Jakarta – Menjadi seorang ibu dan ayah, adalah dambaan bagi setiap pasutri. Meskipun demikian tidak semua pasutri mendapatkan anugerah tersebut dengan mudah. Perjuangan dan pengorbanan untuk menjadi keluarga yang lengkap dan utuh tidak mudah, dan seringkali perjuangan tersebut kandas di tengah jalan.
Pasutri yang sangat ingin memiliki momongan juga seringkali menjadi korban dari mitos, kepercayaan dan dimanfaatkan oleh akibat ketidak tahuan mereka akan fungsi reproduksi dan kesuburan (fertilitas) untuk keuntungan pribadi. Artikel saya kali ini akan membahas secara awam, mengapa sulit untuk memliki anak serta penanganan yang dapat dilakukan. Be smart....
Sebelum membahas lebih jauh, maka ada beberapa istilah yang penting diketahui. Pasangan yang sulit punya anak, sering dikatakan sebagai pasangan yang tidak subur atau
pasangan infertil. Suatu pasutri dikatakan infertil bila dalam waktu 1 tahun dengan hubungan suami isteri teratur tidak berhasil membuahkan kehamilan dan lahirnya bayi yang sehat. Berdasarkan definisi ini, maka buat
pasutri yang baru menikah 3 atau 6 bulan dan belum hamil, dikatakan sangat wajar dan sebaiknya bersabar karena semua ada waktunya.
Kasus pasangan infertil sangat sering ditemukan dan dalam masyarakat tradisionil seringkali pihak perempuanlah yang dipersalahkan. Pendapat ini jelas salah, karena untuk memiliki anak melibatkan peran dari suami dan istri. Selain itu berlawanan dengan kepercayaan masyarakat,
tidak ada pengobatan “one for all medicine” untuk kasus infertiitas. Kasus infertilitas memiliki sebab bermacam-macam, oleh karena itu pengobatan untuk kasus infertilitas juga harus sesuai dengan penyebabnya.
Berikut adalah penyebab-penyebab kasus infertilitas,
1. Faktor Suami
Suami seringkali menjadi salah satu faktor kontributor penyebab suatu pasangan menjadi infertil. Oleh karena itu pada semua kasus infertil, pemeriksaan sperma atau analisis sperma harus dilakukan sejak awal. Apalagi pada pasutri yang sedang program hamil. Kelainan dan kekurangan pada sperma memerlukan waktu lama untuk dikoreksi, sehingga harus dideteksi lebih dini. Pada kasus kelainan jumlah sperma yang sangat sedikit atau bentuk sperma yang abnormal, maka kehamilan normal menjadi lebih sulit tercapai. Akibatnya inseminasi dan bayi tabung menjadi alternatif untuk bisa hamil.
2. Kelainan Bawaan Organ Kandungan
Beberapa wanita dilahirkan dengan bentuk organ kandungan yang kurang sempurna. Ketidak sempurnaan tersebut membuat wanita susah hamil. Misalnya adalah bentuk rahim yang bercabang, bentuk rahim yang bersekat, kelainan bentuk vagina dan mulut rahim yang membuat hubungan suami istri tidak bisa dilakukan dengan semestinya.
Kelainan bawaan organ kandungan ini diketahui melalui beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan dasar seperti : inspeksi (melihat penampilan organ genital dari luar), inspekulo (melihat jalan lahir dengan bantuan alat khusus), pemeriksaan dalam dan USG 2D baik abdominal maupun transvaginal. Pemeriksaan lanjutan seperti Hysterosalpingografi (
HSG) dengan sinar X dan Saline Infusion Sonohysterogram (SIS), dapat dilakukan di poliklinik. Pemeriksaan lain seperti CT-scan dan MRI untuk kasus tertentu mungkin dianjurkan juga oleh dokter.
Penanganannya adalah sesuai dengan kelainannya. Tindakan operasi mungkin dilakukan untuk memperbaiki fungsi dari kandungan tersebut. Beberapa kasus yang sulit adalah bila didapatkan kasus hermafrodit atau kelamin ganda. Pada kasus ini mungkin kehamilan adalah suatu hal yang mustahil dan adopsi menjadi pilihan utama.
3. Infeksi Organ Kandungan dan Infeksi Lain
Keputihan merupakan penyakit organ reproduksi yang sering dianggap remeh oleh wanita. Padahal keputihan dapat menimbulkan masalah infertilitas berat terutama bila sudah menjalar kedalam organ kandungan. Infeksi di vagina dapat menimbulkan vaginitis yang menimbulkan nyeri saat senggama, sedangkan di dalam rongga rahim (endometritis atau metritis) akan menimbulkan peradangan perlekatan di dalam rongga rahim sehingga menghalangi kehamilan. Infeksi yang menjalar hingga ke saluran telur (tuba falopi) akan menimbulkan pembengkakan (hydrosalping), yang akan menghalangi pembuahan dan proses tertanamnya bakal janin di rahim (implantasi).
Jangan pernah anggap enteng keputihan. Pemeriksaan vaginal swab dan kultur cairan vagina harus dilakukan untuk mengetahui pola kuman abnormal dan diberikan antiiotik sesuai dengan pola kumannya tersebut. Pada kasus perlekatan di rongga rahim, tindakan
histeroskopi operatif dapat dilakukan untuk membuka perlekatan yang ada.
Infeksi pada saluran telur dapat menimbulkan hydrosalping yang menimbulkan keguguran berulang dan infertil. Pada kasus hydrosalping, pemberian antibiotika dapat dicoba, namun biasanya tidak efektif. Bila antibiotika sudah gagal, maka tindakan pengangkatan saluran telur harus dilakukan agar bisa hamil. Bila hydrosalping mengenai saluran telur kanan dan kiri, kedua saluran tersebut terpaksa diangkat. Akibatnya satu-satunya jalan untuk bisa hamil adalah dengan program bayi tabung.
Kasus infeksi lain adalah infeksi TORCH. TORCH merupakan kumpulan dari beberapa jenis infeksi, yaitu infeksi Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus dan Herpes Virus. Toxoplasma dan Rubella merupakan yang tersering ditemukan di Indonesia. Meskipun tidak secara langsung menimbulkan keguguran, namun infeksi ini dapat menimbulkan cacat pada bayi dalam kandungan. Toxoplasma dan Rubella tidak menimbulkan keguguran.
4. Tumor Kandungan
Tumor kandungan tersering dalam rahim adalah miom. Miom dapat merubah bentuk dari rahim sehingga menyulitkan terjadinya implantasi. Selain itu pada kasus miom, sering juga terjadi penebalan dinding rongga rahim (endometrium) yang abnormal. Akibatnya menstruasi lebih banyak dan kehamilan lebih sulit.
Tumor lain seperti kista coklat juga dapat menimbulkan perlengketan di luar rahim yang menimbulkan perubahan letak dan posisi dari saluran telur. Akibatnya sel telur mengalami kesulitan untuk dibuahi dan mencapai rongga rahim.
Pemeriksaan USG dapat dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya tumor-tumor di atas. Bila kehamilan terus menerus gagal, maka histeroskopi dapat dilakukan untuk melihat kelainan dalam rongga rahim dengan jelas, seperti polip endometrium.
Miom dan kista bila ukurannya besar maka harus dioperasi.
Laparoskopi operatif adalah metode operasi terpilih karena ketelitian lebih tinggi, pasca operasi lebih nyaman, nyeri lebih ringan untuk pasien dan kosmetik lebih baik.
5. Kelainan Hormonal
Gangguan haid pada usia reproduksi sering sekali diakibatkan oleh gangguan hormonal. Gangguan hormonal itu sendiri dapat diebabkan oleh berbagai macam hal. Mulai dari tumor di otak, gangguan di indung telur (ovarium) dan gangguan di rahim. Berbagai penyebab gangguan hormonal, membuat penanganannya juga bervariasi tergantung sumber permasalahannya. Penanganan gangguan hormonal ini tidak serta merta terselesaikan dengan minum pil KB. Apalagi di masyarakat terdapat mitos urban bahwa pil KB dapat memancing kesuburan.
Contoh gangguan hormonal adalah pada kasus haid tidak lancar seperti pada
PCO atau Polycystic Ovarium. Pada kasus
PCO dimana biasa disertai dengan gangguan metabolisme glukosa, maka penggunaan pengobatan alternatif berupa madu dan jamu dapat memperparah gangguan metabolisme glukosa yang ada.
Jadi penanganan kelainan hormonal harus sesuai dengan penyebab kelainan hormonalnya. Dengan demikian penanganannya juga bervariasi pada setiap individu.
6. Kelainan Darah, Metabolisme dan Penyakit Autoimun
Kelainan darah yang sering ditemukan seperti gangguan pembekuan darah dan darah kental sering menjadi penyebab keguguran berulang atau infertilitas. Demiian juga gangguan metabolisme seperti diabetes dan hipertiroid, seringkali menyebabkan gangguan pada siklus haidnya. Kemudian penyakit autoimun seperti Lupus, juga menyebabkan terjadinya keguguran berulang.
7. Kelainan Psikis
Siklus haid dan ovulasi perempuan sangatlah dipengaruhi oleh faktor psikis. Depresi berat karena tidak kunjung hamil dapat merubah siklus haid bahkan hingga menghentikan siklus haid sama sekali. Siklus haid yang terhenti tersebut dapat mencetuskan perasaan seolah-olah sedang hamil sehingga disebut sebagai kehamilan palsu.
Selain itu stress dan depresi juga dapat menimbulkan gangguan siklus haid yang pada akhirnya menimbulkan siklus haid tanpa ovulasi. Itulah sebabnya kadang dokter sering meminta pasutri untuk pergi berlibur agar bisa sejenak melupakan masalahnya.
8. Unexplained Infertility
Atau infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya. Pada masa kini beberapa sumber menyebutkan bahwa 40% penyebab dari infertilitas tidak dapat dijelaskan. Hal ini merupakan peningakatan dari dekade-dekade sebelumnya yang hanya mencapai 10-20% saja. Padahal saat ini metode pemeriksaan laboratorium dan USG sudah semakin berkembang dan canggih. Perkembangan pola hidup saat ini yang tinggi dengan faktor stress dianggap berperan dalam meningkatkan terjadinya unexplained infertility ini.
Dari pembahasan di atas, maka kita sekarang tahu bahwa ada banyak sekali penyebab pasutri menjadi infertil. Tentu saja penanganannya harus sesuai dengan penyebabnya.
Jadi diurut, dipijat, ditotok, jamu, madu, pil, ramuan, tisu kewanitaan, mantra dan berbagai macam ritual lain, tidak akan membuat hamil bila faktor penyebabnya tidak ditangani.
Posisi pasangan infertil seringkali lemah dan kurang informasi sehingga sering menjadi korban dari berbagai pengobatan yang tidak jelas manfaat dan seringkali tidak murah juga biayanya. Oleh karena itu pasutri dituntut untuk lebih cerdas dan kritis, serta berpikir dengan akal sehat dalam mengambil keputusan. Pengobatan alternatif seharusnya menjadi pendamping pengobatan medis, bukan menggantikan pengobatan medis.