Shared artikel Perlu dilakukan jika ibu hamil diare
Jika saat Anda hamil mengalami diare, masih dianggap wajar jika diare ringan. Tapi segeralah ke dokter sebelum terjadi dehidrasi.
Secara umum, diare disebabkan oleh ketidakmampuan usus besar menyerap air dari tinja yang dihasilkan. Biang keladi gangguan fungsi usus besar tersebut antara lain infeksi oleh kuman penyakit, keracunan makanan, dan alergi makanan.
Adakah penyebab khas pada ibu hamil? Ya, ada. Keadaan emosi yang kurang stabil akibat perubahan kadar hormon dalam tubuh dapat mempengaruhi produksi asam lambung dan sistem pencernaan secara keseluruhan. Ujung-ujungnya, ya diare! Selain itu, diare juga bisa disebabkan adanya tekanan pada lambung dan usus akibat ukuran rahim yang semakin membesar. Beberapa penyebab lain diare yang lebih khas pada ibu hamil, di antaranya adalah:
- Kekurangan (defisiensi) vitamin B dan asam folat.
- Terlalu banyak mengonsumsi vitamin D.
- Terlalu banyak makan yang pedas-pedas, seperti asinan atau bumbu rujak sebagai teman makan buah-buahan penghilang keluhan mual.
Apakah merupakan masalah serius? Diare ringan merupakan masalah yang wajar pada masa kehamilan. Namun, apabila sudah mulai menyebabkan gejala dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), segeralah berobat ke dokter.
Perlu diingat, dehidrasi dapat mempengaruhi kekuatan tubuh, serta fungsi kerja ginjal dan organ tubuh lainnya. Bila fungsi organ tubuh Anda terganggu, maka tumbuh kembang janin di dalam rahim tentu saja ikut terkena dampaknya.
Akibat kalau sering diare. Diare yang kronis dapat mengakibatkan tubuh
ibuhamil kehilangan banyak ion K (kalium), sehingga akan mengganggu kerja organ tubuh, seperti gerakan kontraksi dan relaksasi otot.
Selain itu, bila diare disertai peningkatan suhu tubuh, maka dehidrasi pada
ibuhamil dapat menyebabkan
kelahiran prematur, bahkan keguguran! Itu sebabnya, diare dan muntah-muntah yang berlebihan harus segera mendapat penanganan serius. Bila perlu, Anda akan disarankan dokter untuk beristirahat selama satu atau dua hari di rumah sakit.
Keamanan obat diare. Obat apa pun sebaiknya dihindari selama
kehamilan Anda belum mencapai usia 14 minggu. Sejumlah obat anti diare boleh Anda gunakan saat usia
kehamilan sudah lebih besar. Namun, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter kandungan Anda.
Tindakan aman pertama yang dapat Anda lakukan adalah meminum larutan elektrolit (bisa dibeli di apotek) sebanyak mungkin. Bila dalam bentuk serbuk, Anda dapat mencampurnya dengan air mineral dalam kemasan botol. Tujuannya, untuk mengganti dengan segera cairan tubuh Anda yang hilang. Sebaiknya, dalam 12-24 jam, cairan tubuh yang hilang sudah harus diganti.
Alternatif pengobatan. Berikut adalah cara yang cukup aman dilakukan untuk mengatasi diare ringan.
- Hentikan untuk sementara konsumsi susu dan berbagai produk olahannya.
- Hentikan mengonsumsi kubis/kol, roti, pasta, apel, pear, jagung manis, gandum, kentang, serta makanan olahan.
- Perbanyak minum air putih matang yang ditambah sedikit madu.
- Perbanyak konsumsi asam folat dan vitamin B selama sebulan.
- Hindari atau kurangi konsumsi vitamin D.
Pencegahan - Hentikan konsumsi obat pencahar yang mungkin Anda gunakan untuk mengatasi keluhan sembelit (konstipasi).
- Berusahalah untuk berdamai dengan segala perubahan yang terjadi selama masa kehamilan agar emosi Anda relatif stabil.
- Hindari mengonsumsi makanan yang belum pernah Anda konsumsi, terutama bagi Anda yang berbakat alergi.
- Biasakan selalu berpola hidup bersih dan sehat.