Replying to:
kalau ditanya, "kenapa ?"
Kami akan menjawab, "Takdir Allah", tapi sepertinya akan banyak yang belum puas.
Secara medis, menurut dokter yang menangani Dek Ifel ada ketidakberkembangan organ paru-paru sebelah kiri. Kata Dokter, bisa jadi sejak dalam kandungan. (Tidak berkembangnya Organ bisa dikarenakan infeksi sejak kandungan).Sehingga suply Oksigen sangat kurang utk ukuran bayi baru lahir, meskipun pada saat lahir terlihat normal dan sehat. Baru terlihat setelah hari ketiga, seluruh badan Dek Ifel Ganteng membiru. Dek Ifel Lahir hari Senin, 7 Mei 2012. Kemudian gejalanya hari Kamis, 10 Mei 2012 Ba'da Dhuhur.
dek Ifel segera di larikan ke RS terdekat yg perlengkapannya lengkap, Setelah di tangani di UGD, dipasangi alat untuk memonitor Jantung, Paru-paru dan Darah, ternyata Suply oksigen hanya 5ppm sampai 10ppm, seharusnya batas minimal Oksigen dalam paru-paru untuk mensuply Metabolisme tubuh adalah 100ppm (begitu kata Dokter yang menangani). Setelah hampir 1,5 jam dibantu Alat Pompa Oksigen secara manual, tetap tidak ada perkembangan. Kata Dokter, Dek Iel sudah masuk kategori tidak sadarkan diri. (Anak sekecil itu tidak sadarkan diri ? ), Dokter angkat tangan, karena sudah berbagai upaya dilakukan hampir 1,5 jam. Akhirnya alat pemompa oksigen ke paru-paru dilepas, dan pintu IGD dibuka agar keluarga bisa masuk.
Satu keMurahan Allah swt hadir disini. Abi dan Ummi yang diperbolehkan masuk segera mendekati tubuh Dek Ifel yang tergolek lemah tak berdaya, tangan kami segera menyentuh dan membelainya. Setelah Tangan dan Kepala Dek Ifel Ganteng di sentuh Abi dan Umi, juga di motivasi,
"Dek Ifel, Abi dan Umi ada disini menemani Dek Ifel. ayo semangat nak, dek Ifel kuat ya Nak ! Ayo menangis nak.. Dek Ifel Kuat.. ayo nak.. kamu bisa !"
Awalnya tetap saja, suply oksigen masih berkisar 5-10ppm yang ditunjukkan di layar monitor. Tetapi Abi dan Umi tidak menyerah, kami tetap membelai dan menyentuh tubuhnya yang membiru. Kami tidak patah semangat. dalam hati kami masih ada Allah. Meskipun dokter bilang tidak bisa ditolong lagi, Allah yang Maha Penolong.
"Ya Allah beri Ifel kesempatan untuk menikmati dunia, beri kami kesempatan menjadi Abi dan Uminya !" Hanya doa itu yang Umi harapkan dalam dada. kami terus memberinya semangat.
Ada reaksi. Angka pada layar monitor bertambah sedikit. kami terus menyemangatinya, dan angka terus merangkak naik. 12...14...17...23...26...28....34...dan seterusnya sampai Dokter sempat kaget dan segera memasang kembali alat banyu pemompa oksigen. Hingga supply oksigen sampai batas ambas toleransi yaitu 80ppm. Segera Dek Ifel di pindahkan ke Ruang NICCU_PICCU, di pasangi berbagai macam selang, dimasukkan inkubator, di suntik infus, dsg. Hati wanita mana yang tahan buah hatinya yang masih berumur 3 hari harus ditusuk-tusuk jarum untuk di infus ? saya yakin tidak ada !
Dokter sempat heran, Dek Ifel masih sanggup bertahan padahal dokter sudah angkat tangan. Dek Ifel dalam masa evaluasi, dimasukan dalam alat Inkubator, dibantu Alat pendukung Oksigen, Obat, Nutrisi tubuh, pendeteksi jantung dan pendeteksi aliran listrik tubuh. Dek Ifel masih tidak sadar.
Malam hari, malam Jumat sekitar jam 23.00, Dek Ifel terbangun. Matanya terbuka, mulutnya ingin teriak menangis, tapi hanya ada rintihan. Tangannya menggapai-gapai ke atas dalam tabung, meraih tangan Umi yang berusaha menggapai tangan dek Ifel. Malam itu Dek Ifel masih bertahan, Diluar Prediksi Dokter. Harapan kepada Allah semakin menguat.
Jumat Pagi, Foto Rontsen sudah di ambil, cek Lab darah yang dilakukan 2 kali ( Malam jumat dan Jumat subuh) juga sudah didapatkan. Hasilnya :
Dari ronsten Paru-paru kiri tidak berkembang, dibuktikan dengan alat pendeteksi volume oksigen,, supply oksigen kurang, lalu Jantung tak bisa memompa secara normal menjadikan supply sel darah kacau, CO2 dan O2 bercampur. Darah menjadi Asam, sel darah putih yg berfungsi untuk kekebalan tubuh meningkat, menjadikan seluruh tubuh bengkak dan bantat. Bandannya menjadi keras.
Karena tubuh keras, paru-paru kembali drop tidak bisa berkembang. Dan akhirnya secara medis, pada hari Sabtu siang paru-paru Dek Ifel di vonis sudah berhenti, tidak seberapa lama dilanjut dengan bunyi alarm "Tiiiiiit" yang panjang, tanda bahwa jantung juga sudah berhenti..
Siang itu, saat Adzan Dhuhur menjelang, Kami mengikhlaskan dan mengantarkan nafas terakhirnya. Tidak banyak kenangan tentangnya, karena baru 6 hari membersamai kami. 3 hari dirumah, dan 3 hari di RS dalam tabung inkubator.
Setelah sharing dengan beberapa teman. Ada beberapa kasus Bayi baru lahir yang lahir normal, secara tiba-tiba menangis keras, lalu seluruh tubuh membiru kekurangan oksigen. Tidak hanya bayi baru lahir. Ada juga kasus bayi yang sudah berumur 2 bulan, juga tiba-tiba membiru, dan meninggal ketika perjalanan ke rumah sakit. Ada pula bayi 22 hari, membiru kekurangan oksigen, baru sampai di UGD tidak sampai 1 jam juga meninggal. Itu secara medis.
jadi, perlu ada perhatian khusus untuk Bayi zaman sekarang. Baik pengawasan pada makanan selama kehamilan, (terutama makanan pengawet, MSG, pewarna, dsb), juga perawatan secara baik pada bayi.
Semoga pelajaran dari Dek Ifel Ganteng bisa memberikan manfaat, bahwa Allah tidak menciptakan sesuatu tanpa sia-sia. Selalu ada hikmah dan makna di balik segala peristiwa.
Mohon maaf jika ada yang merasa tidak berkenan dengan postingan kami, bukan karena kami belum ikhlas melepas Dek Ifel Ganteng, hanya sekedar berbagi tulisan sebelum segala ingatan ini terlupakan, semoga suatu saat menjadi bahan perenungan kembali bagi keluarga kami saat membaca postingan ini.
Sekali lagi, semuanya karena Allah dan akan kembali kepada Allah... |