Halo bunda, saya mau curhat. saya baru saja keguguran tgl 8 Mei 2017 usia 11w tp janin tdk berkembang sejak usia 8w5d, usia saya 40 tahun. Dan ini kehamilan pertama saya.
Terus terang karena kejadiannya belum ada 1 minggu, banyak sekali pertanyaan di kepala saya, terutama soal kemungkinan hamil lagi dan melahirkan bayi yang sehat di usia yg sudah kepala 4 ini. Saya benar benar khawatir.
Yang lebih terasa sulit bagi saya, karena saya tinggal di luar negeri yg walaupun fasilitas kesehatannya jauh lebih baik, tapi di sini dituntut mandiri, contohnya waktu saya pendarahan awal, suami saya menelepon 112 ( ambulans ), namun karena saya tidak merasakan nyeri di perut, muntah atau pusing, saya diminta menunggu. Besok paginya, sekitar pukul 4 pagi, keluar gumpalan darah, dan kami kali ini menelpon Bidan ( di sini, semua kehamilan dan persalinan ditangani bidan, dokter kandungan hanya hadir saat dibutuhkan saja, kalau kondisi
bumil dinilai sehat, walaupun masuk kategori usia rentan seperti saya, maka tetap akan ditangani bidan ), baru bidan membuatkan jadwal periksa di RS dengan dokter kandungan, itupun di jam 11 siang.
Dari hasil usg, detak jantung bayi sudah tidak ada, dan saya dinyatakan keguguran.
Kalau saya baca pengalaman
bumil yg pernah keguguran, penanganannya hampir sama, saya diberi opsi untuk memilih keguguran scr alami ( dng pertimbangan melihat kondisi pendarahan yg sudah saya alami 2 hari itu ), dibantu dengan pil, atau kuretase. Saya pilih yg pertama, dan dijadwalkan kontrol di tgl 12 Mei 2017.
Di sini, sejak itu saya tidak diberi resep apapun.
Hanya dipesenin, kalau bleedingnya tidak normal, silahkan telpon 112..kalau demam, minum parasetamol, gitu aja.
Saya cuma berserah sama Tuhan, minta dilancarkan proses keguguran naturalnya. Puji Tuhan doa saya dijawab dan hasil kontrol 12 Mei 2017 kemarin hasilnya bersih. Hanya ada sisa sedikit yg , menurut dokter kandungan, akan bersih dalam 2 minggu. Dan lagi lagi, tidak dibuatkan resep apapun ( vitamin atau apa yg membantu proses pemulihan ), bahkan tidak lagi dijadwalkan untuk kontrol selanjutnya.
Bunda, saya mungkin masih trauma karena saat saya melalui keguguran alami ini, saya hanya berdua dengan suami. Saya tahu saya harus mandiri, tapi sebagai manusia, pengalaman ini sungguh berat karena ini terjadi di tubuh saya sendiri, apalagi karena saya dan suami memang merencanakan punya anak. Saya sampai menguatkan diri saya buat gak terlalu bertarget dulu, dan fokus di penyembuhan dan pemulihan rahim saya.
Saya senang baca thread di sini yang banyak cerita menguatkan kalau jangan menyerah, Tuhan memberi jalan, dan beberapa pengalaman yg dibagi di sini menunjukkan bahwa setelah keguguran anak pertama di usia kepala 4, ternyata masih bisa hamil normal dan sehat sesudahnya.
Kalau ada yg punya pengalaman seperti saya, boleh dong bunda dibagikan di sini, karena saya terus terang butuh dikuatkan dan dukungan positif, apalagi dari negara sendiri