Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Diskusi Seputar Kehamilan > Diskusi Umum

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
8Rahma...   TS 
 
Posts: 17
Default bunda yang tinggal di bekasi.. sharing yuk?

Bunda-bunda yg cantik.. aq blm pengalaman ne soal dokter kandungan. Aq br 2x k RS Hermina Grand Wisata. Bunda-bunda ada yg kontrolnya d Hermina GranWis g? Makasih...
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
meilis...
 
Posts: 19
 
Saya malah punya pengalaman SANGAT BURUK dengan Dr. Adhitya Maharani, Spog tahun 2012. Sampai saat ini, saya trauma berat ke rumah sakit hermina grand wisata gara-gara Dr. Adhitya Maharani, Spog padahal rumah ku diperumahan ini. saya lebih prefer ke rumah sakit hermina bekasi barat.

Tahun 2012, rumah sakit hermina grand wisata belum rame, dan dokter yang praktek tidak terlalu banyak. Setelah saya cari-cari di internet untuk informasi dokter yang bagus di grand wisata, ada satu dokter (lupa namanya) yang bagus tapi pasien nya sangat banyak dan antri nya panjang. Pengen nya she dulu ama dokter yang antrinya panjang ini, tapi setelah dipikir2 nanti capek juga untuk antrinya. Sehingga saya pilihlah Dr. Adhitya Maharani, Spog ini. Saya lihat dari hasil review orang, Dr. Adhitya Maharani, Spog tidak terlalu bagus tapi juga belum ada pengalaman buruk.
Jadi saya dan suami putuskan untuk memilih Dr. Adhitya Maharani, Spog dengan pertimbangan tidak terlalu banyak antri dan jadwal Dr. Adhitya Maharani, Spog cukup sering di Hermina Grand Wisata, dan dekat rumah. Tapi disinilah petaka itu dimulai.

Pada konsultasi pertama dan kedua, dokternya cukup ramah, komunikatif dan cukup Ok. Kita memang planning nya waktu itu mau sama Dr. Adhitya Maharani, Spog sampai lahiran.
Pada bulan ketiga kehamilan saya, tepatnya di hari minggu sekitar jam 2 siang ketika saya dan suami makan siang dirumah, datanglah petir yang cukup keras yang membuat saya kaget banget dan secara reflex saya melompat dari kursi. Pas saya masih bengong berdiri karena belum sepenuhnya tenang, suami saya dengan raut muka sedih dang menagis melihat kearah saya, yang membuat saya bingung. Suami saya dengan suara pelan sambil nangis bilang, Mama darah mengucur di kaki mu. Saya bilang, darah apa pa, sambil ngelihat ke kaki saya. Ternyata saya pendarahan. Akhirnya saya nangis Bombay, dan udah berpikiran macam-macam bahwa saya keguguran. Sedihnya luar biasa, karena kami sudah menunggu kehamilan ini selama 4 tahun, dan kami sudah banyak beroabat dari yang alternative, dokter sampai kami berobat ke luar negeri.

Suamiku akhirnya menenangkan saya, udah ngak apa-apa ma, yang penting mama selamat dan sehat aja sambil menggandeng saya ke kamar tidur. Darah tidak berhenti mengalir ketika saya bed rest, sambil suami siap-siap ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit hermina grand wisata sekitar jam 3 sore, kita ke pendaftaran. Suster yang jaga dipendaftaran bilang bahwa Dr. Adhitya Maharani, Spog baru selesai praktek dan baru pulang. Karena saya masih bleeding sampai rumah sakit, susternya buru2 bawa kita ke lantai 2 atau 3, dan disuruh berbaring ditempat tidur tunggu.
Sampai dilantai 2, susternya bilang bahwa Dr. Adithya sudah sekitar daerah jatiwaringin, dan tidak bisa balik segera ke rumah sakit. Si suster disuruh untuk menghubungi dokter kandungan yang lain, ternyata tidak ada yang bisa. Emang karena hari minggu, tidak banyak dokter kandungan yang praktek, hanya beberapa dokter saja, dan itu juga sudah pada selesai.

Setelah itu suami ku bilang, jadi ini gimana sus? Suamiku minta susternya menghubungi Dr. Adithya lagi. Setelah susternya ngomong ditelp, si susternya bilang ke kami, bahwa Dr. Adithya nya nanti akan datang ke rumah sakit hermina grand wisata setelah magrib, karena Dr. Adithya katanya lagi melakukan tindakan operasi di rumah sakit lain.

Saya dan suami akhirnya merasa sedikit tenang, karena dokternya katanya akan datang setelah magrib. Selama saya menunggu di tempat tidur tunggu, susternya hanya tensi doing sebanyak 3 kali. Dan darah masih tetap mengalir deras. Sampai suamiku bilang, sus, apa ngak ada obat untuk menghentikan pendarahan nya? Masa Cuma ditensi doang istri saya? Akhirnya susternya telp Dr. Adithya lagi, setelah itu, si suter ngomong ke kami, katanya tidak ada obat atau tindakan apapun. Cukup berbaring aja ditempat tidur sambil nunggu Dr. Adithya.

Kami sudah sampai rumah sakit dari jam 3 sore, menunggu sampai magrib rasanya luar biasa lamanya. Apalagi melihat darah yang ngak berhenti-berhenti. Pikiran udah macam-macam aja. Suami berusaha menenangkan saya selama masa menunggu Dr. Adithya, tapi tetap aja raut kepanikan dan ketakutan diwajah suami ku terlihat jelas. Suamiku selalu bilang, ngak usah sedih dan nagis ma, yang penting mama selamat dan sehat aja, mungkin anaknya belum rejeki kita.

Saya mulai lemas, sekitar jam 5 sore. Karena hanya boleh minum air putih, dan tidak ada tindakan apapun dari suster yang jaga. Suami ku akhirnya ngomong lagi ke suster jaga yang nunggu di luar untuk infoin saya sudah mulai lemas dan pucat. Masa ngak ada obat sama sekali atau infus? Susternya bilang, kata Dr. Adithya tadi disuruh tidur aja pak istrinya. Sabar aja ya nunggu nya 1 jam lagi. Paling jam 6 nanti sudah datang.
Suamiku balik lagi ke kamar tidur tunggu. Mata suamiku tidak lepas dari jam dinding. Setelah tepat jam 6 sore suamiku, keluar lagi untuk ngomong ke susternya dan nanyain sudah dimana posisi Dr. Adithya. Katanya lagi diperjalanan. Bentar lagi nyampe, sekitar jam 18.30 an lah pak udah nyampe nanti dokternya. Setelah jam 18.30 an suami nanya lagi, udah sampai belum dokternya? Susternya bilang, nanti pak sekitar jam 19.00 an lah. Suamiku sebenanya udah mulai tinggi nada bicaranya, tapi ditahan2. Masa dari tadi ngak nyampe2 seh sus? Istri saya udah lemas banget dan pucat itu. Susternya bilang mau telp lagi dokternya, lalu suami ku balik ke kamar tidur tunggu.

Jreng…jeng… jam 7 susternya datang ke ruangan ku. Sambil penganging saya, susternya bilang: maaf bu, Dr. Adithya tidak bisa datang karena tindakannya belum selesai. Kalau ibu mau pulang, gpp pulang sekarang, atau kalau mau ibu nunggu di rumah sakit juga boleh, nanti kita carikan kamar.

WHAT ???????????????? Suami saya langsung naik pitam dan marah besar. Apa kamu bilang???? Kalian emang BINATANG semua. Kami udah dari jam 3 sore nunggu sampai jam 7 malam, tanpa tindakan sama sekali, dan kalian hanya kasih janji-janji surga bahwa dokternya akan datang. Emang kalau kita tunggu sampai besok, kamu jamin istri saya tidak mati???

Bilang ke Dr. Adithya, kalau jadi dokter hargai nyawa orang, berdedikasi lah ke pekerjaan nya, karena ini menyangkut nyawa orang. Dia akan dapat balasanya dari Tuhan, kalau dia kayak gini ke pasiennya ya. Dan kalian semua juga.
Akhirnya suami dengan kalut telp in semua rumah sakit mitra bekasi timur dan mitra barat, rumah sakit hermina bekasi barat, semuanya dokter kandungan nya udah pada pulang, karena memang sudah jam 7 malam dan hari minggu pula. Akhirnya suami telp kakak ku nanyain rumah sakit dibekasi apalagi. Kakakku bilang rumah sakit Bella. Lalu suami telp rumah sakit bella, dan doker kandungan nya masih ada praktek sampai jam 07.30 malam. Suamiku memohon agar dokternyanya nunggu kami, karena ini emergency banget. Susternya bilang, tidak bisa janji. Suamiku bilang, tolong sus, kami lagi di hermina grand wisata dari jam 3 siang karena istri saya pendarahan, dan sama sekali tidak ada tindakan, kalau tidak istri saya akan mati. Tolong bicara ke dokternya langsung, atau sambungkan ke dokternya. Susterna bilang akan ngomong ke dokternya, dan akhirnya dokternya mau nunggu.
Dengan emosi tinggi, kami keluar dari hermina grand wisata.

Karena kalut, suami salah keluar tol. Bukannya toll timur malah toll barat, dan kejebak macet. Suami ku kembali telp rumah sakit bella, untuk menginformasikan posisi kami,dan tanya ruang dokternya dimana biar nanti langsung masuk. Akhirnya kami sampai jam 20.15 di RS. Bella. Pas mau turun dari mobil, kaki ku udah gemetaran dan mata mulai berkunang2, dan saya masih tetap bleeding tapi tidak sederas siang tadi. Saya bilang ke suamiku, pa, kakiku gemetaran kayaknya saya merasa melayang, suami ku nangis, sambil memapah saya turun mobil, yang kuat ma, kita sudah sampai RS. Bella. Suamiku langsung teriak minta kursi roda ke satpamnya. Suamiku langsung kasih kunci mobil ke satpamnya, tolong parkirin mobil saya pak, nanti saya kesini lagi. Suamiku langsung bawa saya ke ruang dokternya.

Sampai diruang dokternya, dokter melihat saya sudah lemas banget dan pucat. Dokternya langsung minta susternya ambil infus sampai lari-lari. Saya langsung buru-buru di infuse berwarna warni, ada 4 infus.
Setelah di infuse dokternya bilang, kok lama banget pak dibawa ke rumah sakit, 30 menit lagi, bisa nyawa ibu ngak ketolong ini pak. Iya dok, panjang ceritanya, sambil suamiku nangis tapi sudah lega, karena dokternya sudah melakukan tindakan.

Setelah 30 menit, saya mau di USG. Dokternya bilang, apapun hasilnya yang kuat ya bu. Lalu dokternya panggil suamiku mendekat ke meja USG nya. Dengan dag-dig-dug pasrah, dokter mengoleskan gel, dan mulai usg. Saya tidak berani melihat, saya tutup mata karena memang lemas banget juga dan udah pasrah tapi berterima kasih karena nyawa saya masih bisa selamat. Dokternya bilang, kabar bahagia pak, detaknya jantungnya masih ada, hanya sangat cepat sekali. Salah satu janinnya yang keguguran.

Kami berterima kasih sekali untuk dr. Hery Wahyudi, SpOG dari RS. Bella, semoga Tuhan membalas kebaikan beliau, karena mau menunggu kami dan menyelamatkan nyawa saya.

Wow…. Amazing, mendengar itu suamiku dan saya langsung terseyum bahagia sambil elus perut saya. Thank you God for your miracle. Akhirnya saya bedrest di RS. Bella selama 1 minggu, dan kami memilih super VIP, karena pengen benar2 rileks.
Setelah besoknya saya sms in Dr. Adithya sambil menangis karena ingat pengalaman kemarin yang hampir merengut nyawa saya, karena sebelumnya dia kasih nomor HP pas konsultasi pertama dan kedua. Saya emang sangat marah, dan saya bilang ke Dr. Adithya: saya adalah pasien anda kemarin, yang telah anda telantarkan dengan janji-janji surga anda, dan puji Tuhan saya masih selamat dan hidup berkat bantuan dokter lain. Sebelum anda jadi dokter, tentu anda pernah ke rumah sakit, dan minta bantuan dokter atau mungkin keluarga anda. Bayangkan apabila diri anda yang diposisi saya. Ini antara hidup dan mati. Saya harap anda agar lebih menghargai nyawa orang dan berdedikasi terhadap pekerjaan anda sebagai dokter.
Dan jawaban Dr. Adithya sangat mengejutkan saya dan suami: saya sudah berusaha melakukan yang terbaik buat pasien saya. Apakah saya tidak bisa punya waktu untuk papa saya yang saat ini sakit keras di rumah sakit, saya juga manusia bu.
Saya: WHAT ????? kemarin suster di Hermina Grand Wisata mengatakan Dr. Adithya lagi melakukan tinakan operasi, kok sekarang jadi ketemu papanya di rumah sakit ?? berarti pada bohong semua ya???
Kami tidak masalah, kalau Dr. Adithya tidak datang ke RS. Hermina Grand Wisata, tapi kenapa harus kasih janji2 surga ke pasien yang lagi emergency? Kalau dokternya bilang tidak bisa, kami bisa segera cari rumah sakit lain untuk mencari pertolongan, bukan nya menunggu yang tidak datang-datang.
Sebegitu tidak berharga nya kah nyawa orang bagi sebagian dokter di Indonesia ini?
Saya sebenarnya sudah berniat mem perkarakan Dr. Adithya ini ke hukum, tapi suami saya bilang: udahlahlah ma, iklaskan saja. Yang penting mama udah sms in Dr. Adithya, semoga dia tidak melakukan hal yang sama lagi kepada pasien lain. Mama tau, perlindungan pasien sangat rendah sekali di Indonesia, dan kita tidak akan bakalan menang. Biar Tuhan aja yang jadi hakim adil nya.
Jaga kesehatan dan kandungan aja mama. Iklaskan saja.
Setelah pulang kerumah, kami sharing ke teman-teman minta advise nya mengenai rumah sakit yang bagus dan dokternya available hampir setiap saat. Akhirnya teman-teman menyarankan kami ke RS. Bunda Jakarta, karena pelayanannya bagus Cuma harganya cukup mahal. Jadi untuk selanjutnya kami konsultasi dengan Dr. Ivan Sini di RS. Bunda Jakarta, sampai anak saya lahir April 2013.
Itulah pengalaman pahit dan traumatic saya dengan Dr. Adithya. Semoga Dr. Adithya tidak melakukan hal yang sama kepada pasien lain, dan lebih berdedikasi dengan pekerjaan nya, karena ini menyangkut nyawa orang, yang tidak bisa dibeli dengan duit. Tiga (3) tahun berlalu, saya masih traumatic dengan pengalaman pahit ini.
Jadi kita pasien yang harus bijak kalau di Indonesia. Jangan percaya janji-janji dokter dan rumah sakit. Daripada lama disruruh nunggu untuk suatu tindakan dan nyawa nanti hilang, mending cari dokter atau rumah sakit lain atau second opinion. Karena untuk sebagian dokter, nyawa pasien tidak berharga.

Panjang banget ya sharing saya hehehehe…………
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)
Thread Tools


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
bunda yang rumahnya di daerah bekasi, ajakin aku senam hamil doong -- Ngobrol Apa Saja 0
bunda yang tinggal di Bekasi, share yu bunda.. -- Ngobrol Apa Saja 4
bunda yang tinggal di jogjakarta ngumpul yukk .... -- Ngobrol Apa Saja 3
adakah bunda yang tinggal di Bali ? -- Diskusi Umum 0
Yang Tinggal Di Bekasi infoin dunk.. RSIA yg bagus dMana.. -- Ngobrol Apa Saja 0


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 07:33.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com