakit, ya minimal dekat (kurang dari 15 menit) rumah sakit.
Melahirkan di rumah sakit tidak melulu operasi. Banyak yang melahirkan normal. Operasi dan tidak, tergantung pada situasi dan kondisi.
Melahirkan di rumah sakit atau dekat rumah sakit ini bukan solusi untuk semua, tetapi ini adalah privilege, yang bisa diusahakan oleh masing-masing kita. Untuk masing-masing orang terdekat kita.
Bagaimana menurut anda?
- See more at: Melahirkan harusnya alamiah | Duty And Beauty