Hay bundaaa, sy mau sedikit cerita sebelum memberi informasi ttg SIDS atau kematian mendadak pada bayi dibawah 1 thn. Kebetulan saya br melahirkan 4 Maret 2015 kemaren. Hari ke 4
debay saya sudah mulai tidur miring sendiri. Bahkan hampir tengkureb. Hingga td teman saya memberitahu ttg SIDS ini dan saya lgsg mencari tau apa sih SIDS itu? Buuun, ternyata tidur tengkureb/miring itu mengandung resiko yg sangat membahayakan. Oleh karena itu, saya sengaja sharing dr beberapa ulasan yg saya baca ttg SIDS ini.
Yu' Bun, kita baca dan semoga bermanfaat
Bayi meninggal mendadak saat tidur atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) hingga kini penyebabnya masih menjadi misteri. SIDS biasa terjadi pada bayi 0-1 tahun. Namun, belakangan angka kejadian paling tinggi ditemukan pada bayi usia 2-4 bulan. Menurut beberapa penelitian, banyak dugaan yang muncul penyebab SIDS, berikut diantaranya:
1. Tidur tengkurap, memiliki persentase terbesar penyebab bayi berusia kurang dari 12 bulan meninggal mendadak. Menurut penelitian, bayi yang mengalami SIDS akibat tidur tengkurap ini umumnya adalah bayi berusia kurang dari 6 bulan,* karena sistem pernapasannya belum matang atau bekerja dengan sempurna. Bila bayi ditidurkan dalam posisi tengkurap, akibatnya bayi akan alami sesak napas. Sebaiknya pilih posisi tidur bayi sesuai dengan kondisi bayi.
2. Tidak disendawakan. Berdasarkan hasil riset ketika bayi gumoh, cairan gumoh bisa masuk ke dalam saluran napas, sehingga bayi kesulitan bernapas. Para dokter menganjurkan orangtua untuk menyendawakan bayi setelah diberi ASI, atau disendawakan ditengah proses pemberian ASI. Bersendawa membuat udara yang tertelan oleh bayi ketika menyusui ke luar dari perutnya.
3. Menyusui sambil tidur. Tahukah Anda posisi menyusui sambil tiduran kerap menyebabkan ASI tidak masuk ke dalam saluran pencernaan, melainkan masuk ke saluran pernapasan? Keadaan ini akan menyebabkan bayi gumoh, dan cairan gumoh bisa menyebabkan bayi kesulitan bernapas, bila masuk ke dalam saluran pernapasan. Selain itu kebiasaan menyusui sambil tiduran, membuat ibu tertidur saat menyusui. Lalu tanpa disadari tubuhnya jatuh menimpa bayi, sehingga bayi mengalami kesulitan bernapas sampai akhirnya meninggal.
4. Asap rokok. Bayi yang memiliki orangtua perokok, terbukti memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami SIDS, dibandingkan bayi yang orangtuanya bukan perokok. Bayi dengan orangtua perokok akan menghisap Karbondioksida (CO2). Banyaknya volume Karbondioksida yang dihisap oleh bayi perokok pasif ini menjadi faktor penyebab meningkatnya gangguan pada sistem pernapasan, yang menyebabkan bayi meninggal mendadak.
5. Kadar Neurotransmitter Serotonin rendah. Bayi meninggal akibat SIDS ternyata memiliki kadar Neurotransmitter Serotonin rendah (Normal=101-283 nanogram/milliliter) pada bagian batang otak, medula oblongata. Medula oblongata berfungsi untuk mengontrol pernapasan, suhu tubuh, tekanan darah, dan detak jantung. Keadaan ini terjadi karena faktor genetik, sehingga tidak ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
6. Bayi lahir prematur atau BBLR. Bayi yang lahir prematur atau bayi yang lahir cukup bulan tetapi bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) berisiko 50% lebih besar mengalami SIDS. Tingginya risiko bayi prematur mengalami SIDS karena seluruh sistem organ tubuhnya -terutama paru-parunya- belum mencapai tahap pematangan yang cukup, sehingga belum siap berfungsi menopang kehidupan di luar rahim ibu. Bayi dengan kondisi seperti ini sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke dokter anak untuk memantau perkembangan fungsi organ-organnya.
Sebanyak 60% bayi laki-laki berisiko lebih besar mengalami SIDS dibandingkan bayi perempuan. Penyebabnya adalah pematangan bagian otak yang mengatur kemampuan bayi laki-laki untuk tidur lebih lambat dibandingkan bayi perempuan.
Cara mengantisipasinya
Yang kita dapat lakukan hanyalah mengurangi resiko SIDS, karena penyebabnya belum diketahui. Berikut ini adalah tips keamanan yang dapat dilakukan :
1. Tidurkan bayi terlentang, bukan tengkurap atau miring.
Orang tua atau orang lain yang tinggal serumah tidak merokok, baik semasa kehamilan maupun setelah bayi lahir. Penelitian menunjukkan ibu yang merokok memiliki bayi yang beresiko lebih tinggi terkena SIDS.
2. Berikan ASI pada bayi.
Bayi yang menyusu ASI memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik. Selain itu, bayi yang diberikan ASI secara eksklusif lebih sering bangun untuk menyusu.
3. Berikan kondisi hangat pada bayi, tetapi jangan sampai kepanasan.
Jangan gunakan selimut yang terlalu tebal dan jangan menggunakan bed cover untuk menyelimuti bayi atau sebagai alas tidur bayi.
4. Jangan menaruh banyak barang atau mainan di tempat tidur bayi agar tidak berbahaya dan untuk memberikan sirkulasi udara yang cukup ketika bayi tidur.
5. Ranjang bayi dengan matras yang rata adalah tempat yang paling aman. Jangan meletakkan bayi di sofa, bean bag, kasur air, atau kasur angin
Sekian ya bunda info'nya. Semoga bermanfaat
Salaaam, Mommy'nya "M.Hanif Dzikry"