Sibling Rivalry? Ada yang tau bund? :)

Sibling Rivalry adalah bentu perilaku anak yang memiliki adik baru. Anak cenderung bersikap lebih nakal karena merasa cemburu bersikap lebih nakal karena merasa cemburu dan tersaingi atas kehadiran adiknya, terlebih lagi ketika ia melihat ibunya sedang bersama adiknya. Perilaku ini biasanya ditunjukkan untuk menarik perhatian ibu dan biasanya muncul pada anak-anak usia 12-18 bulan. Ibu perlu mengajarkan pada anak sikap yang realistik dan sesuai usia dalam menghadapi kehamilan, persalinan, dan hidup bersama adik bayi.



Cara untuk mengatasi:


1. Persiapan Sebelum Melahirkan (mengumumkan kehamilan) Umumkan kehamilan cukup dini sehingga ada waktu anak untuk melakukan penyesuaian dengan misalnya melibatkannya dalam mempersiapkan kelahiran adiknya. Selain itu juga memberikan padanya kesempatan untuk mengembangkan perasaan yang positif dan harapan yang realistis tentang adik barunya.



2. 2. Melibatkan Anak Selama Kehamilan
- Bicarakan dengan anak arti “adik bayi”. Beri contoh dari beberapa keluarga yang mempunyai lebih dari satu anak.
- Atur agar dapat membawa anak satu atau beberapa kali ke dokter atau bidan.
- Biarkan anak mendengarkan denyut jantung bayi dan meraba saat bayi bergerak.
- Bicarakan tentang perkembangan janin dengan anak.
- Ikuti kelas persiapan anak jika ada. Biarkan anak menonton film, melihat slide, atau gambar-gambar tentang melahirkan dan adik bayi.



3. Haruskan Anak Hadir Saat Anda Melahirkan? Periksa kesiapan emosional dan kesehatan fisik anak. Jika anak pernah mengalami pengalaman yang menyakitkan, traumatik, atau menakutkan mengenai tubuhnya, dokter atau rumah sakit, ia tidak siap untuk ikut menhadiri persalinan.


4. Menyesuaikan Diri Terhadap Adik Bayi - Sebelum dan sebelum melahirkan, bacakan buku pengantar tidur yang isinya tentang tinggal bersama adik bayi.
- Rencanakan untuk meluangkan waktu bersama anak mengerjakan apa yang ia inginkan.
- Beri respons terhadap permintaan anak, komentar, dan aksinya.
- Saat anak berlaku negatif, perbaiki tingkah lakunya seperti biasa Anda lakukan.



Pedoman Untuk Menghadapi Kehadiran Anak Selama Persalinan:



a. Edukasi untuk setiap orang yang terlibat dalah penting untuk mendapat pengertian, interpretasi, dan respons yang konstruktif.

b. Rencanakan mainan atau barang-barang kesukaan anak misalnya selimut khusus, yang akan dibawa serta selama anak menghadiri persalinan dan pelahiran.

c. Atur agar ada seseorang yang anak memberi dorongan pada anak.


Pedoman Perawatan Untuk Anak yang Tidak Hadir Saat Anda melahirkan:


a. Beri tahu anak bahwa Anda akan pergi ke rumah sakit untuk melahirkan. Beri tahu anak di mana ia akan dititipkan (dirumah atau di rumah sakit ) dan siapa yang akan menjaganya sementara Anda di rumah sakit.

b. Sebelum saat melahirkan, tingkatkan peran ayah atau calon pengasuh dalam pemeliharaan anak.

c. Rencanakan untuk mengajak anak menengok adik bayinya di rumah sakit.

 

 

Saya Up lagi Trit ini ...
Semoga ada yg respon...
Saya ini knp ya bu,, saya takut mengajari anak 1 saya menerima adik barunya,, apa krn saya masih enggan menerima kenyataan kalau saya harus hamil lagi sekarang??
Saya takut di tinggalkan oleh anak 1 saya,,saya takut anak saya merasa saya udah ga sayang dia,, dan akhirnya dia mencari kasih sayang dari pihak lain... Dan ga mau sama saya lagi....intinya saya ga mau jauh sama anak 1 saya karena saya hamil lagi...aneh ya bu,, saya lebih memikirkan perasaan anak 1 saya ..dari pada kehamilan saya... Anak 1 saya ini baik bu, kalau saya sakit dia duduk di sebelah saya ga mau beranjak,,dia suka nanya "bunda udah sembuh?" dia ga merepotkan saya sama sekali,,

 

 

Bunda mengkuatirkan hal yg belom tentu terjadi.
Justru klo anak bunda baik...mudah diatur...lebih gampanglah itu. Saya baca...pokoknya di setiap kegiatan dng adik dia dilibatkan...lalu utk hal2 lain..usahakan dahulukan dulu si kakak (krn si kakak sudah punya emosi...sedangkan si adik belom ngerti apa2 )
Klo ternyta si kakak happy2 aja dng adiknya...bunda rugi banyak tuh...rugi udah stress sendiri.

 

 

hey bunda, salam kenal..
aku juga lagi hamil kedua nih bun, anak pertamaku udah 5 1/2 tahun dan dia happy banget pas tau kalau akan punya adik..

Kalau kita punya anak lagi, bukan berarti kita jadi ga sayang sm si kakak bun.

Biar bagaimanpun keduanya tetap aja anak kita, cuma yang jadi PR nya bagaimana nanti bisa bersikap adil antara si kakak dan adik..

Dari awal kehamilan saya selalu melibatkan si kakak dalam segala hal, termasuk ikut periksa ke dokter.. dan dia seneng banget pas liat calon adiknya bergerak aktif di layar usg..

Jadi saran saya, daripada kita mengkhawatirkan yang belum terjadi. Lebih baik kita releks dan tenang dalam menjalani kehamilan ini sambil mengajak si kakak berinteraksi dengan calon adiknya diperut..

 

 

Mana finansial lagi kacau bgt bu,,, sy jd mikir sy hamil jd beban nambah ..teRtekan dari segala aspek dah... :Huks:

 

 

Anak bukan dan tidak akan pernah menjadi beban. Ingat, anak bukanlah suatu kesalahan. Anak ada karena perbuatan terlepas kehamilan yg di rencakan atau tidak, dan menurutku anak kedua justru persiapan jauh lebih murah dari anak pertama karena bisa pakai perlengkapan punya kakaknya. Daripada mikir anak jadi beban, ya mikir gimana potong anggaran yg tidak di butuhkan biar bisa di alihkan untuk si kecil dan mencari cara mendapatkan tambahan.