Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Diskusi Seputar Kehamilan > Diskusi Umum

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #31  
Old
Krysta...   TS 
 
Posts: 24
 
Replying to: View Post
dahsyat bunda, laki laki begitu dipertahanin...saya sebagai ayah bacanya miris bgt, pengen nusuk aja suaminya.

masalah hukum : situ lebih berhak, dan masalah biaya ganti aja rembukan sama orangtua.

orangtua kadang punya insting benar tentang masalah anak kedepan.
nextnya dengerin orang tua lebih bagus, karena di dunia orang yg paling sayang di dunia ini cuma 1 === Orang tua. (kecuali orang tua gila)

---------- Post added at 08:55 ---------- Previous post was at 08:53 ----------



setuju sama ini, itu mertua lebih kaya binatang menurut saya.
memang gk dipungkiri orangtua dari suami cinta sama anaknya, tapi harusnya fair, dia yg berbuat, orangtua ikut andil dari situ.

Iya pak..insting ortu saya, sabtu ini mau bawa saya pulang. Boleh gk boleh bawa saya pulang. Meskipun tanpa anak. Krn suami yg begitu tak patut dipertahanin. Baru setelah sampe rumah, nyuruh saya urus segala macam gugatan. Andai tak boleh bawa anak, saya tdk tahu gmn jadinya hidup saya..

Mohon sangat doanya pak..

---------- Post added at 11:09 ---------- Previous post was at 11:05 ----------

Replying to: View Post
Ga usah takut pidana2an, kabur aja bun,bawa anaknya, suruh keluarga jemput dilokasi deket2 bunda kabur.
The power of nekat demi anak dan diri sendiri pokoknya mah.
Ga usah mikiran nanti kedepannya gimana, suami lapor polisi atau engga.. Gak usah!
Selesein satu2..
Yg penting bisa bawa anak dulu keluar, dan bebas.
Yakin aja bunda bisa menang untuk hak asuh anak karena :
1. Bayi masih menyusui
2. Ayah dr bayi sebelumnya meminta aborsi, ada bukti chat
3. Ayah dr bayi tidak bekerja.
Hayo bunda jangan takut, lawan kdrt..
Itu keluarga suami udah ikut2 kdrt loh,
Saya udah sampaikan keinginan saya ini, tp ibu saya ingin menyelesaikan secara baik-baik. Jemput secara baik-baik. Tp saya takut banget bun, ketika ortu jemput.. Saya boleh keluar tp anak tidak. Sumpah bunda.. Saya takut.

---------- Post added at 11:13 ---------- Previous post was at 11:09 ----------

Replying to: View Post
Kalau saya lebih milih bu TS kabur sambil bawa anaknya. Masa sih bawa anak sendiri bisa dipidana, apalagi kalau anaknya masih 2,5 bulan & masih butuh asi.
Kalaupun bu TS tidak kabur, semoga sabtu ini bu TS bisa pulang sambil bawa anaknya bareng ortu bu TS.

Iya bunda.. Tadinya saya mau kabur. Tp ibu saya nyaranin mw jemput aja, krn klo kabur di sini susah mesan taksi baik online atsupun tidak. Ini daerah yg sepi, deket sawah. Manggul grab aja susah bun. Takutnya ibu saya, sebelum berhasil kabur, saya ydh ketahuan. Malah habis saya kena marah dll. Seperti itu saran ibu saya.

Saya coba pasrah dan turutin apa kata Ibu. Krn skrg saya udh tdk bsa mikir dg tenang bun..

Mksh sangat doanya bun..

---------- Post added at 11:20 ---------- Previous post was at 11:13 ----------

Replying to: View Post
Bunda g ada kenalan atau keluarga yg jadi polisi atau TNI? Kalau ada mungkin bisa di di ajak jemput bunda dan baby nya. Mungkin g sesimpel itu cuma paling g bisa dirundingkan paling g mereka masih mikir 2 kali kalau mau mendebat soalnya yg ngajak diskusi dr pihak yg berwenang... Kalau di runut dr awal sya speach less ya.. Kalau dr hukum sndri sbnernya hak asuh si baby pasti ke bunda...

Gk ada bunda..
Misal sabtu ini ortu saya jd datang, bawa pulang saya dan anak. Tp sama mertua anak disuruh ninggal. Klo saya tinggal trs urus gugatan, apa saya dianggap nelantarin anak? Saya udh minta baik-baik buat bawa anak.

---------- Post added at 11:23 ---------- Previous post was at 11:20 ----------

Replying to: View Post
Menurut saya, coba "pancing" suami mukul lagi. Begitudia mukul ibu bawa anak lapor ke polisi dan yayasan pelindungan ibu dan anak.

Kalo mnrt saya ibu da ga dianggap krn dulu uda digituin aja masih mau sama suami. Jd skg ibu dianggap bisa diinjek2 toh belum nikah aja mau diinjek2 apalg uda nikah.
Gmn mancingnya bun..

Yg penting saya dan anak bisa keluar

---------- Post added at 11:25 ---------- Previous post was at 11:23 ----------

Replying to: View Post
Bunda, kalo dipancing biar mukul lagi, serem ah..
Kalo mukulnya nanti bablas keterlaluan, sampe (amit2) nyawa jd taruhan?.
Mending kaburrr, justru kabur dengan bawa anak, untuk menghindari kekerasan lainnya.

Menurut saya juga gitu.. Bunda TS udah ga dihargai dirumah itu,
Ga dihargai suami, ga dihargai mertua, sampe ga dihargai ipar.
Kalo keluarga suami ga menghargai, tapi suami masih ngebela, mending ya bun.. Jd keluarga ada rasa sungkan.

Gpp bu saya ngalamin kdrt lg asal saya dan anak bisa keluar.. Apalagi saya dan suami msh beda KK. Saya rela luka.. Asal bisa keluar bersama anak saya

Minta doanya bun..
 
  #32  
Old
Permat...
 
Posts: 10
 
Bun...

Kl misal bunda sabar2in sampai kira2 anak latihan jalan atau kira2 keluarga mertua udh lupa sama permintaan bunda untuk minta pulang kerumah ortu bunda... kira2 3 atau 4 bulanan lagi atau 9 bulan lagi... (pas anak udh bs jalan)

Nah sambil bunda siapin pura2 bukti misal kl suami ga pernah kasih uang misalnya cuma obrolan singkat atau video apa gitu.. (kl ada aja kl ga ada ga ush dicari.. mending bunda fokus baek2in biar mereka lupa keinginan bunda utk bawa anak) kl bs bunda dipercaya dulu... sambil solat minta petunjuk n istigfar bunda...

Kl mereka udh lupa ya kira2 4 bulanan n bunda udh bs pikiran jernih pknya bikin strategi... kl bunda udh bs dipercaya minimal nemenin anak main diteras... bunda pergi aja pk daster bawa baju ganti satu minta dijemput ortu dimana gitu... jangan pas hr sabtu.. kl bs pas hr dimana org rumah biasanya kosong... sambil foa n istigfar jgn lupa...

Kl pas bunda disakitin bunda inget aja itu buat gugurin dosa n inget strategi bunda... kl bisa bunda harus keluar dari rumah itu dengan bawa anak dan cara yang cantik juga cerdik.. jangan mau dikibulin orang seperti itu.. main cantik pk strategi bunda jgn lupa iringan doa dan istigfar minta ampun ke Tuhan bunda...

---------- Post added at 15:17 ---------- Previous post was at 15:12 ----------

Jangan hr sabtu bunda kl bisa kaburnya krn sabtu n minggu biasanya ramai... kl mau kabur pk baju rumah aja... bawa baju ganti kl udh pegi jauh bawa satu stel aja buat bunda...

Insha Allah kl bunda doa nanti ada org bantu...btw kl menurut saya yg rada susah utk ibunya bunda ngomong baik2 sama keluarga suami krn karakter keluarga suami yg seperti itu... saran saya kabur aja krn bunda udh pernah ngomong baik2... selebihnya minta jemput ortu ditempat mana n kl bs baek2in dulu minta maaf pura2 main cantik sama keluarga suami... (gugurin dosa dan berjuang utk anak bunda biar bs dipercaya lah biar mereka ga curiga kl bunda mau kabur)
 
  #33  
Old
nengsy...
 
Location: Jakarta
Posts: 58
 
Replying to: View Post
Hai Bunda-bunda semua..

Saya seorang Bunda yang baru memiliki seorang bayi berusia 2,5 bulan.

Ada masalah dalam keluarga saya.

Begini cerita lengkapnya.

Maret 2013 saya berpacaran dengan seorang lelaki yang saya kenal dr sosmed. Dia adalah pacar pertama saya, bayangin memiliki pacar untuk pertama kalinya gimana rasanya? Perhatian terfokus ke dia. Mikirin dia terus. Keluarga saya tidak setuju karena dia memiliki sifat yang kasar dan pendebat. Tp seiring berjalannya waktu, dia bisa ambil hatu keluarga saya meskipun Ibu saya tetep tidak suka.

Sampai akhirnya tahun 2016. Terjadi beberapa keributan. Kita berdua sama-sama keras. Saya pencemburu dan dia suka bentak sambil melotot. Bahkan pernah dia ninju muka saya karena saya putusin dia dan buang cincin dr dia (bukan cincin emas). saya gk berani bilang ke ortu krn takut ortu kepikiran. Dia mengaku ke orangtua saya, sampai-sampai ibu saya yg tinggal di luar kota datang ke tempat saya krn takut saya kenapa-kenapa. Maklum saya berbadan kecil, pacar badannya besar.

Selain itu, malam hari setelah wisuda saya pernah ditendang sampai jatuh. Itu karena saya cemburu, kita cekcok. Saya mau masuk kost gk boleh. Begini dialognya:

Saya: aku mau masuk kost!
Pacar: gk boleh!
Saya: aku mau masuk kost, udah malem!
Pacar: oke, tp balikin laptopo! ---> laptopnya di kost saya krn saya pinjam.
Saya: oke.
Pacar: sumpah?
Saya: sumpah demi Allah
Pacar: sumpah demi orangtuamu? Kalau tidak mereka mati (kenapa-kenapa)!
Saya marah bukan main, langsung saya lempar boneka wisuda pemberiannya lalu saya pergi. Namun tiba-tiba dari belakang dia lari lalu menendang punggung saya sampai saya jatuh. Saya kesakitan sampai nangis. Terbaring di jalan, saya lihat di rumah tetangga ada yg lihat. Saya nangis minta tolong. Pacar saya lalu mengangatkat tubuh saya dan memapah saya ke kost sambil minta maaf. Hal ini tidak saya ceritakan ke keluarga.

Singkatnya, kita damai. Sampai desember tahun lalu saya positif hamil. Kita bingung. Tp baru tespack. Lalu dia beri saya obat pelancar mens. Sampai bulan ketiga saya tidak mens. Tiba-tiba disuatu malam, dia ajak saya keluar. Katanya mau ke hotel, dia menyuruh saya aborsi dg cytotec. Saya nangis sepanjang jalan. Sampai hotel saya nangis dan merengek minta balik.

Usia kehamilan 7 bulan baru kita cerita ke orangtua masing-masing. Hingga akhirnya usia 8 bulan kita menikah. Sebelum menikahpun kita ada konflik, debat, dll. Sampai akhirnya menikah, malam pengantin dia lebih memilih tinggal di hotel drpd di rumah dg saya. Esoknya dia pulang dg keluarganya dg alesan saking cintanya dengan saya, sehingga ingin mempersiapkan kamar sebelum saya datang. Seperti beli kasur. (klo cinta, sebelum menikah hrsnya diaiapin dulu kan bun ). krn saya masih kecapean, saya nunggu beberapa hari dulu, maklum jarak rumah ortu saya dan mertua kira-kira 10 jam. Jd, dr rumah ortu ke rumah mertua, say tidak ditemani suami. Namun keluarga besar saya. Tinggallah saya di rumah mertua. Selama menikah sampai saya melahirkan, suami tidak kerja. Melainkan maen game online dan nonton film. Memang, saya tidak kelaparan.. Namun kebutuhan saya yg lain jd tidak terpenuhi krn dia tidak kerja. Seperti: saya pulang paksa dr rsud setelah melahirkan (mungkin mertua udh nipis uangnya , padahal saat itu saya harus transfusi 2 kqntong darah lg), saya minta dibeliin pembalut untuk nifas tp dia bilang gk ada uang, anak sakit malah dia nanya uang ke saya (saya tidak kerja), saya nyeri di jalan lahir karena gk kontrol..dia bilang gk ada uang.

Nah.. Beberapa hari lalu, kita cekcok lg sampai keluar dari mulut dia mengatakan saya binatang. Saya jd berpikir, "saya tidak dinafkahi krn dianggap binatang?"
Keesokan harinya saya ijin mertua minta pulang. Tp gk diijinin. Berantemlah satu rumah. Saya tetep ingin pulang, sampai mertua bilang saya busuk, adik ipar bilang saya memang binatang karena tetep ingin pulang. Saya sudah tidak sanggup rasanya. Saya tidak diperjuangkan nafkahnya, dihina. Kata mertua, saya boleh keluar tp gk boleh bawa anak. Padahal anak saya masih asi.

Malamnya saya minta maaf kepada semua. Namun, abang ipar saya belum mau maafin. Besoknya saya minta maaf lagi, dia bilang.. "enak aja mau pergi bawa anak gitu aja, saya juga ada hak ke anak mbk. (Dia yg biayain lahiran krn suami gk kerja). Malah harusnya mbk itu sdh pergi tadi malam. Kalau mau minta maaf, minta maaf sama mama saya. Ambil ember, cuci kakinya dan cium kakinya"
Saya dalam hati berkata, "untung tidak saya laporkan adik abang yang nyuruh saya aborsi. Padahal nyuruh aja itu 3/4 tahun penjara"

Tolong bantu Bunda-bunda.. Mungkin ada Bunda-bunda yang ngerti tentang hukum.

1. Saran ortu saya, saya pulang dulu.. Nenangin diri meskipun gk bawa anak. Baru gugat cerai, gugat nafkah dan gugat hak asuh anak. ----> klo ninggalin anak. Apa bisa mendapat hak asuh? Misal udh ijin pulang bawa bayi tp tidak diijinkan.

2. Saya sempat berfikir untuk diam-diam kabur bawa anak. -----> apa ini melemahkan posisi saya dipengadilan untuk hak asuh anak?

3. Tetep tinggal di rumah mertua dg segala macam kegundahan hati karena takut berpisah dari anak.

4. Apakah bukti chat WA tentang aborsi bisa jd bukti di pengadilan dan pidana?


5. Mungkin ada saran lain menurut Bunda-bunda saya harus gimana?


Terimakasih sebelumnya.. Mohon sangat bantuannya

Pertama, saya turut prihatin atas kejadian ini ya. Bisa jadi km bgini krn "kualat" sm orangtua terutama ibu yang sedari awal ngga setuju dg hubungan ini. Memang saat itu dia pacar pertama kamu, bisa jd km ga bs lepas krn dia udh ambil hal yg berharga dr km, makanya kejadian smp kayak gini (hamil dliuar nikah). Mohon ampun sama Allah dan Ibu km ya, mohon maaf sebesar-besarnya sama ibu.
Kedua, kamu itu kan sudah jadi ibu. mau mertua dan keluarga suami ga setuju km bawa anak kamu, NEKAT AJA BAWA BAYI KAMU. persetan km mau dilaporin kek, dikejar kek, lah wong itu anak km, bayi km harus km perjuangkan.
dan kamu harus berani bawa bayi kamu apapun caranya.
Ortu menyarankan pulang sendiri dulu tanpa bawa bayi *urusan bayi nanti saja kata ortu km. boleh ga aq tanya, kamu sanggup hidup sehari tanpa bayi kamu??? apalagi bayi kamu masih asi loh.
so please, perjuangkan bayi kamu. ga usah mikirin takut dilaporkan polisi dll. ITU ANAK KAMU.
keluarganya nuntut biaya? balikiiiin itu duit! kalo perlu lempar tuh duit ke muka keluarganya.
kasih tau kalo anak mereka cuma nyumbang sperma doang!!!

sumpaah ya, saya gemees liat perempuan lemah kayak gini. kamu harus berjuang, jangan menangisi nasib malang kamu skrg, nangis, sedih ga akan merubah smua yang udah terjadi.
curhat juga ga bisa merubah apapun. kamu yg harus berjuang untuk anak kamu.
intinya sih, lo bawa bayi lo apapun yang terjadi, culik aja kalo perlu, bawa diem2 kalo pas imunisasi ke bidan, ga usah takut polisi, ga usah takut keluarganya. kamu kan masih punya Tuhan dan keluarga, bukan?
 
  #34  
Old
happyw...
 
Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
 
Sebelumnya anda di kdrt in pernah di fotoi untuk bukti2 kekerasan yang anda alami?
Kalau memang memungkinkan untuk kabur bawa anak maka aku anjurkan untuk bawa anak sekalian begitu di tempat yang aman, anda lakukan gugatan cerai, alasannya anda sering di kdrt in ( fakta bukan ?) dan anda takut anak anda akan menjadi sasaran kekerasan dari suami anda dan anda juga tidak di nafkahi. Jika memang ada bukti anda mendapatkan kekerasan dari suami anda, maka pengadilan akan memutuskan jika anak anda rentan untuk menjadi korban KDRT juga.
Untuk hak asuh anak, anak yang di bawah umur jatuhnya kepada sang ibu apalagi suami anda juga jelas2 tidak mempunyai pekerjaan yang artinya tidak mampu untuk menafkahi belum lagi suka menyakiti secara fisik maka kemungkinan besar suami anda akan di hukum pidana ( otomatis anak tidak akan mungkin jatuh pada suami anda )
Jika jarak orang tua anda dan mertua anda jauh, memungkinkan kah orabg tua anda datang ke kota mertua anda saat ini, menentukan hari dan jam dan saat pergi jangan bawa apa apa. Cukup gendong anak and bilang mau ke warung dll. Jujur melihat kondisi anda saat ini, tidak menutup kwmungkinan nyawa anda yang melayang suatu hari kelak.
 
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.
  #35  
Old
Krysta...   TS 
 
Posts: 24
 
Replying to: View Post
Bun...

Kl misal bunda sabar2in sampai kira2 anak latihan jalan atau kira2 keluarga mertua udh lupa sama permintaan bunda untuk minta pulang kerumah ortu bunda... kira2 3 atau 4 bulanan lagi atau 9 bulan lagi... (pas anak udh bs jalan)

Nah sambil bunda siapin pura2 bukti misal kl suami ga pernah kasih uang misalnya cuma obrolan singkat atau video apa gitu.. (kl ada aja kl ga ada ga ush dicari.. mending bunda fokus baek2in biar mereka lupa keinginan bunda utk bawa anak) kl bs bunda dipercaya dulu... sambil solat minta petunjuk n istigfar bunda...

Kl mereka udh lupa ya kira2 4 bulanan n bunda udh bs pikiran jernih pknya bikin strategi... kl bunda udh bs dipercaya minimal nemenin anak main diteras... bunda pergi aja pk daster bawa baju ganti satu minta dijemput ortu dimana gitu... jangan pas hr sabtu.. kl bs pas hr dimana org rumah biasanya kosong... sambil foa n istigfar jgn lupa...

Kl pas bunda disakitin bunda inget aja itu buat gugurin dosa n inget strategi bunda... kl bisa bunda harus keluar dari rumah itu dengan bawa anak dan cara yang cantik juga cerdik.. jangan mau dikibulin orang seperti itu.. main cantik pk strategi bunda jgn lupa iringan doa dan istigfar minta ampun ke Tuhan bunda...

---------- Post added at 15:17 ---------- Previous post was at 15:12 ----------

Jangan hr sabtu bunda kl bisa kaburnya krn sabtu n minggu biasanya ramai... kl mau kabur pk baju rumah aja... bawa baju ganti kl udh pegi jauh bawa satu stel aja buat bunda...

Insha Allah kl bunda doa nanti ada org bantu...btw kl menurut saya yg rada susah utk ibunya bunda ngomong baik2 sama keluarga suami krn karakter keluarga suami yg seperti itu... saran saya kabur aja krn bunda udh pernah ngomong baik2... selebihnya minta jemput ortu ditempat mana n kl bs baek2in dulu minta maaf pura2 main cantik sama keluarga suami... (gugurin dosa dan berjuang utk anak bunda biar bs dipercaya lah biar mereka ga curiga kl bunda mau kabur)
Masalahnya pertengahan bulan ini suami mau urus surat pindah domisili saya bun, biar jd satu kk. Klo udh satu kk kn nanti sdh lebih rumit urusannya bun..

Ortu jauh bu di jawa, saya di bali. Disini susah angkot. Pesan taksi online aja susah..
Saya bingung bun.. Saya pengen kabur tp ibu saya melarang.

---------- Post added at 20:06 ---------- Previous post was at 20:02 ----------

Replying to: View Post
Pertama, saya turut prihatin atas kejadian ini ya. Bisa jadi km bgini krn "kualat" sm orangtua terutama ibu yang sedari awal ngga setuju dg hubungan ini. Memang saat itu dia pacar pertama kamu, bisa jd km ga bs lepas krn dia udh ambil hal yg berharga dr km, makanya kejadian smp kayak gini (hamil dliuar nikah). Mohon ampun sama Allah dan Ibu km ya, mohon maaf sebesar-besarnya sama ibu.
Kedua, kamu itu kan sudah jadi ibu. mau mertua dan keluarga suami ga setuju km bawa anak kamu, NEKAT AJA BAWA BAYI KAMU. persetan km mau dilaporin kek, dikejar kek, lah wong itu anak km, bayi km harus km perjuangkan.
dan kamu harus berani bawa bayi kamu apapun caranya.
Ortu menyarankan pulang sendiri dulu tanpa bawa bayi *urusan bayi nanti saja kata ortu km. boleh ga aq tanya, kamu sanggup hidup sehari tanpa bayi kamu??? apalagi bayi kamu masih asi loh.
so please, perjuangkan bayi kamu. ga usah mikirin takut dilaporkan polisi dll. ITU ANAK KAMU.
keluarganya nuntut biaya? balikiiiin itu duit! kalo perlu lempar tuh duit ke muka keluarganya.
kasih tau kalo anak mereka cuma nyumbang sperma doang!!!

sumpaah ya, saya gemees liat perempuan lemah kayak gini. kamu harus berjuang, jangan menangisi nasib malang kamu skrg, nangis, sedih ga akan merubah smua yang udah terjadi.
curhat juga ga bisa merubah apapun. kamu yg harus berjuang untuk anak kamu.
intinya sih, lo bawa bayi lo apapun yang terjadi, culik aja kalo perlu, bawa diem2 kalo pas imunisasi ke bidan, ga usah takut polisi, ga usah takut keluarganya. kamu kan masih punya Tuhan dan keluarga, bukan?
Iya bunda.. Saya sepenuhnya sadar bahwa saya dosa besar terhadap ortu terutama ibu saya.
Saya sudah blg ke ibu bahwa saya ingin kabur tp ibu saya melarang.. Ibu blg mw jemput baik-baik.
Tp saya takut banget klo pd hari dijemput ortu, pd hari itu juga saya berpisah dg anak.

Saya pengen kabur tp di daerah sini susah angkot, di bali tdk ada angkot bun..
Taksi online susah..
 
  #36  
Old
Mimina...
 
Posts: 19
 
kok udah ditendang masih mau ngelayanin pacarnya yaa mbak. mbak kan orang bukan bola. bingung saya juga sama mbak.
bawa anak mbak terus janjian minta jemput keluarga mbak. gausah mikirin pengen dikasih nafkah lah, lakinya juga gak kerja. nikahnya resmi gak? kalo gak resmi makin kesian si mbaknya kalo tetep ditinggal disana. laki kayak gitu kok masih diharapin mbak-mbak.. masih banyak di atas bumi ini laki-laki yg baik dan bertanggung jawab.
 
  #37  
Old
Krysta...   TS 
 
Posts: 24
 
Replying to: View Post
Sebelumnya anda di kdrt in pernah di fotoi untuk bukti2 kekerasan yang anda alami?
Kalau memang memungkinkan untuk kabur bawa anak maka aku anjurkan untuk bawa anak sekalian begitu di tempat yang aman, anda lakukan gugatan cerai, alasannya anda sering di kdrt in ( fakta bukan ?) dan anda takut anak anda akan menjadi sasaran kekerasan dari suami anda dan anda juga tidak di nafkahi. Jika memang ada bukti anda mendapatkan kekerasan dari suami anda, maka pengadilan akan memutuskan jika anak anda rentan untuk menjadi korban KDRT juga.
Untuk hak asuh anak, anak yang di bawah umur jatuhnya kepada sang ibu apalagi suami anda juga jelas2 tidak mempunyai pekerjaan yang artinya tidak mampu untuk menafkahi belum lagi suka menyakiti secara fisik maka kemungkinan besar suami anda akan di hukum pidana ( otomatis anak tidak akan mungkin jatuh pada suami anda )
Jika jarak orang tua anda dan mertua anda jauh, memungkinkan kah orabg tua anda datang ke kota mertua anda saat ini, menentukan hari dan jam dan saat pergi jangan bawa apa apa. Cukup gendong anak and bilang mau ke warung dll. Jujur melihat kondisi anda saat ini, tidak menutup kwmungkinan nyawa anda yang melayang suatu hari kelak.

Kekerasan fisik pernah berupa tonjokan (dia mengaku ke keluarga saya). Dan nendang saya dr belakang (ada saksi orang deket kost saya dulu). Dan nyuruh saya aborsi. Itu semua pas pacaran bun..

Setelah nikah, selama nikah sampai detik ini dia tdk kerja. Kami tinggal di rumah mertua. Tdk pernah sekalipun saya dikasih uang bulanan.
Jd suami ini pernah dijanjiin ortunya. Klo ortunya dpt rejeki (warisan), dia mau dibeliin viar buat dagang. Jd suami dr awal sampai kmren ribut itu, kerjaan dia cuma maen game dan nonton film, dll. Maunya saya bun, jgn nunggu sesuatu yg blm pasti kpn dapatnya sedangkan kewajiban dia terhadap anak isteri sudah pasti.

Yg saya tdk tahan bun.. Sdh dia tdk kerja tp kmren berantem ngatain saya binatang. Dia memang minta maaf, tp saya ttp ingin pulang. Karena saya keras ingin pulang, papanya bilang hati saya busuk krn gk mau maafin. Adiknya bilang saya pantes disebut binatang.

Kurang sabar apa bun saya.. Tidak dinafkahi saya gk nuntut. Saya pendem. Isteri mna yg gk stress lihat suami cuma males-malesan?

Sumpah bun.. Saya ingin kabur aja tp sama ibu gk boleh. Saya takut kualat lg klo gk nurut..

Saya bingung..

---------- Post added at 20:24 ---------- Previous post was at 20:22 ----------

Replying to: View Post
kok udah ditendang masih mau ngelayanin pacarnya yaa mbak. mbak kan orang bukan bola. bingung saya juga sama mbak.
bawa anak mbak terus janjian minta jemput keluarga mbak. gausah mikirin pengen dikasih nafkah lah, lakinya juga gak kerja. nikahnya resmi gak? kalo gak resmi makin kesian si mbaknya kalo tetep ditinggal disana. laki kayak gitu kok masih diharapin mbak-mbak.. masih banyak di atas bumi ini laki-laki yg baik dan bertanggung jawab.


Itu kesalahan saya bunda..
Saya mengakui itu kebodohan dan kesalahan saya..

Saya nikah resmi bun...
 
  #38  
Old
happyw...
 
Location: Tempat Terindah
Posts: 1,413
 
Replying to: View Post
Kekerasan fisik pernah berupa tonjokan (dia mengaku ke keluarga saya). Dan nendang saya dr belakang (ada saksi orang deket kost saya dulu). Dan nyuruh saya aborsi. Itu semua pas pacaran bun..

Setelah nikah, selama nikah sampai detik ini dia tdk kerja. Kami tinggal di rumah mertua. Tdk pernah sekalipun saya dikasih uang bulanan.
Jd suami ini pernah dijanjiin ortunya. Klo ortunya dpt rejeki (warisan), dia mau dibeliin viar buat dagang. Jd suami dr awal sampai kmren ribut itu, kerjaan dia cuma maen game dan nonton film, dll. Maunya saya bun, jgn nunggu sesuatu yg blm pasti kpn dapatnya sedangkan kewajiban dia terhadap anak isteri sudah pasti.

Yg saya tdk tahan bun.. Sdh dia tdk kerja tp kmren berantem ngatain saya binatang. Dia memang minta maaf, tp saya ttp ingin pulang. Karena saya keras ingin pulang, papanya bilang hati saya busuk krn gk mau maafin. Adiknya bilang saya pantes disebut binatang.

Kurang sabar apa bun saya.. Tidak dinafkahi saya gk nuntut. Saya pendem. Isteri mna yg gk stress lihat suami cuma males-malesan?

Sumpah bun.. Saya ingin kabur aja tp sama ibu gk boleh. Saya takut kualat lg klo gk nurut..

Saya bingung..

---------- Post added at 20:24 ---------- Previous post was at 20:22 ----------





Itu kesalahan saya bunda..
Saya mengakui itu kebodohan dan kesalahan saya..

Saya nikah resmi bun...
Kalau begitu anda tinggalkan saja pria demikian, jika anda takut akan di pidana karena membawa anak anda, tenang aja itu tidak akan terjadi karena hukum Indonesia tidak mengatur perihal seorang ibu membawa anaknya terkecuali tidaj ada hubungan darah maka bisa di jatuhkan pasal penculikan. Setelah meninggalkan suami anda, anda bisa melakukan gugatan cerai atas ketidakcocokan dan tidak di nafkahi, bukti2 dulu surhh aborsi dll juga bisa saja dijadikan bukti untuk di pengadilan kalau yang bersangkutan tidak berubah sikapnya dan masih berlaku kasar secara verbal. Perihal ibu anda yang meminta anda tidak membawa anak anda, coba anda bicarakan lagi dengan ibu anda bagaimanapun anda tidak bisa meninggalkan anak anda yang masih ASI. Jika perlu anda bisa hub komnas anak dimana anda berada dan juga komisi perlindungan perempuan, jelaskan bagaimana anda di perlakukan oleh keluarga suami anda dll.
 
The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.
  #39  
Old
Ziaste...
 
Posts: 142
 
[QUOTE=Krystal7337;1525579]Hai Bunda-bunda semua..

Saya seorang Bunda yang baru memiliki seorang bayi berusia 2,5 bulan.

Ada masalah dalam keluarga saya.

Begini cerita lengkapnya.

Maret 2013 saya berpacaran dengan seorang lelaki yang saya kenal dr sosmed. Dia adalah pacar pertama saya, bayangin memiliki pacar untuk pertama kalinya gimana rasanya? Perhatian terfokus ke dia. Mikirin dia terus. Keluarga saya tidak setuju karena dia memiliki sifat yang kasar dan pendebat. Tp seiring berjalannya waktu, dia bisa ambil hatu keluarga saya meskipun Ibu saya tetep tidak suka.

Sampai akhirnya tahun 2016. Terjadi beberapa keributan. Kita berdua sama-sama keras. Saya pencemburu dan dia suka bentak sambil melotot. Bahkan pernah dia ninju muka saya karena saya putusin dia dan buang cincin dr dia (bukan cincin emas). saya gk berani bilang ke ortu krn takut ortu kepikiran. Dia mengaku ke orangtua saya, sampai-sampai ibu saya yg tinggal di luar kota datang ke tempat saya krn takut saya kenapa-kenapa. Maklum saya berbadan kecil, pacar badannya besar.

Selain itu, malam hari setelah wisuda saya pernah ditendang sampai jatuh. Itu karena saya cemburu, kita cekcok. Saya mau masuk kost gk boleh. Begini dialognya:

Saya: aku mau masuk kost!
Pacar: gk boleh!
Saya: aku mau masuk kost, udah malem!
Pacar: oke, tp balikin laptopo! ---> laptopnya di kost saya krn saya pinjam.
Saya: oke.
Pacar: sumpah?
Saya: sumpah demi Allah
Pacar: sumpah demi orangtuamu? Kalau tidak mereka mati (kenapa-kenapa)!
Saya marah bukan main, langsung saya lempar boneka wisuda pemberiannya lalu saya pergi. Namun tiba-tiba dari belakang dia lari lalu menendang punggung saya sampai saya jatuh. Saya kesakitan sampai nangis. Terbaring di jalan, saya lihat di rumah tetangga ada yg lihat. Saya nangis minta tolong. Pacar saya lalu mengangatkat tubuh saya dan memapah saya ke kost sambil minta maaf. Hal ini tidak saya ceritakan ke keluarga.

Singkatnya, kita damai. Sampai desember tahun lalu saya positif hamil. Kita bingung. Tp baru tespack. Lalu dia beri saya obat pelancar mens. Sampai bulan ketiga saya tidak mens. Tiba-tiba disuatu malam, dia ajak saya keluar. Katanya mau ke hotel, dia menyuruh saya aborsi dg cytotec. Saya nangis sepanjang jalan. Sampai hotel saya nangis dan merengek minta balik.

Usia kehamilan 7 bulan baru kita cerita ke orangtua masing-masing. Hingga akhirnya usia 8 bulan kita menikah. Sebelum menikahpun kita ada konflik, debat, dll. Sampai akhirnya menikah, malam pengantin dia lebih memilih tinggal di hotel drpd di rumah dg saya. Esoknya dia pulang dg keluarganya dg alesan saking cintanya dengan saya, sehingga ingin mempersiapkan kamar sebelum saya datang. Seperti beli kasur. (klo cinta, sebelum menikah hrsnya diaiapin dulu kan bun ). krn saya masih kecapean, saya nunggu beberapa hari dulu, maklum jarak rumah ortu saya dan mertua kira-kira 10 jam. Jd, dr rumah ortu ke rumah mertua, say tidak ditemani suami. Namun keluarga besar saya. Tinggallah saya di rumah mertua. Selama menikah sampai saya melahirkan, suami tidak kerja. Melainkan maen game online dan nonton film. Memang, saya tidak kelaparan.. Namun kebutuhan saya yg lain jd tidak terpenuhi krn dia tidak kerja. Seperti: saya pulang paksa dr rsud setelah melahirkan (mungkin mertua udh nipis uangnya , padahal saat itu saya harus transfusi 2 kqntong darah lg), saya minta dibeliin pembalut untuk nifas tp dia bilang gk ada uang, anak sakit malah dia nanya uang ke saya (saya tidak kerja), saya nyeri di jalan lahir karena gk kontrol..dia bilang gk ada uang.

Nah.. Beberapa hari lalu, kita cekcok lg sampai keluar dari mulut dia mengatakan saya binatang. Saya jd berpikir, "saya tidak dinafkahi krn dianggap binatang?"
Keesokan harinya saya ijin mertua minta pulang. Tp gk diijinin. Berantemlah satu rumah. Saya tetep ingin pulang, sampai mertua bilang saya busuk, adik ipar bilang saya memang binatang karena tetep ingin pulang. Saya sudah tidak sanggup rasanya. Saya tidak diperjuangkan nafkahnya, dihina. Kata mertua, saya boleh keluar tp gk boleh bawa anak. Padahal anak saya masih asi.

Malamnya saya minta maaf kepada semua. Namun, abang ipar saya belum mau maafin. Besoknya saya minta maaf lagi, dia bilang.. "enak aja mau pergi bawa anak gitu aja, saya juga ada hak ke anak mbk. (Dia yg biayain lahiran krn suami gk kerja). Malah harusnya mbk itu sdh pergi tadi malam. Kalau mau minta maaf, minta maaf sama mama saya. Ambil ember, cuci kakinya dan cium kakinya"
Saya dalam hati berkata, "untung tidak saya laporkan adik abang yang nyuruh saya aborsi. Padahal nyuruh aja itu 3/4 tahun penjara"

Tolong bantu Bunda-bunda.. Mungkin ada Bunda-bunda yang ngerti tentang hukum.

1. Saran ortu saya, saya pulang dulu.. Nenangin diri meskipun gk bawa anak. Baru gugat cerai, gugat nafkah dan gugat hak asuh anak. ----> klo ninggalin anak. Apa bisa mendapat hak asuh? Misal udh ijin pulang bawa bayi tp tidak diijinkan.

2. Saya sempat berfikir untuk diam-diam kabur bawa anak. -----> apa ini melemahkan posisi saya dipengadilan untuk hak asuh anak?

3. Tetep tinggal di rumah mertua dg segala macam kegundahan hati karena takut berpisah dari anak.

4. Apakah bukti chat WA tentang aborsi bisa jd bukti di pengadilan dan pidana?


5. Mungkin ada saran lain menurut Bunda-bunda saya harus gimana?


Terimakasih sebelumnya.. Mohon sangat bantuannya


Secara agama juga pernikahan bunda dan suami tidak sah, karena dalam keadaan berbadan dua. Mungkin lbh ke ikatan hukum negara aja yah. Klo keadaan sprti yg bunda ceritakan saya rasa lbh baik berpisah. Klau sdh menganggu jiwa raga bunda yah.

Tp klo bunda masih mau mempertahankan rumah tangga, alangkah baiknya bunda menikah kembali dengan suaminya agar sah di mata ALLAH.
 
  #40  
Old
MomS B...
 
Posts: 437
 
Sepertinya dari jawaban2 bunda TS, bunda TS takut kalau kabur bawa anak, entah takut ketahuan,di ancam atau apa saya tidak begitu faham... Intinya bunda2 disini pro kalau bunda kabur BAWA ANAK keluar rumah itu..karena bahaya jika anak ada disitu...dan kalau bunda nungguin ortu bunda dateng bunda tetep kekeuh kalau anak ga boleh di bawa.. Yah gimanapun caranya keluarga bunda harus bawa itu anak meskipun dg cara paksa sampai perang pokoknya anak harus ada di tangan bunda...nih keluarga suami saya rasa ga bisa di ajak ngomong baik2.. Kalau keluarga bunda rencananya jemput bunda doank dg baik2 meskipun tanpa anak utk ngurus ini itu berarti ga ada yg pada mikir nasib anak di rumah itu...ya allah eta terangkanlaaahhh....
Gini loh bund...jadi gemmess saya...bunda kabur dan minta jemput ortu atau sodara atau teman atau apapun di dekat2 situ kek..lalu ngilang deh... Malah kalau perlu kabur dulu kerumah pak RTnya kek pak RWnya kek...minta perlindungan disitu dulu...
 
  #41  
Old
Krysta...   TS 
 
Posts: 24
 
Replying to: View Post
Kalau begitu anda tinggalkan saja pria demikian, jika anda takut akan di pidana karena membawa anak anda, tenang aja itu tidak akan terjadi karena hukum Indonesia tidak mengatur perihal seorang ibu membawa anaknya terkecuali tidaj ada hubungan darah maka bisa di jatuhkan pasal penculikan. Setelah meninggalkan suami anda, anda bisa melakukan gugatan cerai atas ketidakcocokan dan tidak di nafkahi, bukti2 dulu surhh aborsi dll juga bisa saja dijadikan bukti untuk di pengadilan kalau yang bersangkutan tidak berubah sikapnya dan masih berlaku kasar secara verbal. Perihal ibu anda yang meminta anda tidak membawa anak anda, coba anda bicarakan lagi dengan ibu anda bagaimanapun anda tidak bisa meninggalkan anak anda yang masih ASI. Jika perlu anda bisa hub komnas anak dimana anda berada dan juga komisi perlindungan perempuan, jelaskan bagaimana anda di perlakukan oleh keluarga suami anda dll.
Iya bunda.. Saya coba bicarakan lg dg ibu saya.
Bunda.. Saya pengen pm bunda tp tdk bsa karena blm 30 post. Ada yg ingin saya tanyakan..

---------- Post added at 02:54 ---------- Previous post was at 02:53 ----------

[QUOTE=Ziastefani;1526208]
Replying to: View Post
Hai Bunda-bunda semua..

Saya seorang Bunda yang baru memiliki seorang bayi berusia 2,5 bulan.

Ada masalah dalam keluarga saya.

Begini cerita lengkapnya.

Maret 2013 saya berpacaran dengan seorang lelaki yang saya kenal dr sosmed. Dia adalah pacar pertama saya, bayangin memiliki pacar untuk pertama kalinya gimana rasanya? Perhatian terfokus ke dia. Mikirin dia terus. Keluarga saya tidak setuju karena dia memiliki sifat yang kasar dan pendebat. Tp seiring berjalannya waktu, dia bisa ambil hatu keluarga saya meskipun Ibu saya tetep tidak suka.

Sampai akhirnya tahun 2016. Terjadi beberapa keributan. Kita berdua sama-sama keras. Saya pencemburu dan dia suka bentak sambil melotot. Bahkan pernah dia ninju muka saya karena saya putusin dia dan buang cincin dr dia (bukan cincin emas). saya gk berani bilang ke ortu krn takut ortu kepikiran. Dia mengaku ke orangtua saya, sampai-sampai ibu saya yg tinggal di luar kota datang ke tempat saya krn takut saya kenapa-kenapa. Maklum saya berbadan kecil, pacar badannya besar.

Selain itu, malam hari setelah wisuda saya pernah ditendang sampai jatuh. Itu karena saya cemburu, kita cekcok. Saya mau masuk kost gk boleh. Begini dialognya:

Saya: aku mau masuk kost!
Pacar: gk boleh!
Saya: aku mau masuk kost, udah malem!
Pacar: oke, tp balikin laptopo! ---> laptopnya di kost saya krn saya pinjam.
Saya: oke.
Pacar: sumpah?
Saya: sumpah demi Allah
Pacar: sumpah demi orangtuamu? Kalau tidak mereka mati (kenapa-kenapa)!
Saya marah bukan main, langsung saya lempar boneka wisuda pemberiannya lalu saya pergi. Namun tiba-tiba dari belakang dia lari lalu menendang punggung saya sampai saya jatuh. Saya kesakitan sampai nangis. Terbaring di jalan, saya lihat di rumah tetangga ada yg lihat. Saya nangis minta tolong. Pacar saya lalu mengangatkat tubuh saya dan memapah saya ke kost sambil minta maaf. Hal ini tidak saya ceritakan ke keluarga.

Singkatnya, kita damai. Sampai desember tahun lalu saya positif hamil. Kita bingung. Tp baru tespack. Lalu dia beri saya obat pelancar mens. Sampai bulan ketiga saya tidak mens. Tiba-tiba disuatu malam, dia ajak saya keluar. Katanya mau ke hotel, dia menyuruh saya aborsi dg cytotec. Saya nangis sepanjang jalan. Sampai hotel saya nangis dan merengek minta balik.

Usia kehamilan 7 bulan baru kita cerita ke orangtua masing-masing. Hingga akhirnya usia 8 bulan kita menikah. Sebelum menikahpun kita ada konflik, debat, dll. Sampai akhirnya menikah, malam pengantin dia lebih memilih tinggal di hotel drpd di rumah dg saya. Esoknya dia pulang dg keluarganya dg alesan saking cintanya dengan saya, sehingga ingin mempersiapkan kamar sebelum saya datang. Seperti beli kasur. (klo cinta, sebelum menikah hrsnya diaiapin dulu kan bun ). krn saya masih kecapean, saya nunggu beberapa hari dulu, maklum jarak rumah ortu saya dan mertua kira-kira 10 jam. Jd, dr rumah ortu ke rumah mertua, say tidak ditemani suami. Namun keluarga besar saya. Tinggallah saya di rumah mertua. Selama menikah sampai saya melahirkan, suami tidak kerja. Melainkan maen game online dan nonton film. Memang, saya tidak kelaparan.. Namun kebutuhan saya yg lain jd tidak terpenuhi krn dia tidak kerja. Seperti: saya pulang paksa dr rsud setelah melahirkan (mungkin mertua udh nipis uangnya , padahal saat itu saya harus transfusi 2 kqntong darah lg), saya minta dibeliin pembalut untuk nifas tp dia bilang gk ada uang, anak sakit malah dia nanya uang ke saya (saya tidak kerja), saya nyeri di jalan lahir karena gk kontrol..dia bilang gk ada uang.

Nah.. Beberapa hari lalu, kita cekcok lg sampai keluar dari mulut dia mengatakan saya binatang. Saya jd berpikir, "saya tidak dinafkahi krn dianggap binatang?"
Keesokan harinya saya ijin mertua minta pulang. Tp gk diijinin. Berantemlah satu rumah. Saya tetep ingin pulang, sampai mertua bilang saya busuk, adik ipar bilang saya memang binatang karena tetep ingin pulang. Saya sudah tidak sanggup rasanya. Saya tidak diperjuangkan nafkahnya, dihina. Kata mertua, saya boleh keluar tp gk boleh bawa anak. Padahal anak saya masih asi.

Malamnya saya minta maaf kepada semua. Namun, abang ipar saya belum mau maafin. Besoknya saya minta maaf lagi, dia bilang.. "enak aja mau pergi bawa anak gitu aja, saya juga ada hak ke anak mbk. (Dia yg biayain lahiran krn suami gk kerja). Malah harusnya mbk itu sdh pergi tadi malam. Kalau mau minta maaf, minta maaf sama mama saya. Ambil ember, cuci kakinya dan cium kakinya"
Saya dalam hati berkata, "untung tidak saya laporkan adik abang yang nyuruh saya aborsi. Padahal nyuruh aja itu 3/4 tahun penjara"

Tolong bantu Bunda-bunda.. Mungkin ada Bunda-bunda yang ngerti tentang hukum.

1. Saran ortu saya, saya pulang dulu.. Nenangin diri meskipun gk bawa anak. Baru gugat cerai, gugat nafkah dan gugat hak asuh anak. ----> klo ninggalin anak. Apa bisa mendapat hak asuh? Misal udh ijin pulang bawa bayi tp tidak diijinkan.

2. Saya sempat berfikir untuk diam-diam kabur bawa anak. -----> apa ini melemahkan posisi saya dipengadilan untuk hak asuh anak?

3. Tetep tinggal di rumah mertua dg segala macam kegundahan hati karena takut berpisah dari anak.

4. Apakah bukti chat WA tentang aborsi bisa jd bukti di pengadilan dan pidana?


5. Mungkin ada saran lain menurut Bunda-bunda saya harus gimana?


Terimakasih sebelumnya.. Mohon sangat bantuannya


Secara agama juga pernikahan bunda dan suami tidak sah, karena dalam keadaan berbadan dua. Mungkin lbh ke ikatan hukum negara aja yah. Klo keadaan sprti yg bunda ceritakan saya rasa lbh baik berpisah. Klau sdh menganggu jiwa raga bunda yah.

Tp klo bunda masih mau mempertahankan rumah tangga, alangkah baiknya bunda menikah kembali dengan suaminya agar sah di mata ALLAH.
Iya bunda saya salah.. Makanya dulu saya inginnya nikah setelah lahiran.

---------- Post added at 03:03 ---------- Previous post was at 02:54 ----------

Replying to: View Post
Sepertinya dari jawaban2 bunda TS, bunda TS takut kalau kabur bawa anak, entah takut ketahuan,di ancam atau apa saya tidak begitu faham... Intinya bunda2 disini pro kalau bunda kabur BAWA ANAK keluar rumah itu..karena bahaya jika anak ada disitu...dan kalau bunda nungguin ortu bunda dateng bunda tetep kekeuh kalau anak ga boleh di bawa.. Yah gimanapun caranya keluarga bunda harus bawa itu anak meskipun dg cara paksa sampai perang pokoknya anak harus ada di tangan bunda...nih keluarga suami saya rasa ga bisa di ajak ngomong baik2.. Kalau keluarga bunda rencananya jemput bunda doank dg baik2 meskipun tanpa anak utk ngurus ini itu berarti ga ada yg pada mikir nasib anak di rumah itu...ya allah eta terangkanlaaahhh....
Gini loh bund...jadi gemmess saya...bunda kabur dan minta jemput ortu atau sodara atau teman atau apapun di dekat2 situ kek..lalu ngilang deh... Malah kalau perlu kabur dulu kerumah pak RTnya kek pak RWnya kek...minta perlindungan disitu dulu...
Saya jg lbh pro kabur bun krn anak pasti ikut saya. Tp saya takut klo ketahuan, mka sdh tdk ada kesempatan lg untuk saya keluar. Itu yg ditakutkan ibu saya juga bun..
Krn ibu saya tahu, kondisi di rumah mertua itu deket sawah. Susah angkot, dll.

Saya pasti akan perjuangkan anak saya bun!! Gmnpun caranya.
Bsa tolong bantu doa bunda..
 
  #42  
Old
Mimina...
 
Posts: 19
 
Kalau ada niat pasti ada jalan. Tinggal mbaknya punya niat yg kuat atau gak buat keluar dari rumah itu. Kalau masih ragu-ragu sih ya wassalam. Semoga cepet selesai masalahnya mbak.
 
  #43  
Old
Regyeg...
 
Posts: 105
 
Hmm saya ada pengalaman,
Tetangga saya di samper sama keluarga pihak perempuan, rame2 pokoknya.
Intinya sama mereka minta anak perempuan sama babynya di kembalikan..
Perang mulut rame banget, sampai ada rt rw sama polisi. Ditonton warga yg lewat, karena udah kaya mau tawuran.
Tapi yg menang akhirnya pihak keluarga perempuan, berhasil dibawa deh si perempuan dan babynya.
Ga lama setelah itu tetangga saya pindah rumah..
Ga ngerti masalahnya apa waktu itu, mungkin mirip ceritanya sama bu TS.
Tapi mah, saya ngeliatnya tetangga saya keluarga baik2 ya, si pria yg jadi suami perempuan itu kerjanya bagus, ibunya juga ramah.
Nah bu TS, kalau pun takut kabur, mungkin bisa jadi contoh..
Kalau ibu mau jemput, jangan hanya berdua bertiga, apalagi sendiri.
Bawa rame2 10 orang misalnya.. Bikin rusuh aja bun,
Karena jawa ke bali bawa segambreng mahal, minta temen2 atau sodara yg domisili bali aja buat temenin ibunya bunda.
Temennya sodara, atau sodaranya temen juga bisa, jelasin ke mereka apa yg bunda terima selama dibali.
 
  #44  
Old
danisa...
 
Location: Yogyakarta
Posts: 445
 
bun ... emang gatau org rumah situ nyimpen kunci rumah / gerbangnya dmn? kalo tau tempat nyimpen nya kan bisa kabur pas malem2 pas mereka tidur nah keluarga bunda jemput deket2 situ.. tentuin jam dan tempatnya.. kalau anak ga dibawa aduh bun kasian sapa yg bakalan ngurusin
 
  #45  
Old
saffan...
 
Posts: 32
 
laki bun..kalao uda maen tangan bahkan sebelum nikah..

uda ga bisa di pake lagi..
buang..
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
mencari ortu asuh/adopsi bayi -- Ngobrol Apa Saja 37
Dicari orang tua asuh untuk bayi dalam kandungan 5 bulan - cimahi -- Area Promosi 35
Panti asuhan kami menerima bayi baru lahir untuk dicarikan ortu asuh -- Area Promosi 0
perbedaan pola asuh -- Ngobrol Apa Saja 20
Pola asuh anak -- Kenalan Yuk! 1


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 23:17.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com