Setelah terjadi pembuahan (fertilisasi) antara sel sperma dan sel telur, hasil fertilisasi melakukan pembelahan diri menjadi 2,4,8,16 sel yang dinamakan
Morula. Terus berkembang menjadi sel yang lebih kompleks dinamakan B
lastula.
Sejak pembelahan awal, morula membelah di sepanjang tuba hingga mencapai rongga rahim. Semua informasi genetik telah terbentuk. Apakah sehat atau cacat, laki-laki atau perempuan telah ditentukan. Sel tubuh ditentukan dari gabungan antara kromosom ayah dan ibu. Sel-sel berisi semua informasi genetik (DNA) yang diperlukan untuk menjadi seorang anak . Sedangkan jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom sperma ayah (X atau Y).
Masa ini pembelahan sel calon janin dinamakan
zigot. Zigot yang membelah bergerak menuju ke rahim sekitar 80 jam setelah ovulasi/masa subur. Proses implantasi dimulai sekitar 3-7 hari setelah pembuahan.
Ketika mencapai rahim, sel telur yang dibuahi akan “menancap” dalam endometrium yang menebal disebut
desidua. Hal ini lah dimulai proses kehamilan. Terjadi
implantasi. Sel yang semakin bertumbuh kembang dinamakan
embrio/mudigah (hingga usia kehamilan 10-112 minggu).
Pada saat terjadi implantasi beberapa wanita mengalami perdarahan ringan /fleks (biasanya pada 7 hari sebelum mens berikutnya atau hari ke 21 pada siklus 28 hari).
Perdarahan implantasi juga dinamakan
tanda Hartman (Hartman Sign). Perdarahan bisa berlangsung 1-2 hari. Biasanya lebih sedikit dibanding darah haid. Jika Anda mengalaminya jangan khawatir karena perdarahan tersebut bisa dijadikan tanda awal terjadinya kehamilan. Perdarahan implantasi terjadi karena bagian dari trofoblas embrio (sinsitiotrofoblas) mulai “menyerang” pembuluh darah di desidua dan “mengambil alih” fungsi pembuluh darah yang nantinya akan berguna bagi tumbuh kembang janin.
Submitted by Dr. Prima Progestian,
SpOG on Monday, 6 February 2012