Replying to:
kmrn sy melahirkn d usia 29w dg berat 1.5kg karna KPD tnp kontraksi tp dkter sy blg gk operasi di induksi saja..jd msk rs jm 7 trus ddek lahir jm 5 sore..
sempet d rawat d nicu slama smggu dg kasus asfiksia berat..d sblh jg ada pasien prematur berat hanya 7 ons tp lbh kuat tnp bantuan ventilator utk bnapas..
apakah jika dg cesar kemungkinan untuk hidup lbh besar ato sm saja??knp dokter lbh pilih di induksi yaa??waktu itu sy gk sempat tanya karna ud pasrah n ngblank..
trimz |
Dear bunda Riahanna,
Sesuai janji saya, saya coba jawab ya....hehe
KPD di usia kehamilan 29 minggu memang agak beresiko untuk diteruskan kehamilannya. Resiko yang bisa terjadi bervariasi, mulai dari infeksi sampai cacat karena
debay tertekan oleh dinding rahim.
Untuk metode persalinannya bervariasi, ada yang induksi dan ada yang SC. Untuk mana yang terbaik, masih menjadi kontroversi untuk saat ini. Metode induksi dilakukan bila peluang keberhasilan persalinan tinggi, biasa hal ini dinilai melalui pemeriksaan dalam. Pertimbangan induksi adalah : bayi berat badan kecil sehingga peluang hidupnya kecil, jadi kasihan ibu bila harus dioperasi bila harapan bayinya kecil.
Namun, ada pandangan lain lagi bunds...metode SC. Dilakukan bila peluang keberhasilan induksinya kecil, atau bila ada faktor penyulit untuk persalinan melalui vagina, misalnya sungsang. Selain itu ada penelitian yang menunjukkan bayi prematur yang di SC ternyata menunjukkan resiko gangguan neurologis (saraf) yang lebih rendah daripada lahir melalui vagina. Hal ini terjadi karena kepala
debay prematur tidak tertekan di jalan lahir seperti kalau
debay lahir dari vagina.
Kerugiannya adalah kalau bayi tidak bertahan maka kasihan bundanya sudah pernah operasi.
Jadi itu bund untung atau ruginya lahir normal atau sesar untuk bayi prematur. Keputusan sesar atau operasi tergantung keadaan pasien saat itu...yang penting berdoa dan berharap yang terbaik bunds. Manusia boleh berusaha tapi yang di atas yang menentukkan.
Semoga bermanfaat ya bund..