SEBAGIAN masyarakat beranggapan pijat perut saat hamil perlu dilakukan. Salah satu tujuannya agar posisi janin tetap pada tempatnya. Hanya saja perlakuan itu tidak sepenuhnya aman. Salah dalam pengurutan bisa membahayakan kondisi ibu dan sang janin.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Firmansyah, mengatakan, pijat daerah perut saat hamil tidak dianjurkan. “Perut tidak boleh diurut karena berisiko,” ujarnya di Klinik Bhayangkara, Jalan Jenderal Sudirman, kemarin. Menurutnya, banyak risiko yang bisa timbul jika melakukan pemijatan pada perut ibu hamil.
Pertama, posisi janin yang semula sudah bagus malah bisa berbalik menjadi tidak normal, plasenta bisa melilit hingga mengganggu janin, serta keadaan lain yang bisa membahayakan ibu janin.
Belum lagi, dalam perut, selain rahim, ada organ-organ lain seperti usus, lambung, dan organ penting lainnya. Kesalahan urut juga bisa memengaruhi organ itu. “Malah pada kasus kista dan hamil di luar kandungan, pengurutan bisa membuatnya pecah. Itu sangat gawat. Kebanyakan kasus pecahnya hamil di luar kandungan karena diurut,” lanjutnya.
Namun untuk menghilangkan rasa pegal terutama karena sedang hamil, pijat bisa dilakukan di bagian tubuh selain perut, pinggang, dan pinggul.
Bagian itu rentan karena ada kontak langsung pada bayi di kandungan. “Kalau ini tidak masalah, misalnya pegal diurut kakinya untuk melncarkan aliran darah akibat penumpukan asam laktat. Itu bisa dilakukan. Tapi jangan di daerah perut,” katanya.
Bagaimana jika dilakukan untuk memperbaiki posisi janin yang sungsang? Firman mengaku, dalam dunia kedokteran juga ada tindakan untuk membalikkan posisi bayi yang sungsang. Namun saat ini tindakan itu sudah tidak direkomendasikan karena dianggap berisiko.Tindakan yang dianjurkan hanya meminta agar ibu hamil banyak melakukan sujud. “Itu lebih aman,” katanya.
Soal pengurutan yang dilakukan tukang urut yang sudah berpengalaman, Firman menegaskan tetap tidak merekomendasikan. “Kita tidak bisa menjamin hal ini. Kalau tidak ada masalah, kenapa harus diurut? Kalaupun ada keluhan, sebaiknya diperiksakan ke dokter,” anjurnya.Tapi bagi yang telanjur melakukan pijat sebaiknya segera menghentikan aktivitas pijat jika terjadi kontraksi.Ia juga menambahkan, kalaupun ingin menghilangkan pegal, bagian tubuh yang boleh dipijat dan tidak berisiko adalah betis, tangan, punggung, dan leher. “Ini malah lebih baik untuk melancarkan aliran dan relaksasi ibu hamil,” pungkasnya
Semoga bermanfaat
Biar para bunda gk asal urut yaah kasian dedenya