Endometriosis
Endometriosis adalah terdapatnya jaringan endometrium diluar uterus. Lokasi yang paling sering adalah pada organ dalam pelvis dan peritoneum. Endometriosis dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron sehingga secara periodik mengalami perdarahan dan jaringan sekitarnya mengalami inflamasi dan perlengketan.
=> Manifestasi klinis
1. Sekitar 20% penderita tidak menunjukkan gejala, penderita yang menunjukkan gejala kebanyakan berupa kekambuhan periodik, bisa karena bagian lesinya tidak sama sehingga gejalanya tidak sama juga.Dismenore : gejala khasnya yaitu dismenore sekunder yang progresif ditandai dengan nyeri di perut bagian bawah dan pinggang, bisa menyebar hingga vagina, perineum, anus, dan paha. Awal waktu nyeri atau durasi waktunya kebanyakan 1-2 hari sebelum haid, hari pertama haid yang paling parah, setelah haidnya bersih, sakitnya mereda dan berangsur hilang. Gejala endometriosis pada saluran intestin seperti diare atau sembelit bahkan, hematochezia (feses disertai darah) periodik.
2. Haid tidak teratur: kadang-kadang volume darah meningkat atau durasi haidnya lebih lama dan ada darah menetes sebelum haid.
3. Kemandulan wanita: tingkat kemandulan penderita endometriosis mencapai 40%, dibandingkan dengan wanita normal, besarnya 2 kali lipat.
=> Penatalaksanaan
1. Pencegahan, yaitu tidak menunda kehamilan, tidak melakukan pemeriksaan yang kasar atau melakukan kerokan pada waktu haid
2. Observasi dan pemberian analgetik, yaitu melakukan pemeriksaan periodik dan berkala
3. Pengobatan hormonal dengan prinsip rendah estrogen
4. Pengobatan dengan pembedahan
=> Gejala setelah Menderitaendometritis.
1. Menorrhagia: Menstruasi beratur dan darah haid bertambah beberapa kali lipat, perpanjangan yang signifikan dari darah mnestruasi. Perdarahan yang tidak teratur jarang terjadi.
2. Dismenore: Dismenore umum pada wanita nulipara, namun dismenore parah jarang terjadi, mungkin karena penebalan berlebihan dari intima, menghambat degenerasi jaringan normal dan nekrosis, merangsang kontraksi rahim yang disebabkan oleh kejang yang berlebihan.
3. Nyeri pada daerah panggul : saat menstruasi berselang muncul nyeri pada bagian bawah perut dengan tonjolan dan nyeri lumbosakral
4. Kelainan keputihan: Karena peningkatan sekresi kelenjar endometrium. Pada umumnya tipis seperti air,berwarna kuning pucat, keputihan kadang-kadang berdarah. ketika rahim empiema menunjukan keputihan purulen, dan sering mengandung sejumlah kecil darah. Dan rahim dengan sekresi purulen dengan bau.
Hubungan endometriosis dan infertilitas tetap kontroversial. Penyakit ini biasanya dihubungkan dengan anovulasi, perkembangan folikel abnormal, insufisiensi luteal, dan hiperprolaktinemia.
Sumber : Metropole Hospital, Kapita Selekta