Diawal kelahiran, sungguh tak ternilai rasa bahagia saat melihat dan mendengar suara tangis si kecil saat ia terlahirkan kedunia. Tak cukup sampai disitu, semuanya seakan bertambah dan tak bisa terungkap bahagianya kala tiba-tiba saja melihat lengkungan senyum dibibir sikecil saat kita menggendongnya. Bisa-bisanya ia merasakan kebahagian yang kamu rasakan.
Tapi, taukah kamu apa arti dibalik senyum sikecil ? Mungkinkah ia sudah bisa merasakan kehadiranmu sebagai orang tua dan ikut merasakan kebahagiaan yang kamu rasakan. Kamu pasti sudah berpikir demikian, padahal fakta sebenarny tidak seperti itu loh...Dilansir dari parenting.co.id pada bayi baru lahir, senyuman itu belum tentu wujud kasihnya untuk mama tercinta. Mungkin saja, itu senyum refleks, sebab bayi sekecil itu memang belum mampu memberikan senyum sosial. Bagaimana membedakannya?
SENYUM REFLEKS dipengaruhi oleh gerak refleks, yang memang masih mendominasi gerak bayi baru. Refleks adalah gerakan otomatis dan spesifik yang timbul karena adanya rangsangan dari luar. Gerak refleks inilah yang menjadi bekal untuk membantu bayi menjalani kehidupan barunya, sebelum ia mempunyai keterampilan untuk mengatur gerakan tubuhnya. Artinya, senyum manis itu tersungging untuk menarik perhatian orang di sekitarnya agar dia tetap merasa aman.
Cirinya:
· Muncul sejak lahir sampai kurang 2 bulan.
· Senyum sekilas itu spontan, bahkan bisa terjadi saat tidur.
SENYUM SOSIAL alias senyum yang sebenarnya. Kemampuan tersenyum ini menandakan ia telah beranjak jadi makhluk sosial yang mampu berkomunikasi dengan orang lain.
Cirinya:
· Umumnya muncul di usia 6 minggu. Tak perlu khawatir, bila senyum sosial pertamanya ini baru muncul di usia 12 minggu, sebagaimana diungkapkan Dr. Martha Heineman Pieper dan Dr William Joseph Pieper, penulis Smart Love: The Compassionate Alternarive to Discipline That Will Make You a Better Parent and Your Child a Better Person. wajah dan mata yang tertuju KEpada orang-orang yang ada di hadapannya atau sesuatu yang menarik perhatiannya.
Ketika bayi berusia 8 - 12 bulan, senyum merupakan hasil antisipasi anak agar orang lain yang melihat senyumannya dapat merespons senyuman tersebut dengan senyuman juga. Anak menggunakan senyuman sebagai komunikasi sosial awal anak terhadap dunia luar. Ketika bayi tersenyum, katakan, “Hei, kamu tersenyum! Kamu sedang bahagia, ya?” Cari tahu juga apa yang membuat ia tersenyum. Menurut Craig T. Ramey, PhD., penulis Right from Birth, hal itu akan mengajarkan bayi makna dan pentingnya tersenyum dalam kehidupan sehari-hari.
Baca tips khusus wanita lainnya di aplikasi Hawa. Catat dan Atur juga siklus menstruasi/ kehamilanmu dengan Kalender pintar Hawa.. Ayo download Hawa di Google Play mu segera.