| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | |
Replying to:
Kalau ada niat pasti ada jalan. Tinggal mbaknya punya niat yg kuat atau gak buat keluar dari rumah itu. Kalau masih ragu-ragu sih ya wassalam. Semoga cepet selesai masalahnya mbak. | Insyaallah niat saya udah kuat bunda..
Makasih banyak doanya bun ---------- Post added at 13:57 ---------- Previous post was at 13:52 ----------
Replying to:
Hmm saya ada pengalaman,
Tetangga saya di samper sama keluarga pihak perempuan, rame2 pokoknya.
Intinya sama mereka minta anak perempuan sama babynya di kembalikan..
Perang mulut rame banget, sampai ada rt rw sama polisi. Ditonton warga yg lewat, karena udah kaya mau tawuran.
Tapi yg menang akhirnya pihak keluarga perempuan, berhasil dibawa deh si perempuan dan babynya.
Ga lama setelah itu tetangga saya pindah rumah..
Ga ngerti masalahnya apa waktu itu, mungkin mirip ceritanya sama bu TS.
Tapi mah, saya ngeliatnya tetangga saya keluarga baik2 ya, si pria yg jadi suami perempuan itu kerjanya bagus, ibunya juga ramah.
Nah bu TS, kalau pun takut kabur, mungkin bisa jadi contoh..
Kalau ibu mau jemput, jangan hanya berdua bertiga, apalagi sendiri.
Bawa rame2 10 orang misalnya.. Bikin rusuh aja bun,
Karena jawa ke bali bawa segambreng mahal, minta temen2 atau sodara yg domisili bali aja buat temenin ibunya bunda.
Temennya sodara, atau sodaranya temen juga bisa, jelasin ke mereka apa yg bunda terima selama dibali. | Di bali saya punya kakak.. Kakak saya tdk mau jemput klo tdk diijinkan.
Makanya ini ortu saya yg mau datang.. Mungkin yg datang cuma ortu dan adik aja.
Bukannya memuji.. Tp keluarga saya lbh pendiam dan keluarga suami yg lebih perang mulut. Rasanya pengen saya tanggung sendiri masalah saya tanpa melibatkan ortu. Saya sdh sangat mengecewakan keluarga saya.. ---------- Post added at 13:59 ---------- Previous post was at 13:57 ----------
Replying to:
bun ... emang gatau org rumah situ nyimpen kunci rumah / gerbangnya dmn? kalo tau tempat nyimpen nya kan bisa kabur pas malem2 pas mereka tidur nah keluarga bunda jemput deket2 situ.. tentuin jam dan tempatnya.. kalau anak ga dibawa aduh bun kasian sapa yg bakalan ngurusin | Tahu bunda.. Tp klo malem gk bisa krn abang ipar pulangnya malem. Orang sini suka begadang nonton tv. Bisanya pagi mungkin jam 5an.
Ini saya lg lihat-lihat sikon tiap pagi bun.. ---------- Post added at 14:00 ---------- Previous post was at 13:59 ----------
Replying to:
laki bun..kalao uda maen tangan bahkan sebelum nikah..
uda ga bisa di pake lagi..
buang.. | Pengen saya buang bun.. Ini saya usaha keluar dulu. ---------- Post added at 14:02 ---------- Previous post was at 14:00 ---------- Makasih Bunda-bunda sarannya..
Saya tiap hari awasin sikon terus..
Minta tolong doa dan dukungannya bun.
Supaya saya dan anak saya bisa segera keluar. Aamiin.. ---------- Post added at 14:03 ---------- Previous post was at 14:02 ---------- Ohya adakah Bunda-bunda di sini yg tinggal di bali?
| | |
Saya bukan domisili bali bun...
Yang sabar ya bund...
Kl mau kabur pokonya sebaik mungkin bikin citra bagus dulu biar smooth mereka ga tll curiga... ga ush bawa barang baby banyak2 tar kl udh rada jauh... cb ke polisi bund... lebih bagus lg minta doa dulu ke ibunya bunda... (terangin baik2 kl bunda ga bawa anak takut anaknya ga diurus notabene keluarga suami seperti itu) dan lebih sulit lagi ntarnya kl anak ditinggal... (pengadilan kan ga secepat itu mempertemukan anak dg orang tua yg dpt hak asuk misal bunda kabur ga bw anak trs emg hak asuh kebunda tp anaknya sm suami, belum lagi kl keluarga suami kabur nanti alamatnya pindah atau ditutup2in)
Kl alamatnya didesa.. minta keluarga jemput pk mobil (sblmnya yakinin minta doa sm ibu terangin kemungkinan yg terjadi kl ga bw baby n bawa baby) kl misal kabur dulu smbl bawa baby bilang ke ibu kl kira2 kpn balik ke rmh suami terangin tp babynya jgn dibw kl emg ibunya bunda ga setuju kl bawa baby (yg penting kl keluar penting tetep bw baby bunda bagaimanapun sulit nanti pasti ketemu sm bayinya..
| | |
Sueerr.. saya daftar gara2 harus komen baca thread bunda. Gemes bgt.
1. Kalo bunda muslim. Hukum tertinggi itu ya hukum agama. Hukum agama anak zina jadi hak ibu, jadi bin atau binti nya pakai nama bunda. Wali nikahnya wali hakim. Maksudnya? Jelas scr agama hak suami bunda tak ada sama sekali thd anakmu. Bawa ke PA, terjadi perceraian, dijamin bunda akan menang hak asuh.
2. Kabur dlm kondisimu ya berat, kemungkinan gagalnya besar, waktu sudah dekat ke sabtu, jgn dipilih dulu. Saya tegaskan. Jangan keluar dari rumah itu tanpa anakmu, perjuangkan mati2an. Ikuti ibumu yg ingin datang dg baik2, tapi harus keluar rumah membawamu dan anakmu, HARUS. Atau silahkan keluar dan selamanya hak asuh anakmu hilang.
3. Yang saya baca. Bunda n keluarga khas jawa sekali, ga macem2, malas ribut2, ga pinter ngomong jadinya ga pede, biasa nrimo. Bunda... ini akan jadi titik balik masa depan anakmu. Seberapa gigih kau akan berusaha memperjuangkan dan merawatnya, kalau skr sudah lemah begini apa yg bisa anakmu harapkan darimu.
Anjuran saya.
A. Minta ortumu bawa uang pengganti biaya persalinan kemarin. Jual motor ya jual deh. Tutup mulut yg merasa berjasa bayar biaya persalinan. Klo ga bisa, buat surat hutang saat pertemuan, bhw berjanji bayar semua biaya.
B. Ortumu, adikmu, kakakmu semua harus datang ikut. Bawa lawyer paling utama, klo ga bisa bawa polisi, ya allah tolong bunda, jgn mikir berat di uang, atau paling ringan, bawa 1 orang dari keluarga besar/tetangga/tokoh/kenalan keluarga yang bijak dan pintar ngomong. Juga nanti RT/RW harus hadir jd saksi. Buka semua penyiksaan, kelakuan suami dulu-skarang, makian dan kata2 pahit dari semua pihak keluarga suami. SEMUA POKOKNYA. Biar pada tahu. Setelah baca ceritamu, keluarga suamimu tak ada yg layak dan berhak apalagi mampu membesarkan anakmu dg baik. Ga masalah mau 2hari 2 malam dirumah mertua, sebelum bisa bawa anak, jangan pulang. Makanya rombongan bawa bekal sendiri, persiapan 1 motor/mobil untuk beli makan. UTAMA. Bunda harus yg paling gigih bawa anak pulang, bahkan bila ortumu nanti melemah, lawan ortumu, teguhkan mereka.
C. Simulasikan dalam pikiranmu apa yg akan terjadi hari sabtu nanti, apa yg akan bunda lakukan, yg bunda akan katakan. Simulasikan seolah semua pihak menyudutkan, keluarga bunda kalah suara, tapi bunda punya kegigihan dan kecerewetan, energi yg membuat bunda menang pertengkaran itu dan pulang dg anak bunda.
D. Strategi melunakkan mereka. Yakinkan mereka bhw hubungan akan tetap dijaga, suami dan mertua bisa melihat anak kapan saja mau. Jangan bahas perceraian, hanya akan melebar kemana2.
Sejak hamil dg kondisi minus, dg perjuanganmu anakmu lahir dan sehat.
Sabtu. Titik berikut perjuanganmu. Bersiap untuk hal terberat. Yakin Allah selalu melindungi. Amin ---------- Post added at 13:41 ---------- Previous post was at 13:32 ---------- Sueerr.. saya daftar gara2 harus komen baca thread bunda. Gemes bgt.
1. Kalo bunda muslim. Hukum tertinggi itu ya hukum agama. Hukum agama anak zina jadi hak ibu, jadi bin atau binti nya pakai nama bunda. Wali nikahnya wali hakim. Maksudnya? Jelas scr agama hak suami bunda tak ada sama sekali thd anakmu. Bawa ke PA, terjadi perceraian, dijamin bunda akan menang hak asuh.
2. Kabur dlm kondisimu ya berat, kemungkinan gagalnya besar, waktu sudah dekat ke sabtu, jgn dipilih dulu. Saya tegaskan. Jangan keluar dari rumah itu tanpa anakmu, perjuangkan mati2an. Ikuti ibumu yg ingin datang dg baik2, tapi harus keluar rumah membawamu dan anakmu, HARUS. Atau silahkan keluar dan selamanya hak asuh anakmu hilang.
3. Yang saya baca. Bunda n keluarga khas jawa sekali, ga macem2, malas ribut2, ga pinter ngomong jadinya ga pede, biasa nrimo. Bunda... ini akan jadi titik balik masa depan anakmu. Seberapa gigih kau akan berusaha memperjuangkan dan merawatnya, kalau skr sudah lemah begini apa yg bisa anakmu harapkan darimu.
Anjuran saya.
A. Minta ortumu bawa uang pengganti biaya persalinan kemarin. Jual motor ya jual deh. Tutup mulut yg merasa berjasa bayar biaya persalinan. Klo ga bisa, buat surat hutang saat pertemuan, bhw berjanji bayar semua biaya.
B. Ortumu, adikmu, kakakmu semua harus datang ikut. Bawa lawyer paling utama, klo ga bisa bawa polisi, ya allah tolong bunda, jgn mikir berat di uang, atau paling ringan, bawa 1 orang dari keluarga besar/tetangga/tokoh/kenalan keluarga yang bijak dan pintar ngomong. Juga nanti RT/RW harus hadir jd saksi. Buka semua penyiksaan, kelakuan suami dulu-skarang, makian dan kata2 pahit dari semua pihak keluarga suami. SEMUA POKOKNYA. Biar pada tahu. Setelah baca ceritamu, keluarga suamimu tak ada yg layak dan berhak apalagi mampu membesarkan anakmu dg baik. Ga masalah mau 2hari 2 malam dirumah mertua, sebelum bisa bawa anak, jangan pulang. Makanya rombongan bawa bekal sendiri, persiapan 1 motor/mobil untuk beli makan. UTAMA. Bunda harus yg paling gigih bawa anak pulang, bahkan bila ortumu nanti melemah, lawan ortumu, teguhkan mereka.
C. Simulasikan dalam pikiranmu apa yg akan terjadi hari sabtu nanti, apa yg akan bunda lakukan, yg bunda akan katakan. Simulasikan seolah semua pihak menyudutkan, keluarga bunda kalah suara, tapi bunda punya kegigihan dan kecerewetan, energi yg membuat bunda menang pertengkaran itu dan pulang dg anak bunda.
Sejak hamil dg kondisi minus, dg perjuanganmu anakmu lahir dan sehat.
Sabtu. Titik berikut perjuanganmu. Bersiap untuk hal terberat. Yakin Allah selalu melindungi. Amin
| | |
Replying to:
Sueerr.. saya daftar gara2 harus komen baca thread bunda. Gemes bgt.
1. Kalo bunda muslim. Hukum tertinggi itu ya hukum agama. Hukum agama anak zina jadi hak ibu, jadi bin atau binti nya pakai nama bunda. Wali nikahnya wali hakim. Maksudnya? Jelas scr agama hak suami bunda tak ada sama sekali thd anakmu. Bawa ke PA, terjadi perceraian, dijamin bunda akan menang hak asuh.
2. Kabur dlm kondisimu ya berat, kemungkinan gagalnya besar, waktu sudah dekat ke sabtu, jgn dipilih dulu. Saya tegaskan. Jangan keluar dari rumah itu tanpa anakmu, perjuangkan mati2an. Ikuti ibumu yg ingin datang dg baik2, tapi harus keluar rumah membawamu dan anakmu, HARUS. Atau silahkan keluar dan selamanya hak asuh anakmu hilang.
3. Yang saya baca. Bunda n keluarga khas jawa sekali, ga macem2, malas ribut2, ga pinter ngomong jadinya ga pede, biasa nrimo. Bunda... ini akan jadi titik balik masa depan anakmu. Seberapa gigih kau akan berusaha memperjuangkan dan merawatnya, kalau skr sudah lemah begini apa yg bisa anakmu harapkan darimu.
Anjuran saya.
A. Minta ortumu bawa uang pengganti biaya persalinan kemarin. Jual motor ya jual deh. Tutup mulut yg merasa berjasa bayar biaya persalinan. Klo ga bisa, buat surat hutang saat pertemuan, bhw berjanji bayar semua biaya.
B. Ortumu, adikmu, kakakmu semua harus datang ikut. Bawa lawyer paling utama, klo ga bisa bawa polisi, ya allah tolong bunda, jgn mikir berat di uang, atau paling ringan, bawa 1 orang dari keluarga besar/tetangga/tokoh/kenalan keluarga yang bijak dan pintar ngomong. Juga nanti RT/RW harus hadir jd saksi. Buka semua penyiksaan, kelakuan suami dulu-skarang, makian dan kata2 pahit dari semua pihak keluarga suami. SEMUA POKOKNYA. Biar pada tahu. Setelah baca ceritamu, keluarga suamimu tak ada yg layak dan berhak apalagi mampu membesarkan anakmu dg baik. Ga masalah mau 2hari 2 malam dirumah mertua, sebelum bisa bawa anak, jangan pulang. Makanya rombongan bawa bekal sendiri, persiapan 1 motor/mobil untuk beli makan. UTAMA. Bunda harus yg paling gigih bawa anak pulang, bahkan bila ortumu nanti melemah, lawan ortumu, teguhkan mereka.
C. Simulasikan dalam pikiranmu apa yg akan terjadi hari sabtu nanti, apa yg akan bunda lakukan, yg bunda akan katakan. Simulasikan seolah semua pihak menyudutkan, keluarga bunda kalah suara, tapi bunda punya kegigihan dan kecerewetan, energi yg membuat bunda menang pertengkaran itu dan pulang dg anak bunda.
D. Strategi melunakkan mereka. Yakinkan mereka bhw hubungan akan tetap dijaga, suami dan mertua bisa melihat anak kapan saja mau. Jangan bahas perceraian, hanya akan melebar kemana2.
Sejak hamil dg kondisi minus, dg perjuanganmu anakmu lahir dan sehat.
Sabtu. Titik berikut perjuanganmu. Bersiap untuk hal terberat. Yakin Allah selalu melindungi. Amin ---------- Post added at 13:41 ---------- Previous post was at 13:32 ---------- Sueerr.. saya daftar gara2 harus komen baca thread bunda. Gemes bgt.
1. Kalo bunda muslim. Hukum tertinggi itu ya hukum agama. Hukum agama anak zina jadi hak ibu, jadi bin atau binti nya pakai nama bunda. Wali nikahnya wali hakim. Maksudnya? Jelas scr agama hak suami bunda tak ada sama sekali thd anakmu. Bawa ke PA, terjadi perceraian, dijamin bunda akan menang hak asuh.
2. Kabur dlm kondisimu ya berat, kemungkinan gagalnya besar, waktu sudah dekat ke sabtu, jgn dipilih dulu. Saya tegaskan. Jangan keluar dari rumah itu tanpa anakmu, perjuangkan mati2an. Ikuti ibumu yg ingin datang dg baik2, tapi harus keluar rumah membawamu dan anakmu, HARUS. Atau silahkan keluar dan selamanya hak asuh anakmu hilang.
3. Yang saya baca. Bunda n keluarga khas jawa sekali, ga macem2, malas ribut2, ga pinter ngomong jadinya ga pede, biasa nrimo. Bunda... ini akan jadi titik balik masa depan anakmu. Seberapa gigih kau akan berusaha memperjuangkan dan merawatnya, kalau skr sudah lemah begini apa yg bisa anakmu harapkan darimu.
Anjuran saya.
A. Minta ortumu bawa uang pengganti biaya persalinan kemarin. Jual motor ya jual deh. Tutup mulut yg merasa berjasa bayar biaya persalinan. Klo ga bisa, buat surat hutang saat pertemuan, bhw berjanji bayar semua biaya.
B. Ortumu, adikmu, kakakmu semua harus datang ikut. Bawa lawyer paling utama, klo ga bisa bawa polisi, ya allah tolong bunda, jgn mikir berat di uang, atau paling ringan, bawa 1 orang dari keluarga besar/tetangga/tokoh/kenalan keluarga yang bijak dan pintar ngomong. Juga nanti RT/RW harus hadir jd saksi. Buka semua penyiksaan, kelakuan suami dulu-skarang, makian dan kata2 pahit dari semua pihak keluarga suami. SEMUA POKOKNYA. Biar pada tahu. Setelah baca ceritamu, keluarga suamimu tak ada yg layak dan berhak apalagi mampu membesarkan anakmu dg baik. Ga masalah mau 2hari 2 malam dirumah mertua, sebelum bisa bawa anak, jangan pulang. Makanya rombongan bawa bekal sendiri, persiapan 1 motor/mobil untuk beli makan. UTAMA. Bunda harus yg paling gigih bawa anak pulang, bahkan bila ortumu nanti melemah, lawan ortumu, teguhkan mereka.
C. Simulasikan dalam pikiranmu apa yg akan terjadi hari sabtu nanti, apa yg akan bunda lakukan, yg bunda akan katakan. Simulasikan seolah semua pihak menyudutkan, keluarga bunda kalah suara, tapi bunda punya kegigihan dan kecerewetan, energi yg membuat bunda menang pertengkaran itu dan pulang dg anak bunda.
Sejak hamil dg kondisi minus, dg perjuanganmu anakmu lahir dan sehat.
Sabtu. Titik berikut perjuanganmu. Bersiap untuk hal terberat. Yakin Allah selalu melindungi. Amin | SETUJU!!!
Bunda, apapun yg terjadi, anak pokoknya harus ikut, dibawa!
Ngotot, merengek, memaki lah bunda Kalo dibutuhkan pas Hari H.
Gemes, coba saya ada di bali, saya ikut deh.
| | |
Replying to:
Saya bukan domisili bali bun...
Yang sabar ya bund...
Kl mau kabur pokonya sebaik mungkin bikin citra bagus dulu biar smooth mereka ga tll curiga... ga ush bawa barang baby banyak2 tar kl udh rada jauh... cb ke polisi bund... lebih bagus lg minta doa dulu ke ibunya bunda... (terangin baik2 kl bunda ga bawa anak takut anaknya ga diurus notabene keluarga suami seperti itu) dan lebih sulit lagi ntarnya kl anak ditinggal... (pengadilan kan ga secepat itu mempertemukan anak dg orang tua yg dpt hak asuk misal bunda kabur ga bw anak trs emg hak asuh kebunda tp anaknya sm suami, belum lagi kl keluarga suami kabur nanti alamatnya pindah atau ditutup2in)
Kl alamatnya didesa.. minta keluarga jemput pk mobil (sblmnya yakinin minta doa sm ibu terangin kemungkinan yg terjadi kl ga bw baby n bawa baby) kl misal kabur dulu smbl bawa baby bilang ke ibu kl kira2 kpn balik ke rmh suami terangin tp babynya jgn dibw kl emg ibunya bunda ga setuju kl bawa baby (yg penting kl keluar penting tetep bw baby bunda bagaimanapun sulit nanti pasti ketemu sm bayinya.. | Iya bunda..
Saya yakin.. Entah knp firasat saya blg, klo saya keluar tanpa anak.. Pasti anak akan dibawa jauh. Krn keluarga besar suami ada yg di jkt dan bandung. Dan saya pun tidak tahu alamatnya.
Saya pasti perjuangkan anak saya bun. HARUS!!
Minta tolong doanya bunda.. Semoga saya dan anak bisa segera keluar dr rumah mertua. Bisa lepas dr suami. Aamiin.. ---------- Post added at 19:45 ---------- Previous post was at 19:18 ----------
Replying to:
Sueerr.. saya daftar gara2 harus komen baca thread bunda. Gemes bgt.
1. Kalo bunda muslim. Hukum tertinggi itu ya hukum agama. Hukum agama anak zina jadi hak ibu, jadi bin atau binti nya pakai nama bunda. Wali nikahnya wali hakim. Maksudnya? Jelas scr agama hak suami bunda tak ada sama sekali thd anakmu. Bawa ke PA, terjadi perceraian, dijamin bunda akan menang hak asuh.
2. Kabur dlm kondisimu ya berat, kemungkinan gagalnya besar, waktu sudah dekat ke sabtu, jgn dipilih dulu. Saya tegaskan. Jangan keluar dari rumah itu tanpa anakmu, perjuangkan mati2an. Ikuti ibumu yg ingin datang dg baik2, tapi harus keluar rumah membawamu dan anakmu, HARUS. Atau silahkan keluar dan selamanya hak asuh anakmu hilang.
3. Yang saya baca. Bunda n keluarga khas jawa sekali, ga macem2, malas ribut2, ga pinter ngomong jadinya ga pede, biasa nrimo. Bunda... ini akan jadi titik balik masa depan anakmu. Seberapa gigih kau akan berusaha memperjuangkan dan merawatnya, kalau skr sudah lemah begini apa yg bisa anakmu harapkan darimu.
Anjuran saya.
A. Minta ortumu bawa uang pengganti biaya persalinan kemarin. Jual motor ya jual deh. Tutup mulut yg merasa berjasa bayar biaya persalinan. Klo ga bisa, buat surat hutang saat pertemuan, bhw berjanji bayar semua biaya.
B. Ortumu, adikmu, kakakmu semua harus datang ikut. Bawa lawyer paling utama, klo ga bisa bawa polisi, ya allah tolong bunda, jgn mikir berat di uang, atau paling ringan, bawa 1 orang dari keluarga besar/tetangga/tokoh/kenalan keluarga yang bijak dan pintar ngomong. Juga nanti RT/RW harus hadir jd saksi. Buka semua penyiksaan, kelakuan suami dulu-skarang, makian dan kata2 pahit dari semua pihak keluarga suami. SEMUA POKOKNYA. Biar pada tahu. Setelah baca ceritamu, keluarga suamimu tak ada yg layak dan berhak apalagi mampu membesarkan anakmu dg baik. Ga masalah mau 2hari 2 malam dirumah mertua, sebelum bisa bawa anak, jangan pulang. Makanya rombongan bawa bekal sendiri, persiapan 1 motor/mobil untuk beli makan. UTAMA. Bunda harus yg paling gigih bawa anak pulang, bahkan bila ortumu nanti melemah, lawan ortumu, teguhkan mereka.
C. Simulasikan dalam pikiranmu apa yg akan terjadi hari sabtu nanti, apa yg akan bunda lakukan, yg bunda akan katakan. Simulasikan seolah semua pihak menyudutkan, keluarga bunda kalah suara, tapi bunda punya kegigihan dan kecerewetan, energi yg membuat bunda menang pertengkaran itu dan pulang dg anak bunda.
D. Strategi melunakkan mereka. Yakinkan mereka bhw hubungan akan tetap dijaga, suami dan mertua bisa melihat anak kapan saja mau. Jangan bahas perceraian, hanya akan melebar kemana2.
Sejak hamil dg kondisi minus, dg perjuanganmu anakmu lahir dan sehat.
Sabtu. Titik berikut perjuanganmu. Bersiap untuk hal terberat. Yakin Allah selalu melindungi. Amin ---------- Post added at 13:41 ---------- Previous post was at 13:32 ---------- Sueerr.. saya daftar gara2 harus komen baca thread bunda. Gemes bgt.
1. Kalo bunda muslim. Hukum tertinggi itu ya hukum agama. Hukum agama anak zina jadi hak ibu, jadi bin atau binti nya pakai nama bunda. Wali nikahnya wali hakim. Maksudnya? Jelas scr agama hak suami bunda tak ada sama sekali thd anakmu. Bawa ke PA, terjadi perceraian, dijamin bunda akan menang hak asuh.
2. Kabur dlm kondisimu ya berat, kemungkinan gagalnya besar, waktu sudah dekat ke sabtu, jgn dipilih dulu. Saya tegaskan. Jangan keluar dari rumah itu tanpa anakmu, perjuangkan mati2an. Ikuti ibumu yg ingin datang dg baik2, tapi harus keluar rumah membawamu dan anakmu, HARUS. Atau silahkan keluar dan selamanya hak asuh anakmu hilang.
3. Yang saya baca. Bunda n keluarga khas jawa sekali, ga macem2, malas ribut2, ga pinter ngomong jadinya ga pede, biasa nrimo. Bunda... ini akan jadi titik balik masa depan anakmu. Seberapa gigih kau akan berusaha memperjuangkan dan merawatnya, kalau skr sudah lemah begini apa yg bisa anakmu harapkan darimu.
Anjuran saya.
A. Minta ortumu bawa uang pengganti biaya persalinan kemarin. Jual motor ya jual deh. Tutup mulut yg merasa berjasa bayar biaya persalinan. Klo ga bisa, buat surat hutang saat pertemuan, bhw berjanji bayar semua biaya.
B. Ortumu, adikmu, kakakmu semua harus datang ikut. Bawa lawyer paling utama, klo ga bisa bawa polisi, ya allah tolong bunda, jgn mikir berat di uang, atau paling ringan, bawa 1 orang dari keluarga besar/tetangga/tokoh/kenalan keluarga yang bijak dan pintar ngomong. Juga nanti RT/RW harus hadir jd saksi. Buka semua penyiksaan, kelakuan suami dulu-skarang, makian dan kata2 pahit dari semua pihak keluarga suami. SEMUA POKOKNYA. Biar pada tahu. Setelah baca ceritamu, keluarga suamimu tak ada yg layak dan berhak apalagi mampu membesarkan anakmu dg baik. Ga masalah mau 2hari 2 malam dirumah mertua, sebelum bisa bawa anak, jangan pulang. Makanya rombongan bawa bekal sendiri, persiapan 1 motor/mobil untuk beli makan. UTAMA. Bunda harus yg paling gigih bawa anak pulang, bahkan bila ortumu nanti melemah, lawan ortumu, teguhkan mereka.
C. Simulasikan dalam pikiranmu apa yg akan terjadi hari sabtu nanti, apa yg akan bunda lakukan, yg bunda akan katakan. Simulasikan seolah semua pihak menyudutkan, keluarga bunda kalah suara, tapi bunda punya kegigihan dan kecerewetan, energi yg membuat bunda menang pertengkaran itu dan pulang dg anak bunda.
Sejak hamil dg kondisi minus, dg perjuanganmu anakmu lahir dan sehat.
Sabtu. Titik berikut perjuanganmu. Bersiap untuk hal terberat. Yakin Allah selalu melindungi. Amin |
Sebelumnya terimakasih pak karena sampai dibela-belain jd member krn thread saya..
1. Alhamdulillah saya muslim pak. Memang saya hamil di luar nikah tp anak saya lahir setelah saya menikah. Apa PA tetap akan memberikan hak asuh ke saya? Jujur.. Saya lbh baik bercerai drpd sama suami yg seperti itu. Saya berharap dia bisa berubah apalagi ada anak. Krn org bilang klo anak masih saty, biasanya suami itu giat-giatnya kerja buat anak isteri. Saya dulu memang tdk baik tp saya bertaubat, insyaallah ttp di jln Allah SWT. suami saya blgnya udh taubat.. Tp sholat jumat aja nongkrong. Sholat wajib saya ingetin tp cuma diiyain. Kadang saya mikir.. Bangun subuh aja gk bisa.. Apalagi bangun rumah tangga.
Saya sadar betul, lingkungan berpengaruh thd perkembangan anak. Makany saya ingin keluar. Krn saya tdk ingin anak saya mengulangi kesalahan saya dan ayahnya dulu. Dia hrs jd anak yg baik. Yg sholeh.
Saat berantem kmren ada mediasi dr pihak mertua dan kakak saya. Kita utarakan apa yg masing-masing kita inginkan.. Saya bilang bahwa saya ingin suami punya kesadaran bahwa dia sdh memikul tanggungjawab besar jd dia hrs berusaha cari kerja, hrs berubah. Dan saya katakan bahwa dia tdk boleh malas sholat. Pas saya bahas sholat, adik ipar blg saya nyindir satu rumah krn gk ada yg sholat. Saya gk peduli mereka sholat ato gk, yg penting saya ingetin suami. Tp malah dikira saya nyindir orang serumah. Saya jd tambah yakin klo tdk boleh lama-lama di sini.
2. Memang berat pak. Di sini si desa dan tidak ada angkot. Pinggiran sawah. Sudah saya bayangkan, andaikan saya kabur, saya gk mungkin di jalan. Pasti saya lewat sawah-sawah. Krn jalannya lurus dan mudah dilihat atau ketahuan dr jauh.
3. Saya akan memperjuangkan anak saya pak. Saat saya blg ingin keluar bawa anak buat nenangin diri.. Papa mertua dan abang ipar malah bilang, "enak aja udah lahiran mau keluar. Klo keluar, keluar sendiri. Anak di sini. Jgn maunya terima beres."
Dalam hati saya nelangsa. Gk ada yg bisa terima beres dlm masalah ini. Klopun ada, itu mereka. Kan saya yg mertahanin saat anak mereka nyuruh saya aborsi, saya yg hamil, saya yg perjuangin, saya yg jaga, saya yg lahirin dg taruhan nyawa saya. Klo ada opsi terima beres.. Pasti saya akan pilih! Anak dapat, gk usah hamil 9 bulan dan nyawa tak jd taruhan.
Iya pak.. Saya sudah simulasikan. Dan sdh ada opsi klopun seandainya seburuk-buruknya saya tdk bisa pergi dg ortu dan adik. Saya udh punya rencana. Tapi, saya yakin ALLAH SWT membantu saya, saya yakin nanti saya dan anak bisa keluar bareng keluarga saya. Aamiin..
Makasih banyak pak dukungannya.. Minta tolong doanya pak. Sabtu keluarga saya berangkat, insyaallah datang ke sini pas hari minggu. Tolong bantu doanya pak. Karena saya sudah bertekad tdk ingin membesarkan anak saya dlm lingkungan keluarga mereka. Saya harus menjadikan anak saya lbh baik dr saya dan tdk mengulangi kesalahan saya. ---------- Post added at 19:47 ---------- Previous post was at 19:45 ----------
Replying to:
SETUJU!!!
Bunda, apapun yg terjadi, anak pokoknya harus ikut, dibawa!
Ngotot, merengek, memaki lah bunda Kalo dibutuhkan pas Hari H.
Gemes, coba saya ada di bali, saya ikut deh. | Iya bun.. Pasti. Meskipun jauh, dukungan dan doa bunda yg penting buat saya. Menambah keyakinan saya dan penyemangat saya.
Makasih ya bunda.. ---------- Post added at 19:49 ---------- Previous post was at 19:47 ----------
Replying to:
utang nya kenapa di kaitkan sama baby nya, sinting keluarga suaminya. utang ya utang, ngapain malah mikir mau minta hak asuh anak, naik berkas ajalah. minta tolong keluarga urus, keluarganya dateng dulu ke rumah mertuanya | Keluarga saya datang tujuan baik-baik bun.. Klo udah bilang cerai dll takutnya nantu malah gk boleh keluar.
Minta doanya ya bun.. ---------- Post added at 19:52 ---------- Previous post was at 19:49 ---------- Bunda-bunda dan ayah-ayah semua..
Makasih banyak ya atas doa dan dukungannya.
Meskipun jauh, itu penting buat saya.
Menambah keyakinan saya. Penyemangat saya.
Insyaallah hari sabtu keluarga saya berangkat, hari minggu ke rumah mertua.
Tolong doakan saya dan anak saya bisa keluar bareng keluarga saya ya bunda dan ayah semua..
| | |
Semangat mba buat perjuangin,gausa takut mba anak udh pasti jatuh ke tangan mba,,
Mba menang kok Insya Allah,dr sisi nafkah pihak laki2 kalah,sisi skap n perlakuan kalah jg,ditambah dlm lingkup lingkungan utk tumbuh kembang anak,mw jd apa kelak anaknya klo ikut kluarga suami..
| | | | | Location: Jakarta
Posts: 58
| |
Replying to:
Iya bunda..
Saya yakin.. Entah knp firasat saya blg, klo saya keluar tanpa anak.. Pasti anak akan dibawa jauh. Krn keluarga besar suami ada yg di jkt dan bandung. Dan saya pun tidak tahu alamatnya.
Saya pasti perjuangkan anak saya bun. HARUS!!
Minta tolong doanya bunda.. Semoga saya dan anak bisa segera keluar dr rumah mertua. Bisa lepas dr suami. Aamiin.. ---------- Post added at 19:45 ---------- Previous post was at 19:18 ----------
Sebelumnya terimakasih pak karena sampai dibela-belain jd member krn thread saya..
1. Alhamdulillah saya muslim pak. Memang saya hamil di luar nikah tp anak saya lahir setelah saya menikah. Apa PA tetap akan memberikan hak asuh ke saya? Jujur.. Saya lbh baik bercerai drpd sama suami yg seperti itu. Saya berharap dia bisa berubah apalagi ada anak. Krn org bilang klo anak masih saty, biasanya suami itu giat-giatnya kerja buat anak isteri. Saya dulu memang tdk baik tp saya bertaubat, insyaallah ttp di jln Allah SWT. suami saya blgnya udh taubat.. Tp sholat jumat aja nongkrong. Sholat wajib saya ingetin tp cuma diiyain. Kadang saya mikir.. Bangun subuh aja gk bisa.. Apalagi bangun rumah tangga.
Saya sadar betul, lingkungan berpengaruh thd perkembangan anak. Makany saya ingin keluar. Krn saya tdk ingin anak saya mengulangi kesalahan saya dan ayahnya dulu. Dia hrs jd anak yg baik. Yg sholeh.
Saat berantem kmren ada mediasi dr pihak mertua dan kakak saya. Kita utarakan apa yg masing-masing kita inginkan.. Saya bilang bahwa saya ingin suami punya kesadaran bahwa dia sdh memikul tanggungjawab besar jd dia hrs berusaha cari kerja, hrs berubah. Dan saya katakan bahwa dia tdk boleh malas sholat. Pas saya bahas sholat, adik ipar blg saya nyindir satu rumah krn gk ada yg sholat. Saya gk peduli mereka sholat ato gk, yg penting saya ingetin suami. Tp malah dikira saya nyindir orang serumah. Saya jd tambah yakin klo tdk boleh lama-lama di sini.
2. Memang berat pak. Di sini si desa dan tidak ada angkot. Pinggiran sawah. Sudah saya bayangkan, andaikan saya kabur, saya gk mungkin di jalan. Pasti saya lewat sawah-sawah. Krn jalannya lurus dan mudah dilihat atau ketahuan dr jauh.
3. Saya akan memperjuangkan anak saya pak. Saat saya blg ingin keluar bawa anak buat nenangin diri.. Papa mertua dan abang ipar malah bilang, "enak aja udah lahiran mau keluar. Klo keluar, keluar sendiri. Anak di sini. Jgn maunya terima beres."
Dalam hati saya nelangsa. Gk ada yg bisa terima beres dlm masalah ini. Klopun ada, itu mereka. Kan saya yg mertahanin saat anak mereka nyuruh saya aborsi, saya yg hamil, saya yg perjuangin, saya yg jaga, saya yg lahirin dg taruhan nyawa saya. Klo ada opsi terima beres.. Pasti saya akan pilih! Anak dapat, gk usah hamil 9 bulan dan nyawa tak jd taruhan.
Iya pak.. Saya sudah simulasikan. Dan sdh ada opsi klopun seandainya seburuk-buruknya saya tdk bisa pergi dg ortu dan adik. Saya udh punya rencana. Tapi, saya yakin ALLAH SWT membantu saya, saya yakin nanti saya dan anak bisa keluar bareng keluarga saya. Aamiin..
Makasih banyak pak dukungannya.. Minta tolong doanya pak. Sabtu keluarga saya berangkat, insyaallah datang ke sini pas hari minggu. Tolong bantu doanya pak. Karena saya sudah bertekad tdk ingin membesarkan anak saya dlm lingkungan keluarga mereka. Saya harus menjadikan anak saya lbh baik dr saya dan tdk mengulangi kesalahan saya. ---------- Post added at 19:47 ---------- Previous post was at 19:45 ----------
Iya bun.. Pasti. Meskipun jauh, dukungan dan doa bunda yg penting buat saya. Menambah keyakinan saya dan penyemangat saya.
Makasih ya bunda.. ---------- Post added at 19:49 ---------- Previous post was at 19:47 ----------
Keluarga saya datang tujuan baik-baik bun.. Klo udah bilang cerai dll takutnya nantu malah gk boleh keluar.
Minta doanya ya bun.. ---------- Post added at 19:52 ---------- Previous post was at 19:49 ---------- Bunda-bunda dan ayah-ayah semua..
Makasih banyak ya atas doa dan dukungannya.
Meskipun jauh, itu penting buat saya.
Menambah keyakinan saya. Penyemangat saya.
Insyaallah hari sabtu keluarga saya berangkat, hari minggu ke rumah mertua.
Tolong doakan saya dan anak saya bisa keluar bareng keluarga saya ya bunda dan ayah semua.. | kita semua ibu-ibu disni pasti bantu semangatin semoga bisa kekuar dg bawa bayi itu. Please jgn turutin kemauan ibu km soal jangan bawa bayi, itu kan bayi kamu. kasian kalo ditinggal.
oya sekedar cerita aja,
kaka sahabat saya pernah menikah di Bali. Kebetulan dia muslim tp sempat masuk hindu ikut suaminya. menikah dg kasus hamil diluar nikah juga, anaknya lahir laki-laki.
long short story, setelah anak itu lahir mulai timbul perselisihan sampai akhirnya kaka sahabat saya diusir dari rumah keluarga suaminya malam-malam.
saat itu dia ga pikir panjang, beneran pergi dan pulang ke jakarta (keluarga besar kaka sahabat saya semua di jakarta bukan di bali) TANPA BAWA ANAKNYA.
akibatnya sekarang gimana?
status anak jadi hak suami karena dia dianggap meninggalkan anaknya, alibinya tidak kuat *karena posisi saat bertengkar itu ya di bali, saksi semua dari keluarga suami. yaudah sampai sekarang ga bisa ketemu anaknya.
apalagi anaknya cowo, kasta keluarga suaminya pun termasuk tinggi (ida bagus). jadi yaudah diambil keluarga cowo dan GAK BISA DIREBUT LAGI.
semoga bunda bisa mikir-mikir lagi ya
| | |
Gimana bunda kabarnya? Berhasil kah keluar dengan bawa baby??
Semoga bunda sama baby selalu bersama yaa, semoga bisa kelar masalahnya. Aminn
| | |
Gimana bun? Berhasil pulang sama anaknya ga?
| | |
Iya Bun gimana hasilnya, anak dibawa kan sama bunda?
| | |
bunda saya silent reader dr kmren..
gimana bun hasil nya? dedek bayi udh d bunda kan?
| | |
selamat malam Bunda-bunda yg berbahagia..
sebelumnya saya mau mengucapkan terimakasih atas segala motivasi dan doanya.
ALHAMDULILLAH saya berhasil keluar dg BAYI SAYA.
namun dlm kisah yg sama sekali bukan direncanakan sebelumnya.
jd begini Bunda-bunda..
ibu, bapak dan adek saya sampek di bali pas hari jumat kmren (tgl 10 klo gk salah).
ortu datang dan tempat tujuan adalah di rumah mbk saya (sebelumnya saya pernah cerita klo punya kakak di bali).
nah, ortu tidak bilang ke kakak dan suaminya klo mau ke bali. soalnya pasti dilarang. jd, kakak ipar saya ini fanatik banget, melarang adanya perceraian. dia berpikir, krn ini dr awal udah pilihan saya.. maka mau gk mau saya harus jalani.
sebenarnya ortu mau ke rumah mertua pas hari minggunya, namun.. pada hari sabtu ortu saya sempat debat dengan kakak ipar. akhirnya bapak saya sms klo mau datang hari sabtu jam 10 pagi.
udah lewat jam 10, saya sms bapak.
"jd datang pak?"
bapak bilang, "iya habis dzuhur, belum dapat grab"
udah lewat dzuhur, sampai ashar.. saya sms lg.
kata bapak udah mau berangkat.
dan tiba-tiba bapak saya sms gini, "kamu harus siap ninggalin anakmu klo tidak boleh dibawa"
saya bls, "Tolong doakan pak saya dan anak bisa diijinkan keluar"
bapak saya bls, "iya, aamiin.."
saya sms, "tp klo nanti gk boleh bawa anak, jgn pernah halangin saya untuk ngeyel bawa anak saya keluar"
dan tanpa perkiraan saya.. bapak saya bls, "kamu klo ngeyel berarti pengen lihat bapak sama ibu cepet mati. lihat aja"
deg. saya gk bls lg.
pada saat yg sama mbk saya wa,
mbk: ini udh mau berangkat, td lama krn nunggu grab
saya: iya mbk
mbk: udh siap dg kemungkinan terburuk kan?
saya: keluar bersama anak!
mbk: klo gk ada yg ngalah repot.. udh gpp anakmu tinggalin di sana bareng mbahnya dan ayahnya.
saya tdk balas lg.
saya semakin kacau.
lalu saya ingat motivasi dr salah satu bunda yg komen di thread saya ----> klo ada kemauan kuat, pasti di jalan bunda ditolong sama orang.
dari lantai dua saya lihat keluar jendela. ada jemuran baby saya yg msh dijemur dihalaman.
lalu, bermodal nekat.. saya bawa dompet, buku nikah, hp, baju baby 1, celana baby 1. lalu saya turun.
dibawah ada mama mertua yg lg nonton tv. di teras ada papa mertua yg lg bersihin sepeda.
saya pamit keluar mau lihat jemuran baby. tdk ada yg curiga.
kebetulan saat itu lg Kuningan ato galungan, jd tetangga bnyk yg pulkam.
dg terus berdzikir dan berdoa, saya melangkah pura-pura lihat jemuran.
ternyata tdk ada yg curiga. lalu pelan-pelan saya melangkah menjauh (klo lari takut ketahuan, klo ketahuan.. habislah saya).
setelah lama berjalan pelan dan tdk ada yg curiga, saya langsung ambil jalan cepat menjauh sejauh-jauhnya dr rumah itu.
setengah perjalanan saya tlp ibu saya
saya: bu, jgn datang..
ibu: knp?
saya: saya udh keluar
ibu: gila kamu. kamu malah memperkeruh masalah! gimana klo mamanya kambuh struknya? semua pasti kena.
lalu saya matiin tlpnya.
sepanjang perjalanan keluarga saya dan suami telponin saya trs. lalu saya ubah mode ke pesawat.
yg saya lakukan saat itu adalah berjalan sejauh-jauhnya dr rumah mertua.
ternyata benar..
jika memang kita benar memperjuangkan anak kita.. pasti dipermudah segalanya.
dlm perjalanan dekat kaki saya ada ular, tp ularnya yg lari. ditengah jalan saya kecapean trs mampir ke toko, saya malah dianter le tempat yg saya tuju oleh pemilik toko. saya bayar pun dia gk mau, pdhl saat itu dia lg hari raya.
saya mampir ke warung makan, beli makan. dan minta tolong untuk dipesankan grab klo punya aplikasinya. trnyata dia tdk punya aplikasinya TAPI saudaranya adalah driver grab.
subhanallah.. seperti dipermudah, akhirnya saya naik grab ke tempat tujuan krn saya mau pergi ke suatu tempat.
malam harinya, saat perjalanan ke tempat tujuan (sebenarnya saya tdk tau hrs kmn. bingung), ada ibu-ibu yg ngasih selimut buat baby saya.. krn dia kasihan melihat baby saya, malam-malam, hujan, tdk ada selimut.
subhanallah.. banyak yg menolong saya dan baby saya.
sudah jauh dr rumah mertua tak lantas membuat saya tenang.
saya takut ortu saya sedih, kepikiran, dimarahin keluarga mertua. takut klo mama mertua kambuh struknya trs ortu saya dimarahin ato gmn.
tp saya yakinkan diri saya..
"saya tdk mau mempertaruhkan anak saya. klo saya nunggu ortu datang, blm tentu saya keluar bareng anak saya. dan tentunya blm tentu kapan saya akan ketemu lg dg anak saya."
"keputusan saya adalah benar, laper, luntang-lantung, asal dapat memeluk anak.. saya lbh bahagia"
saya sangat berterima kasih atas motivasi Bunda-bunda semua. meskipun sebenarnya awalnya saya mau nunggu ortu, tp saya pikir lg. nunggu ortu blm tentu keluar bawa anak. kabur, pasti keluar bawa anak.
pesan untuk Bunda-bunda semua mungkin klo ada kasus yg sama dg saya..
JANGAN PERNAH TAKUT MEMPERJUANGKAN ANAK BUNDA-BUNDA.
NYAWA SAJA BISA BUNDA PERTARUHKAN UNTUK MELAHIRKANNYA. UDAH LAHIR, JANGAN PERNAH TAKUT UNTUK MEMPERJUANGKANNYA UNTUK TETAP BERSAMA BUNDA.
SELAMA ADA KEMAUAN YG KUAT, KEYAKINAN, DAN DOA PASTINYA. INSYAALLAH PASTI BISA.
TERIMAKASIH BANYAK.
| | | | | Location: JAWA TENGAH
Posts: 112
| |
Replying to:
selamat malam Bunda-bunda yg berbahagia..
sebelumnya saya mau mengucapkan terimakasih atas segala motivasi dan doanya.
ALHAMDULILLAH saya berhasil keluar dg BAYI SAYA.
namun dlm kisah yg sama sekali bukan direncanakan sebelumnya.
jd begini Bunda-bunda..
ibu, bapak dan adek saya sampek di bali pas hari jumat kmren (tgl 10 klo gk salah).
ortu datang dan tempat tujuan adalah di rumah mbk saya (sebelumnya saya pernah cerita klo punya kakak di bali).
nah, ortu tidak bilang ke kakak dan suaminya klo mau ke bali. soalnya pasti dilarang. jd, kakak ipar saya ini fanatik banget, melarang adanya perceraian. dia berpikir, krn ini dr awal udah pilihan saya.. maka mau gk mau saya harus jalani.
sebenarnya ortu mau ke rumah mertua pas hari minggunya, namun.. pada hari sabtu ortu saya sempat debat dengan kakak ipar. akhirnya bapak saya sms klo mau datang hari sabtu jam 10 pagi.
udah lewat jam 10, saya sms bapak.
"jd datang pak?"
bapak bilang, "iya habis dzuhur, belum dapat grab"
udah lewat dzuhur, sampai ashar.. saya sms lg.
kata bapak udah mau berangkat.
dan tiba-tiba bapak saya sms gini, "kamu harus siap ninggalin anakmu klo tidak boleh dibawa"
saya bls, "Tolong doakan pak saya dan anak bisa diijinkan keluar"
bapak saya bls, "iya, aamiin.."
saya sms, "tp klo nanti gk boleh bawa anak, jgn pernah halangin saya untuk ngeyel bawa anak saya keluar"
dan tanpa perkiraan saya.. bapak saya bls, "kamu klo ngeyel berarti pengen lihat bapak sama ibu cepet mati. lihat aja"
deg. saya gk bls lg.
pada saat yg sama mbk saya wa,
mbk: ini udh mau berangkat, td lama krn nunggu grab
saya: iya mbk
mbk: udh siap dg kemungkinan terburuk kan?
saya: keluar bersama anak!
mbk: klo gk ada yg ngalah repot.. udh gpp anakmu tinggalin di sana bareng mbahnya dan ayahnya.
saya tdk balas lg.
saya semakin kacau.
lalu saya ingat motivasi dr salah satu bunda yg komen di thread saya ----> klo ada kemauan kuat, pasti di jalan bunda ditolong sama orang.
dari lantai dua saya lihat keluar jendela. ada jemuran baby saya yg msh dijemur dihalaman.
lalu, bermodal nekat.. saya bawa dompet, buku nikah, hp, baju baby 1, celana baby 1. lalu saya turun.
dibawah ada mama mertua yg lg nonton tv. di teras ada papa mertua yg lg bersihin sepeda.
saya pamit keluar mau lihat jemuran baby. tdk ada yg curiga.
kebetulan saat itu lg Kuningan ato galungan, jd tetangga bnyk yg pulkam.
dg terus berdzikir dan berdoa, saya melangkah pura-pura lihat jemuran.
ternyata tdk ada yg curiga. lalu pelan-pelan saya melangkah menjauh (klo lari takut ketahuan, klo ketahuan.. habislah saya).
setelah lama berjalan pelan dan tdk ada yg curiga, saya langsung ambil jalan cepat menjauh sejauh-jauhnya dr rumah itu.
setengah perjalanan saya tlp ibu saya
saya: bu, jgn datang..
ibu: knp?
saya: saya udh keluar
ibu: gila kamu. kamu malah memperkeruh masalah! gimana klo mamanya kambuh struknya? semua pasti kena.
lalu saya matiin tlpnya.
sepanjang perjalanan keluarga saya dan suami telponin saya trs. lalu saya ubah mode ke pesawat.
yg saya lakukan saat itu adalah berjalan sejauh-jauhnya dr rumah mertua.
ternyata benar..
jika memang kita benar memperjuangkan anak kita.. pasti dipermudah segalanya.
dlm perjalanan dekat kaki saya ada ular, tp ularnya yg lari. ditengah jalan saya kecapean trs mampir ke toko, saya malah dianter le tempat yg saya tuju oleh pemilik toko. saya bayar pun dia gk mau, pdhl saat itu dia lg hari raya.
saya mampir ke warung makan, beli makan. dan minta tolong untuk dipesankan grab klo punya aplikasinya. trnyata dia tdk punya aplikasinya TAPI saudaranya adalah driver grab.
subhanallah.. seperti dipermudah, akhirnya saya naik grab ke tempat tujuan krn saya mau pergi ke suatu tempat.
malam harinya, saat perjalanan ke tempat tujuan (sebenarnya saya tdk tau hrs kmn. bingung), ada ibu-ibu yg ngasih selimut buat baby saya.. krn dia kasihan melihat baby saya, malam-malam, hujan, tdk ada selimut.
subhanallah.. banyak yg menolong saya dan baby saya.
sudah jauh dr rumah mertua tak lantas membuat saya tenang.
saya takut ortu saya sedih, kepikiran, dimarahin keluarga mertua. takut klo mama mertua kambuh struknya trs ortu saya dimarahin ato gmn.
tp saya yakinkan diri saya..
"saya tdk mau mempertaruhkan anak saya. klo saya nunggu ortu datang, blm tentu saya keluar bareng anak saya. dan tentunya blm tentu kapan saya akan ketemu lg dg anak saya."
"keputusan saya adalah benar, laper, luntang-lantung, asal dapat memeluk anak.. saya lbh bahagia"
saya sangat berterima kasih atas motivasi Bunda-bunda semua. meskipun sebenarnya awalnya saya mau nunggu ortu, tp saya pikir lg. nunggu ortu blm tentu keluar bawa anak. kabur, pasti keluar bawa anak.
pesan untuk Bunda-bunda semua mungkin klo ada kasus yg sama dg saya..
JANGAN PERNAH TAKUT MEMPERJUANGKAN ANAK BUNDA-BUNDA.
NYAWA SAJA BISA BUNDA PERTARUHKAN UNTUK MELAHIRKANNYA. UDAH LAHIR, JANGAN PERNAH TAKUT UNTUK MEMPERJUANGKANNYA UNTUK TETAP BERSAMA BUNDA.
SELAMA ADA KEMAUAN YG KUAT, KEYAKINAN, DAN DOA PASTINYA. INSYAALLAH PASTI BISA.
TERIMAKASIH BANYAK. |
bunda sekarang uda tinggal dirumah ortu lagikah?
alhamdulillah ikut seneng bun
| | | | Location: Slamet, Tumpang, Malang
Posts: 1,331
| |
Alhamdulillah, bu TS sudah berhasil keluar dengan membawa anaknya. Sekarang bu TS keadaannya gimana? sudah bersama ortu kah?
Semoga urusannya dengan suami & keluarganya bisa lancar & cepat selesai ya bu.
| | |
Replying to:
bunda sekarang uda tinggal dirumah ortu lagikah?
alhamdulillah ikut seneng bun | tidak bun..
karena saya kabur atas keinginan saya sendiri makanya saya tidak mau melibatkan keluarga. saya tinggal jauh dari rumah orang tua dan mertua.
buat saya saat ini, yg penting saya dan baby udah bisa keluar dari rumah mertua. krn rencana ortu beda dg kenyataan. tp ortu ttp datang ke rumah mertua. krn klo tidak, pasti dituduh nyembunyiin saya. saya jg ngasih kbr ke keluarga cuma sekedar info aja klo saya dan baby sehat, tenang, dan di tempat yg aman. saya tdk mau ngasih tau dulu dmn saya skrg, takutnya ada yg bocorin ke suami dan keluarganya. ---------- Post added at 14:23 ---------- Previous post was at 14:19 ----------
Replying to:
Alhamdulillah, bu TS sudah berhasil keluar dengan membawa anaknya. Sekarang bu TS keadaannya gimana? sudah bersama ortu kah?
Semoga urusannya dengan suami & keluarganya bisa lancar & cepat selesai ya bu. | alhamdulillah keadaan saya dan baby sehat bun..
terutama saya, merasa plong banget.
iya, secepatnya saya pasti urus dan selesaikan tp ini msh nunggu situasi lbh tenang bun.. apalagi saya sedang tdk di rumah ortu.
minta tolong doanya ya bun..
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |