Hai bunda...
Aku mau sharing hasil periksaku hari ini.
Aku periksa di Klinik Dr J. Purba,
SPOg di Medan. Karena baru pertama kali konsul susternya jelaskan kena biaya 400ribu untuk biaya konsultasi, USG (aku USG + USG transvaginal) dan biaya administrasi. Jadi itu diluar biaya obat nantinya.
Gak lama aku periksa tensi dan diukur tinggi dan berat badan.
Lalu masuk ke ruangan dokter.
Ohya keluhan ku perut bawah nyeri seminggu setelah haid sampe menjelang haid berikutnya.
Kadang perut bawah sebelah kanan, kadang kiri, dan sering tepat di bawah pusar.
Lalu aku di USG. Dokter ga bilang apa2. Lalu disuruh ke kamar mandi untuk ganti dengan rok yg udah disediakan.
Dan aku di USG transvaginal.
Ngilu sedikit. Karena perawatnya ramah2 dan telaten ngasih petunjuk.
Sambil di USG transvaginal dokternya bilang, oh pantas nyeri.. udah fase 2 ini....
Setelah itu, mulailah konsultasi dengan dokternya.
Dia bilang aku kena endrometriosis.
Sejak gadis. Yap benar aja, pas gadis kalo haid aku sampe hampir pingsan nahankan nyeri.
Terus dokternya bilang, sejak menikah gejalanya makin parah karena sperma yang masuk memperparah sakitnya.
Ukuran jaringan endrometriosisku 6,5cm.
Mau nangis rasanya aku bund.
Tapi si dokter yg baik hati dan kebapakan ini jelaskan, ga usah khawatir, karena masih kecil kok... belum jadi kista.
Makanya, kita program hamil mulai dari sekarang supaya lebih mudah punya anak sebelum endrometriosisnya makin parah.
Lantas aku tanya penyebabnya apa.
Dokter bilang, endrometriosis itu belum ditemukan penyebab awalnya, yg pasti karena hormon estrogen gak stabil.
Aku legaa bund dijelaskan panjang lebar.
Lalu dokter kasih resep. Aku tanya obat apa saja itu.
Ada obat yg dimasukkan ke vagina malam sebelum tidur, gunanya utk merontokkan jaringan endrometriosisnya, Namanya Trichodazol. Lalu ada antibiotik dan obat hormon.
Dan beliau isi form pengantar untuk cek sperma buat suami dan cek LH, FSH dan prolaktin buatku ke lab Pra**tha pada hari pertama atau hari kedua haid periode ini.
Nanti setelah hasilnya keluar kami datang lagi buat konsul.
Selesai konsul, suster yg ramah2 menjelaskan ulang ttg obat, cara pakai, dan lain2nya.
Biaya konsul + biaya obat total 700ribu rupiah.
Setelah itu kami ke apotik menebus resep. Biaya 688ribu rupiah.
Jadwal haidku 10harian lagi.
Jadi jadwal ke lab masih lama.
Sekarang getol minum obat dan perbanyak doa.
Bunda yang pernah mengalami seperti aku share yukk bund..