Dear
Bumil, BUnda, dan para Suami,
Sebentar lagi menghadapi bulan Ramadhan. Tentunya semua umat Muslim akan bersiap menghadapi bulan puasa ini dengan sepenuh hati. Bagaimana dengan ibu yang sedang hamil? Apakah boleh berpuasa? Adakah persiapan khusus?
Kehamilan dibagi menjadi 3 fase penting, yaitu : trimester I, II dan III.
Trimester pertama biasa ditandai dengan mual2 dan kadang disertai muntah yang disebut emesis gravidarum. Dalam keadaan mual dan muntah maka lambung akan berada dalam kondisi rawan, karena dalam keadaan kosong maka asam lambung akan mengiritasi dinding lambung sendiri sehingga terjadi gastritis atau sakit maag. Jadi seorang
bumil akan lebih mudah terserang sakit maag bila mual2 dan muntah. Oleh karena itu puasa dapat memperparah keadaan ini. Dalam keadaan mual dan muntah hebat, maka puasa tidak dianjurkan mengingat hal ini dapat memicu kekurangan cairan, gangguan elektrolit ,dan sakit maag. Namun bila dalam keadaan sehat dan baik2 saja, maka puasa diperbolehkan namun dengan kontrol teratur.
Trimester kedua biasa ditandai dengan membaiknya mual dan muntah. Saat ini kondisi ibu sudah membaik dan lebih sehat. Bila perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam keadaan baik dan proporsioanal, maka puasa diperbolehkan dan tentunya harus dilakukan kontrol di pertengahan bulan puasa untuk menilai kondisi bayi dan ibunya.
Trimester ketiga adalah persiapan menghadapi persalinan. Bila ibu dan bayi sehat, maka dianjurkan untuk puasa. Namun harus juga bersiap untuk menghadapi persalinan yang bisa terjadi kapan saja. Untuk itu kontrol kehamilan harus dilakukan lebih sering. Perekaman denyut jantung bayi (CTG) harus dilakukan untuk menilai kesejahteraan bayi di dalam kandungan.
Tips Berpuasa Saat Hamil
1. Kontrol lah ke dokter kandungan sebelum mulai berpuasa, untuk memastikan kondisi ibu dan bayi baik.
2. Dipertengahan bulan puasa lakukan kontrol ulangan untuk menilai keadaan dan kesehatan bayi.
3. Saat berpuka, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi air putih 1 gelas besar. Menu Tajil dapat diganti dengan buah-buahan yang berserat tinggi dan kacang-kacangan. Buah sangat baik karena memiliki indeks glikemik rendah sehingga tidak menimbulkan lonjakan kadar gula darah tiba-tiba yang beresiko menimbulkan diabetes dalam kehamilan.
4. Menu berbuka puasa dan sahur sangat dianjurkan memiliki komposisi serat tinggi dan protein tinggi serta indeks glikemik rendah. Hal ini membuat ibu kenyang lebih lama dan mencegah terjadinya hipoglikemik atau kekurangan gula di siang hari.
5. Perubahan pola makan minum saat bulan puasa kadang tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh bayi dalam kandungan. Oleh karena itu pastikan anda memeriksakan kehamilan sesuai dengan jadwal yang dianjurkan.
Saya biasa melakukan pemeriksaan USG terarah dan laboratorium untuk
bumil yang mau puasa. Tujuannya adalah memastikan kondisi ibu dan bayinya baik dan sehat. Selain itu 2 minggu atau pertengahan bulan puasa, dilakukan kontrol ulangan untuk melihat kondisi
bumil dan bayinya.
Selamat berpuasa, semoga bermanfaat....