Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Diskusi Seputar Kehamilan > Diskusi Umum

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
Krysta...   TS 
 
Posts: 24
Default Hak asuh bayi 2,5 bulan

Hai Bunda-bunda semua..

Saya seorang Bunda yang baru memiliki seorang bayi berusia 2,5 bulan.

Ada masalah dalam keluarga saya.

Begini cerita lengkapnya.

Maret 2013 saya berpacaran dengan seorang lelaki yang saya kenal dr sosmed. Dia adalah pacar pertama saya, bayangin memiliki pacar untuk pertama kalinya gimana rasanya? Perhatian terfokus ke dia. Mikirin dia terus. Keluarga saya tidak setuju karena dia memiliki sifat yang kasar dan pendebat. Tp seiring berjalannya waktu, dia bisa ambil hatu keluarga saya meskipun Ibu saya tetep tidak suka.

Sampai akhirnya tahun 2016. Terjadi beberapa keributan. Kita berdua sama-sama keras. Saya pencemburu dan dia suka bentak sambil melotot. Bahkan pernah dia ninju muka saya karena saya putusin dia dan buang cincin dr dia (bukan cincin emas). saya gk berani bilang ke ortu krn takut ortu kepikiran. Dia mengaku ke orangtua saya, sampai-sampai ibu saya yg tinggal di luar kota datang ke tempat saya krn takut saya kenapa-kenapa. Maklum saya berbadan kecil, pacar badannya besar.

Selain itu, malam hari setelah wisuda saya pernah ditendang sampai jatuh. Itu karena saya cemburu, kita cekcok. Saya mau masuk kost gk boleh. Begini dialognya:

Saya: aku mau masuk kost!
Pacar: gk boleh!
Saya: aku mau masuk kost, udah malem!
Pacar: oke, tp balikin laptopo! ---> laptopnya di kost saya krn saya pinjam.
Saya: oke.
Pacar: sumpah?
Saya: sumpah demi Allah
Pacar: sumpah demi orangtuamu? Kalau tidak mereka mati (kenapa-kenapa)!
Saya marah bukan main, langsung saya lempar boneka wisuda pemberiannya lalu saya pergi. Namun tiba-tiba dari belakang dia lari lalu menendang punggung saya sampai saya jatuh. Saya kesakitan sampai nangis. Terbaring di jalan, saya lihat di rumah tetangga ada yg lihat. Saya nangis minta tolong. Pacar saya lalu mengangatkat tubuh saya dan memapah saya ke kost sambil minta maaf. Hal ini tidak saya ceritakan ke keluarga.

Singkatnya, kita damai. Sampai desember tahun lalu saya positif hamil. Kita bingung. Tp baru tespack. Lalu dia beri saya obat pelancar mens. Sampai bulan ketiga saya tidak mens. Tiba-tiba disuatu malam, dia ajak saya keluar. Katanya mau ke hotel, dia menyuruh saya aborsi dg cytotec. Saya nangis sepanjang jalan. Sampai hotel saya nangis dan merengek minta balik.

Usia kehamilan 7 bulan baru kita cerita ke orangtua masing-masing. Hingga akhirnya usia 8 bulan kita menikah. Sebelum menikahpun kita ada konflik, debat, dll. Sampai akhirnya menikah, malam pengantin dia lebih memilih tinggal di hotel drpd di rumah dg saya. Esoknya dia pulang dg keluarganya dg alesan saking cintanya dengan saya, sehingga ingin mempersiapkan kamar sebelum saya datang. Seperti beli kasur. (klo cinta, sebelum menikah hrsnya diaiapin dulu kan bun ). krn saya masih kecapean, saya nunggu beberapa hari dulu, maklum jarak rumah ortu saya dan mertua kira-kira 10 jam. Jd, dr rumah ortu ke rumah mertua, say tidak ditemani suami. Namun keluarga besar saya. Tinggallah saya di rumah mertua. Selama menikah sampai saya melahirkan, suami tidak kerja. Melainkan maen game online dan nonton film. Memang, saya tidak kelaparan.. Namun kebutuhan saya yg lain jd tidak terpenuhi krn dia tidak kerja. Seperti: saya pulang paksa dr rsud setelah melahirkan (mungkin mertua udh nipis uangnya , padahal saat itu saya harus transfusi 2 kqntong darah lg), saya minta dibeliin pembalut untuk nifas tp dia bilang gk ada uang, anak sakit malah dia nanya uang ke saya (saya tidak kerja), saya nyeri di jalan lahir karena gk kontrol..dia bilang gk ada uang.

Nah.. Beberapa hari lalu, kita cekcok lg sampai keluar dari mulut dia mengatakan saya binatang. Saya jd berpikir, "saya tidak dinafkahi krn dianggap binatang?"
Keesokan harinya saya ijin mertua minta pulang. Tp gk diijinin. Berantemlah satu rumah. Saya tetep ingin pulang, sampai mertua bilang saya busuk, adik ipar bilang saya memang binatang karena tetep ingin pulang. Saya sudah tidak sanggup rasanya. Saya tidak diperjuangkan nafkahnya, dihina. Kata mertua, saya boleh keluar tp gk boleh bawa anak. Padahal anak saya masih asi.

Malamnya saya minta maaf kepada semua. Namun, abang ipar saya belum mau maafin. Besoknya saya minta maaf lagi, dia bilang.. "enak aja mau pergi bawa anak gitu aja, saya juga ada hak ke anak mbk. (Dia yg biayain lahiran krn suami gk kerja). Malah harusnya mbk itu sdh pergi tadi malam. Kalau mau minta maaf, minta maaf sama mama saya. Ambil ember, cuci kakinya dan cium kakinya"
Saya dalam hati berkata, "untung tidak saya laporkan adik abang yang nyuruh saya aborsi. Padahal nyuruh aja itu 3/4 tahun penjara"

Tolong bantu Bunda-bunda.. Mungkin ada Bunda-bunda yang ngerti tentang hukum.

1. Saran ortu saya, saya pulang dulu.. Nenangin diri meskipun gk bawa anak. Baru gugat cerai, gugat nafkah dan gugat hak asuh anak. ----> klo ninggalin anak. Apa bisa mendapat hak asuh? Misal udh ijin pulang bawa bayi tp tidak diijinkan.

2. Saya sempat berfikir untuk diam-diam kabur bawa anak. -----> apa ini melemahkan posisi saya dipengadilan untuk hak asuh anak?

3. Tetep tinggal di rumah mertua dg segala macam kegundahan hati karena takut berpisah dari anak.

4. Apakah bukti chat WA tentang aborsi bisa jd bukti di pengadilan dan pidana?


5. Mungkin ada saran lain menurut Bunda-bunda saya harus gimana?


Terimakasih sebelumnya.. Mohon sangat bantuannya
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
floura...
 
Posts: 423
 
ya allah koq sampek segituNya se isi rumah bun? udah suami kasar, keluargaPun juga.
sebenerNya dari awal memang lelaki seperti itu sdh tdk bisa Lagi jadi yg namanya "SUAMI" (Kesel baca ceritaNya)
kLo saya diposisi bunda, lebih baik saya pIlih yg no 2, bawa Lari itu anak, kLo soal hak asuh insyaallah bisa bunda perjuangkan krn anakNya masih usia segitu kan bu,
mav, bunda usia skrng brp seh?
 
  #3  
Old
Mommyz...
 
Posts: 621
 
maaf saya ngga bs komen bnyk cuma yg saya tau selama anak itu masih bayi dan masih asi hak asuhnya jdlth ke tangan ibu nya.
jangan sekali kali kabur karena bs jd senjata mereka buat melaporkan balik bunda
kalau mau melaporkan tindak pidana jatohnya paling ke kdrt ya. sertakan semua bukti aja seperti chat, foto yg memar memar kalo ada trus saksi saksi yg memberatkan si pelaku yg bs membenarkan cerita bunda, tidak dinafkahi jg termasuk kdrt loh.
pelajaran juga buat bunda harus berani ambil keputusan untuk menyudahi hubungan jika diawal pacaran saja dia sdh main fisik kebunda. karena ga jaminan dia berubah bun.
kalau bs sih bunda keluar dr rumah itu, minta org tua bunda menjeput bunda dgn baik baik dengan didampingi pak rt kah atau tokoh agama setempat sebagai mediator dan sampaikan keinginan berpisah jika memang benar mau berpisah.
sy tidak menyuruh bunda berpisah tp jika bunda memang mengalami kdrt seperti itu apapun keputusan yg bunda ambil pasti yg terbaik.
 
We're 5 now
  #4  
Old
Krysta...   TS 
 
Posts: 24
 
@Bunda floura: Usia saya 26 tahun Bun. Saya juga sempat berpikir pilihan no 2, karena takut jika saya pergi tanpa anak.. Meskipun saya urus gugatan, nanti saya tidak diijinkan ketemu dg anak.

Ohya, posisi saya dan suami msh beda KK sehingga anak saya belum punya akta



@Bunda Zahra: iya, saya juga takut itu jd senjata mereka. Apalagi ini cucu pertama mereka. Pasti mereka ambil kesempatan apapun. Tp saya sdh sampaikan baik-baik, mereka tidak ijinkan. Saya boleh keluar tp gk boleh bawa anak. Kata ortu saya gpp, nanti dirumah baru diurus semua gugatan. Tp saya takut, nanti saya disebut nelantarin anak, saya takut nanti anak saya dibawa pergi jauh.

Ya Allah.. Saya bingung bunda.



Replying to: View Post
ya allah koq sampek segituNya se isi rumah bun? udah suami kasar, keluargaPun juga.
sebenerNya dari awal memang lelaki seperti itu sdh tdk bisa Lagi jadi yg namanya "SUAMI" (Kesel baca ceritaNya)
kLo saya diposisi bunda, lebih baik saya pIlih yg no 2, bawa Lari itu anak, kLo soal hak asuh insyaallah bisa bunda perjuangkan krn anakNya masih usia segitu kan bu,
mav, bunda usia skrng brp seh?
Replying to: View Post
Hai Bunda-bunda semua..

Saya seorang Bunda yang baru memiliki seorang bayi berusia 2,5 bulan.

Ada masalah dalam keluarga saya.

Begini cerita lengkapnya.

Maret 2013 saya berpacaran dengan seorang lelaki yang saya kenal dr sosmed. Dia adalah pacar pertama saya, bayangin memiliki pacar untuk pertama kalinya gimana rasanya? Perhatian terfokus ke dia. Mikirin dia terus. Keluarga saya tidak setuju karena dia memiliki sifat yang kasar dan pendebat. Tp seiring berjalannya waktu, dia bisa ambil hatu keluarga saya meskipun Ibu saya tetep tidak suka.

Sampai akhirnya tahun 2016. Terjadi beberapa keributan. Kita berdua sama-sama keras. Saya pencemburu dan dia suka bentak sambil melotot. Bahkan pernah dia ninju muka saya karena saya putusin dia dan buang cincin dr dia (bukan cincin emas). saya gk berani bilang ke ortu krn takut ortu kepikiran. Dia mengaku ke orangtua saya, sampai-sampai ibu saya yg tinggal di luar kota datang ke tempat saya krn takut saya kenapa-kenapa. Maklum saya berbadan kecil, pacar badannya besar.

Selain itu, malam hari setelah wisuda saya pernah ditendang sampai jatuh. Itu karena saya cemburu, kita cekcok. Saya mau masuk kost gk boleh. Begini dialognya:

Saya: aku mau masuk kost!
Pacar: gk boleh!
Saya: aku mau masuk kost, udah malem!
Pacar: oke, tp balikin laptopo! ---> laptopnya di kost saya krn saya pinjam.
Saya: oke.
Pacar: sumpah?
Saya: sumpah demi Allah
Pacar: sumpah demi orangtuamu? Kalau tidak mereka mati (kenapa-kenapa)!
Saya marah bukan main, langsung saya lempar boneka wisuda pemberiannya lalu saya pergi. Namun tiba-tiba dari belakang dia lari lalu menendang punggung saya sampai saya jatuh. Saya kesakitan sampai nangis. Terbaring di jalan, saya lihat di rumah tetangga ada yg lihat. Saya nangis minta tolong. Pacar saya lalu mengangatkat tubuh saya dan memapah saya ke kost sambil minta maaf. Hal ini tidak saya ceritakan ke keluarga.

Singkatnya, kita damai. Sampai desember tahun lalu saya positif hamil. Kita bingung. Tp baru tespack. Lalu dia beri saya obat pelancar mens. Sampai bulan ketiga saya tidak mens. Tiba-tiba disuatu malam, dia ajak saya keluar. Katanya mau ke hotel, dia menyuruh saya aborsi dg cytotec. Saya nangis sepanjang jalan. Sampai hotel saya nangis dan merengek minta balik.

Usia kehamilan 7 bulan baru kita cerita ke orangtua masing-masing. Hingga akhirnya usia 8 bulan kita menikah. Sebelum menikahpun kita ada konflik, debat, dll. Sampai akhirnya menikah, malam pengantin dia lebih memilih tinggal di hotel drpd di rumah dg saya. Esoknya dia pulang dg keluarganya dg alesan saking cintanya dengan saya, sehingga ingin mempersiapkan kamar sebelum saya datang. Seperti beli kasur. (klo cinta, sebelum menikah hrsnya diaiapin dulu kan bun ). krn saya masih kecapean, saya nunggu beberapa hari dulu, maklum jarak rumah ortu saya dan mertua kira-kira 10 jam. Jd, dr rumah ortu ke rumah mertua, say tidak ditemani suami. Namun keluarga besar saya. Tinggallah saya di rumah mertua. Selama menikah sampai saya melahirkan, suami tidak kerja. Melainkan maen game online dan nonton film. Memang, saya tidak kelaparan.. Namun kebutuhan saya yg lain jd tidak terpenuhi krn dia tidak kerja. Seperti: saya pulang paksa dr rsud setelah melahirkan (mungkin mertua udh nipis uangnya , padahal saat itu saya harus transfusi 2 kqntong darah lg), saya minta dibeliin pembalut untuk nifas tp dia bilang gk ada uang, anak sakit malah dia nanya uang ke saya (saya tidak kerja), saya nyeri di jalan lahir karena gk kontrol..dia bilang gk ada uang.

Nah.. Beberapa hari lalu, kita cekcok lg sampai keluar dari mulut dia mengatakan saya binatang. Saya jd berpikir, "saya tidak dinafkahi krn dianggap binatang?"
Keesokan harinya saya ijin mertua minta pulang. Tp gk diijinin. Berantemlah satu rumah. Saya tetep ingin pulang, sampai mertua bilang saya busuk, adik ipar bilang saya memang binatang karena tetep ingin pulang. Saya sudah tidak sanggup rasanya. Saya tidak diperjuangkan nafkahnya, dihina. Kata mertua, saya boleh keluar tp gk boleh bawa anak. Padahal anak saya masih asi.

Malamnya saya minta maaf kepada semua. Namun, abang ipar saya belum mau maafin. Besoknya saya minta maaf lagi, dia bilang.. "enak aja mau pergi bawa anak gitu aja, saya juga ada hak ke anak mbk. (Dia yg biayain lahiran krn suami gk kerja). Malah harusnya mbk itu sdh pergi tadi malam. Kalau mau minta maaf, minta maaf sama mama saya. Ambil ember, cuci kakinya dan cium kakinya"
Saya dalam hati berkata, "untung tidak saya laporkan adik abang yang nyuruh saya aborsi. Padahal nyuruh aja itu 3/4 tahun penjara"

Tolong bantu Bunda-bunda.. Mungkin ada Bunda-bunda yang ngerti tentang hukum.

1. Saran ortu saya, saya pulang dulu.. Nenangin diri meskipun gk bawa anak. Baru gugat cerai, gugat nafkah dan gugat hak asuh anak. ----> klo ninggalin anak. Apa bisa mendapat hak asuh? Misal udh ijin pulang bawa bayi tp tidak diijinkan.

2. Saya sempat berfikir untuk diam-diam kabur bawa anak. -----> apa ini melemahkan posisi saya dipengadilan untuk hak asuh anak?

3. Tetep tinggal di rumah mertua dg segala macam kegundahan hati karena takut berpisah dari anak.

4. Apakah bukti chat WA tentang aborsi bisa jd bukti di pengadilan dan pidana?


5. Mungkin ada saran lain menurut Bunda-bunda saya harus gimana?


Terimakasih sebelumnya.. Mohon sangat bantuannya
Replying to: View Post
maaf saya ngga bs komen bnyk cuma yg saya tau selama anak itu masih bayi dan masih asi hak asuhnya jdlth ke tangan ibu nya.
jangan sekali kali kabur karena bs jd senjata mereka buat melaporkan balik bunda
kalau mau melaporkan tindak pidana jatohnya paling ke kdrt ya. sertakan semua bukti aja seperti chat, foto yg memar memar kalo ada trus saksi saksi yg memberatkan si pelaku yg bs membenarkan cerita bunda, tidak dinafkahi jg termasuk kdrt loh.
pelajaran juga buat bunda harus berani ambil keputusan untuk menyudahi hubungan jika diawal pacaran saja dia sdh main fisik kebunda. karena ga jaminan dia berubah bun.
kalau bs sih bunda keluar dr rumah itu, minta org tua bunda menjeput bunda dgn baik baik dengan didampingi pak rt kah atau tokoh agama setempat sebagai mediator dan sampaikan keinginan berpisah jika memang benar mau berpisah.
sy tidak menyuruh bunda berpisah tp jika bunda memang mengalami kdrt seperti itu apapun keputusan yg bunda ambil pasti yg terbaik.
 
  #5  
Old
Nofian...
 
Posts: 74
 
Setahu saya. Anak di bawah usia 2 tahun hak asuh jatuh ke ibunya. Terlebih jika anak bunda ada sebelum nikah, jatuhnya ke bunda. Ajuin cerai aja bund. Laki laki yang berani pukul perempuan gak patut dipertahankan
 
  #6  
Old
Krysta...   TS 
 
Posts: 24
 
Replying to: View Post
Setahu saya. Anak di bawah usia 2 tahun hak asuh jatuh ke ibunya. Terlebih jika anak bunda ada sebelum nikah, jatuhnya ke bunda. Ajuin cerai aja bund. Laki laki yang berani pukul perempuan gak patut dipertahankan
Anak saya lahir setelah nikah bun.. Jd nikah usia kehamilan 8 bulan. Jatuhnya anak hasil nikah resmi. Itulah kesalahan saya berikutnya, hrusnya saya nikah setelah lahiran..

Bagaimana ini..
 
  #7  
Old
dini10...
 
Posts: 546
 
speechless speechless. coba dulu nurut kata ibu
 
  #8  
Old
sheldo...
 
Location: Nomaden
Posts: 2,450
 
Pulang aja dulu ke rumah ortu. Ntar ambil anak rame2 bawa pihak berwajib dan tetek bengek lainnya. Itu mertua udah rumah sendiri kan??? Ga mungkin tiba2 ngilang?
Moga cepat selesai masalahnya Bund.
 
  #9  
Old
Mommyz...
 
Posts: 621
 
Replying to: View Post
@Bunda floura: Usia saya 26 tahun Bun. Saya juga sempat berpikir pilihan no 2, karena takut jika saya pergi tanpa anak.. Meskipun saya urus gugatan, nanti saya tidak diijinkan ketemu dg anak.

Ohya, posisi saya dan suami msh beda KK sehingga anak saya belum punya akta



@Bunda Zahra: iya, saya juga takut itu jd senjata mereka. Apalagi ini cucu pertama mereka. Pasti mereka ambil kesempatan apapun. Tp saya sdh sampaikan baik-baik, mereka tidak ijinkan. Saya boleh keluar tp gk boleh bawa anak. Kata ortu saya gpp, nanti dirumah baru diurus semua gugatan. Tp saya takut, nanti saya disebut nelantarin anak, saya takut nanti anak saya dibawa pergi jauh.

Ya Allah.. Saya bingung bunda.
maksid saya ketika bunda pgn keluar dr rumah itu org tua bunda dtg bawa tokoh masyarakat setempat jd kesempatan bunda bawa anak bunda lbh besar karena org meliat anak itu msh bayi masih butuh ibunya begitu bun.
kalau memang ga bs bun dr sekarang minta ortu yg urus gugatan kalo tiba tiba bunda diapa apain laporkan ke polisi.
hp kalo bs jangan sampai diambil sama mereka.
saya gregetan kalo kyk gini pengen tak samperin
hehe maaf ya bun
 
We're 5 now
  #10  
Old
Nofian...
 
Posts: 74
 
Kayaknya bunda bisa kok mendapat hak asuh. Saran saya, kembaliin aja dulu uang ipar suami bunda buat lahiran anak bunda. Biar gak disangkut pautin lagi. Jadi lebih enak bund
 
  #11  
Old
Krysta...   TS 
 
Posts: 24
 
Replying to: View Post
speechless speechless. coba dulu nurut kata ibu
Iya bunda.. Saya bener-bener durhaka sama orangtua saya. Saya bingung sekarang harus gimana, saya bertahan demi anak meskipun di sini terpaksa atau ahh.. Bingung sekali saya bun..

---------- Post added at 09:54 ---------- Previous post was at 09:52 ----------

Replying to: View Post
Pulang aja dulu ke rumah ortu. Ntar ambil anak rame2 bawa pihak berwajib dan tetek bengek lainnya. Itu mertua udah rumah sendiri kan??? Ga mungkin tiba2 ngilang?
Moga cepat selesai masalahnya Bund.
Aamiin bun.. Saran orangtua saya juga begitu. Pulang dulu buat nenangin diri, minta anak di bawa.. Klo gk boleh ya udah. Setelah sampai rumah, baru urus segala macam buat ambil anak. <------- itu saran ortu.

Berarti kan ada kemungkinan saya MASIH tidak diijinkan membawa bayi saya.. Bayi 2,5 bulan.. Saya bingung bunda..

---------- Post added at 10:00 ---------- Previous post was at 09:54 ----------

Replying to: View Post
maksid saya ketika bunda pgn keluar dr rumah itu org tua bunda dtg bawa tokoh masyarakat setempat jd kesempatan bunda bawa anak bunda lbh besar karena org meliat anak itu msh bayi masih butuh ibunya begitu bun.
kalau memang ga bs bun dr sekarang minta ortu yg urus gugatan kalo tiba tiba bunda diapa apain laporkan ke polisi.
hp kalo bs jangan sampai diambil sama mereka.
saya gregetan kalo kyk gini pengen tak samperin
hehe maaf ya bun

Maunya saya juga begitu bun.. Minta keluar baik-baik, bawa anak. Klo gk boleh bawa.. Saya langsung lapor polisi mengenai aborsi, makian (kdrt verbal), dan anak yg masih bayik.
Tetapi orangtua saya tidak mau sampai melibatkan polisi bun.. Karena ortu tahu keluarga mertua pinter ngomongnya, takutnya ortu.. Mertua malah nuduh saya mencemarkan nama baiknya. Ortu takut krn bukti ttg aborsi cuma berupa chat wa, bukti kdrt verbal saksi-saksi. Ortu takut bukti saya kurang kuat sehingga malah saya yg kena masalah..
 
  #12  
Old
Mommyz...
 
Posts: 621
 
Replying to: View Post
Iya bunda.. Saya bener-bener durhaka sama orangtua saya. Saya bingung sekarang harus gimana, saya bertahan demi anak meskipun di sini terpaksa atau ahh.. Bingung sekali saya bun..

---------- Post added at 09:54 ---------- Previous post was at 09:52 ----------



Aamiin bun.. Saran orangtua saya juga begitu. Pulang dulu buat nenangin diri, minta anak di bawa.. Klo gk boleh ya udah. Setelah sampai rumah, baru urus segala macam buat ambil anak. <------- itu saran ortu.

Berarti kan ada kemungkinan saya MASIH tidak diijinkan membawa bayi saya.. Bayi 2,5 bulan.. Saya bingung bunda..

---------- Post added at 10:00 ---------- Previous post was at 09:54 ----------




Maunya saya juga begitu bun.. Minta keluar baik-baik, bawa anak. Klo gk boleh bawa.. Saya langsung lapor polisi mengenai aborsi, makian (kdrt verbal), dan anak yg masih bayik.
Tetapi orangtua saya tidak mau sampai melibatkan polisi bun.. Karena ortu tahu keluarga mertua pinter ngomongnya, takutnya ortu.. Mertua malah nuduh saya mencemarkan nama baiknya. Ortu takut krn bukti ttg aborsi cuma berupa chat wa, bukti kdrt verbal saksi-saksi. Ortu takut bukti saya kurang kuat sehingga malah saya yg kena masalah..
maaf anak bunda menyusui kah lgsg kah atau di sambi botol?
Takutnya kalo bunda ambil langkah ninggalin anak maaf bukan saya nakutin atau gmn ya bun semoga tdk terjadi, malah nanti anak bunda ga ke urus nyusu nya kan, kita ga tau sifat mreka sperti apa.
Makanya sy lebih prefer bunda bertahan kalo bs keluar dr situ bareng anak.
Saya juga stuju kalau tidak libatkan polisi nanti malah biaya juga bun
Kalau bs hutang sma ipar dibayarkan biar dia ga bs nuntun nuntun punya hak sma si anak
Nah keluar dr rumah itu baik baik dan didampingi
Emg ortu bunda ga mau dtg kesana kah obrolin dgn mertua dgn baik baik?
Karena kalo bunda sendiri yg minta keluar tanpa ada dukungan mereka bs leluasa menekan bunda.
Karena bunda ga ada yg back up gt sih
 
We're 5 now
  #13  
Old
Krysta...   TS 
 
Posts: 24
 
Replying to: View Post
Kayaknya bunda bisa kok mendapat hak asuh. Saran saya, kembaliin aja dulu uang ipar suami bunda buat lahiran anak bunda. Biar gak disangkut pautin lagi. Jadi lebih enak bund
Mana mungkin mau bun.. Apalagi mamanya hbs sakit struk dan pengen banget punya cucu. Kalau papanya kemarin sudah ngusir-ngusir saya, malah sudah bilang "lagi pula cucu masih kecil. Belum tahu kakeknya."

Suami juga gk kerja-kerja selain karena dasarnya males, mau kerja sbg ojek online gk dibolehin sama mamanya. Takut klo kenapa-kenapa di jalan, hbs lihat berita ojek online tewas di jln.

Mikirnya mertua gini, yang penting saya disini gk kelaparan. TAPI bun.. Kebutuhan rumah tangga gk cuma makan dan tidur kan? Apalagi saya ibu rumah tangga. Bayangin, seorang ibu rumah tangga gk pegang uang. Klo butuh ini, butuh itu gmn? Selama ini saya penuhi kebutuhan dasar saya dr uang yg dikasih ibu saya pas datang mengunjungi saya. Malu rasanya saya.. Sdh menikah, harusnya ngasih malah dikasih.

---------- Post added at 10:13 ---------- Previous post was at 10:08 ----------

Replying to: View Post
maaf anak bunda menyusui kah lgsg kah atau di sambi botol?
Takutnya kalo bunda ambil langkah ninggalin anak maaf bukan saya nakutin atau gmn ya bun semoga tdk terjadi, malah nanti anak bunda ga ke urus nyusu nya kan, kita ga tau sifat mreka sperti apa.
Makanya sy lebih prefer bunda bertahan kalo bs keluar dr situ bareng anak.
Saya juga stuju kalau tidak libatkan polisi nanti malah biaya juga bun
Kalau bs hutang sma ipar dibayarkan biar dia ga bs nuntun nuntun punya hak sma si anak
Nah keluar dr rumah itu baik baik dan didampingi
Emg ortu bunda ga mau dtg kesana kah obrolin dgn mertua dgn baik baik?
Karena kalo bunda sendiri yg minta keluar tanpa ada dukungan mereka bs leluasa menekan bunda.
Karena bunda ga ada yg back up gt sih
Dulu hari-hari pertama lahiran, asi saya belum keluar.. Jd disambi sufor. Sejak usia seminggu sampai sekarang masih asi full bun.
Ortu saya rencananya sabtu ini mau ke sini, tp harapan ortu saya.. Meskipun tdk bawa anak, yg penting saya pulang dulu.
Memang bun, saya rasakan asi saya sedikit berkurang. Mungkin karena faktor stress.

Meskipun sama ortu, mertua tetap tidak mengijinkan saya bawa anak..
 
  #14  
Old
Regyeg...
 
Posts: 105
 
Replying to: View Post
Hai Bunda-bunda semua..

Saya seorang Bunda yang baru memiliki seorang bayi berusia 2,5 bulan.

Ada masalah dalam keluarga saya.

Begini cerita lengkapnya.

Maret 2013 saya berpacaran dengan seorang lelaki yang saya kenal dr sosmed. Dia adalah pacar pertama saya, bayangin memiliki pacar untuk pertama kalinya gimana rasanya? Perhatian terfokus ke dia. Mikirin dia terus. Keluarga saya tidak setuju karena dia memiliki sifat yang kasar dan pendebat. Tp seiring berjalannya waktu, dia bisa ambil hatu keluarga saya meskipun Ibu saya tetep tidak suka.

Sampai akhirnya tahun 2016. Terjadi beberapa keributan. Kita berdua sama-sama keras. Saya pencemburu dan dia suka bentak sambil melotot. Bahkan pernah dia ninju muka saya karena saya putusin dia dan buang cincin dr dia (bukan cincin emas). saya gk berani bilang ke ortu krn takut ortu kepikiran. Dia mengaku ke orangtua saya, sampai-sampai ibu saya yg tinggal di luar kota datang ke tempat saya krn takut saya kenapa-kenapa. Maklum saya berbadan kecil, pacar badannya besar.

Selain itu, malam hari setelah wisuda saya pernah ditendang sampai jatuh. Itu karena saya cemburu, kita cekcok. Saya mau masuk kost gk boleh. Begini dialognya:

Saya: aku mau masuk kost!
Pacar: gk boleh!
Saya: aku mau masuk kost, udah malem!
Pacar: oke, tp balikin laptopo! ---> laptopnya di kost saya krn saya pinjam.
Saya: oke.
Pacar: sumpah?
Saya: sumpah demi Allah
Pacar: sumpah demi orangtuamu? Kalau tidak mereka mati (kenapa-kenapa)!
Saya marah bukan main, langsung saya lempar boneka wisuda pemberiannya lalu saya pergi. Namun tiba-tiba dari belakang dia lari lalu menendang punggung saya sampai saya jatuh. Saya kesakitan sampai nangis. Terbaring di jalan, saya lihat di rumah tetangga ada yg lihat. Saya nangis minta tolong. Pacar saya lalu mengangatkat tubuh saya dan memapah saya ke kost sambil minta maaf. Hal ini tidak saya ceritakan ke keluarga.

Singkatnya, kita damai. Sampai desember tahun lalu saya positif hamil. Kita bingung. Tp baru tespack. Lalu dia beri saya obat pelancar mens. Sampai bulan ketiga saya tidak mens. Tiba-tiba disuatu malam, dia ajak saya keluar. Katanya mau ke hotel, dia menyuruh saya aborsi dg cytotec. Saya nangis sepanjang jalan. Sampai hotel saya nangis dan merengek minta balik.

Usia kehamilan 7 bulan baru kita cerita ke orangtua masing-masing. Hingga akhirnya usia 8 bulan kita menikah. Sebelum menikahpun kita ada konflik, debat, dll. Sampai akhirnya menikah, malam pengantin dia lebih memilih tinggal di hotel drpd di rumah dg saya. Esoknya dia pulang dg keluarganya dg alesan saking cintanya dengan saya, sehingga ingin mempersiapkan kamar sebelum saya datang. Seperti beli kasur. (klo cinta, sebelum menikah hrsnya diaiapin dulu kan bun ). krn saya masih kecapean, saya nunggu beberapa hari dulu, maklum jarak rumah ortu saya dan mertua kira-kira 10 jam. Jd, dr rumah ortu ke rumah mertua, say tidak ditemani suami. Namun keluarga besar saya. Tinggallah saya di rumah mertua. Selama menikah sampai saya melahirkan, suami tidak kerja. Melainkan maen game online dan nonton film. Memang, saya tidak kelaparan.. Namun kebutuhan saya yg lain jd tidak terpenuhi krn dia tidak kerja. Seperti: saya pulang paksa dr rsud setelah melahirkan (mungkin mertua udh nipis uangnya , padahal saat itu saya harus transfusi 2 kqntong darah lg), saya minta dibeliin pembalut untuk nifas tp dia bilang gk ada uang, anak sakit malah dia nanya uang ke saya (saya tidak kerja), saya nyeri di jalan lahir karena gk kontrol..dia bilang gk ada uang.

Nah.. Beberapa hari lalu, kita cekcok lg sampai keluar dari mulut dia mengatakan saya binatang. Saya jd berpikir, "saya tidak dinafkahi krn dianggap binatang?"
Keesokan harinya saya ijin mertua minta pulang. Tp gk diijinin. Berantemlah satu rumah. Saya tetep ingin pulang, sampai mertua bilang saya busuk, adik ipar bilang saya memang binatang karena tetep ingin pulang. Saya sudah tidak sanggup rasanya. Saya tidak diperjuangkan nafkahnya, dihina. Kata mertua, saya boleh keluar tp gk boleh bawa anak. Padahal anak saya masih asi.

Malamnya saya minta maaf kepada semua. Namun, abang ipar saya belum mau maafin. Besoknya saya minta maaf lagi, dia bilang.. "enak aja mau pergi bawa anak gitu aja, saya juga ada hak ke anak mbk. (Dia yg biayain lahiran krn suami gk kerja). Malah harusnya mbk itu sdh pergi tadi malam. Kalau mau minta maaf, minta maaf sama mama saya. Ambil ember, cuci kakinya dan cium kakinya"
Saya dalam hati berkata, "untung tidak saya laporkan adik abang yang nyuruh saya aborsi. Padahal nyuruh aja itu 3/4 tahun penjara"

Tolong bantu Bunda-bunda.. Mungkin ada Bunda-bunda yang ngerti tentang hukum.

1. Saran ortu saya, saya pulang dulu.. Nenangin diri meskipun gk bawa anak. Baru gugat cerai, gugat nafkah dan gugat hak asuh anak. ----> klo ninggalin anak. Apa bisa mendapat hak asuh? Misal udh ijin pulang bawa bayi tp tidak diijinkan.

2. Saya sempat berfikir untuk diam-diam kabur bawa anak. -----> apa ini melemahkan posisi saya dipengadilan untuk hak asuh anak?

3. Tetep tinggal di rumah mertua dg segala macam kegundahan hati karena takut berpisah dari anak.

4. Apakah bukti chat WA tentang aborsi bisa jd bukti di pengadilan dan pidana?


5. Mungkin ada saran lain menurut Bunda-bunda saya harus gimana?


Terimakasih sebelumnya.. Mohon sangat bantuannya
Kasar dr pacaran, kok tetep akhirnya mau menikah.
Di forum ini juga ada yg persis hidupnya kaya bunda, dia masih kecil umur 14 tahun, hamil duluan juga, nyariss menikah. Tapi dia berpikir, menikah itu seumur hidup sekali, ngeliat calonnya begitu, akhirnya dia batalin menikah, dan jd single parent, cerita lengkapnya bisa searc di kolom search ibu hamil.com, cari aja "
Eileenregina".
Mungkin bisa ada yg kamu ambil sebagai pengalaman.

Bagaimanapun nasi sudah jd bubur,
Kalau pulang tanpa bawa anak, takutnya bunda jd punya nasib seperti artis five-v, , dan banyak artis lainnya yg pergi tanpa bawa anak sampe sekarang jd ga bisa ketemu anak, apalagi hukum indo/ polisi seringnya baru bisa dimintai tolong kalau bunda banyak uang..
saran saya,
Kalau sudah ga tahan, kabur bunda..
Minta keluarga jemput di dekat jalan bunda kabur.
 
  #15  
Old
Bella9...
 
Posts: 477
 
Keluarga besar aja yg jemput ibu kerumah mertua,tinggalin aja laki kaya gtu apalagi keluarganya jg gak ada yg bener.. anak laki nya brengsek masih aja dibela,sudah lakuin kesalahan (hamilin bunda sblm menikah),nikah dibiayain,sehari hari dibiayain,istri lahiran dibiayain,gak menghasilkan uang sama skali,gak ada masa depan. Lbih baik bunda selesain urusan sama keluarga tsb secepatny lalu mulai hidup baru

---------- Post added at 11:05 ---------- Previous post was at 10:59 ----------

Keluarga besar aja yg jemput ibu kerumah mertua,tinggalin aja laki kaya gtu apalagi keluarganya jg gak ada yg bener.. anak laki nya brengsek masih aja dibela,sudah lakuin kesalahan (hamilin bunda sblm menikah),nikah dibiayain,sehari hari dibiayain,istri lahiran dibiayain,gak menghasilkan uang sama skali,gak ada masa depan. Lbih baik bunda selesain urusan sama keluarga tsb secepatny lalu mulai hidup baru
 
Jangan suka baper,ini forum umum kalo tidak bisa menerima kritik jangan ngomong
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
mencari ortu asuh/adopsi bayi -- Ngobrol Apa Saja 37
Dicari orang tua asuh untuk bayi dalam kandungan 5 bulan - cimahi -- Area Promosi 35
Panti asuhan kami menerima bayi baru lahir untuk dicarikan ortu asuh -- Area Promosi 0
perbedaan pola asuh -- Ngobrol Apa Saja 20
Pola asuh anak -- Kenalan Yuk! 1


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 06:08.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com