Kelahiran bayi kecil nan mungil tentunya membawa kebahagiaan pada pasangan suami istri, terutama mereka yang belum lama menikah. Namun tidak bisa dipungkiri, ada banyak ibu baru yang mengalami kesedihan akut pasca-melahirkan, atau biasa disebut dengan sindrom baby-blues.
Sindrom ini ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut:
1. Perasaan kesal/muak melihat bayi yang baru dilahirkan, atau malah kekhawatiran berlebihan
2. Hilangnya minat pada banyak hal
3. Kecemasan dan kesedihan akut hingga depresi
4. Merasa lelah yang amat sangat terutama saat melakukan hal-hal yang berkaitan dengan bayi
Sindrom ini bukan berarti penanda bahwa sang Ibu tak menyayangi anaknya. Karena, ada beberapa faktor yang menimbulkan hadirnya sindrom ini. Nah Sahabat Hawa, yuk kenali faktor-faktornya!
1. Faktor hormonal
Ada penurunan kadar estrogen dan progresteron yang drastis pasca melahirkan. Untuk itu, perasaan bahagia pun menjadi hilang dan suasana hati pun mudah berubah
2. Faktor fisik
Bayi memiliki jam tidur tak menentu. Seringkali ibu harus bangun beberapa kali tengah malam untuk menyusui bayi atau mengganti popok bayi. Kelelahan ini tentunya berpengaruh pada suasana hati.
3. Faktor lingkungan
Kurangnya perhatian dari orang terdekat, atau justru penghakiman dari orang terdekat tentang si ibu baru yang kurang pintar mengurus bayi juga dapat memicu depresi lho. Untuk itu, orang terdekat semestinya memahami bahwa ibu baru perlu penyesuaian
4. Faktor sosial
Terkadang, ada rasa iri pada diri ibu baru saat melihat kawan-kawan sebayanya berjalan-jalan atau melakukan rekreasi lain. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang masih berusia muda saat melahirkan. Untuk itu, kurangi aktivitas "kepo" teman di media sosial supaya rasa iri hati ini tidak berkelanjutan. Tenang saja, kalau anak sudah besar sedikit, pasti akan bisa dibawa berjalan-jalan kok!
Baca tips khusus wanita lainnya hanya di Hawa. kamu juga bisa mengatur siklus menstruasi kamu dengan kalender pintar Hawa.. Download Hawa di google play segera..