Punya anak yang lekas marah dan tantrum tentunya menuntut orangtua untuk menjadi lebih penyabar. Daripada ikut marah-marah dan berakhir dengan sama-sama meledak, coba dulu kalimat-kalimat penenang dalam tips parenting ini.
INILAH TIPS PARENTING UNTUK MENGATASI ANAK YANG SEDANG MARAH
Daripada berkata, “Jangan lempar-lempar barang!”
coba katakan, “Kayaknya Abang (atau panggilan untuk anak lainnya) ngak suka main ini ya, makanya di lempar-lempar terus.”
Teknik pembicara/pendengar ini dirancang untuk membantu mengkomunikasikan perasaan dengan cara yang non-konfrontatif.
Hal ini tidak hanya untuk menjaga jalur komunikasi terbuka, tapi juga untuk memberikan model pengungkapan perasaan yang baik dari perspektif orangtua.
Daripada berkata, “Abang sudah besar! Ngak boleh begitu,”
coba katakan, “Anak besar dan orang dewasa kadang bisa marah/sedih. Ngak apa-apa, nanti perasaan itu akan hilang.”
Semakin besar anak, semakin besar masalah yang mereka hadapi. Mengatakan pada mereka bahwa anak yang sudah besar tidak boleh marah, sedih atau frustasi adalah hal yang salah. Hal ini juga dapat mendorong anak-anak untuk menekan perasaan mereka dengan cara yang tidak sehat.
Daripada berkata, “Jangan pukul ya!”
coba katakan, “Ibu tahu Abang marah, tapi ibu gak bisa biarin Abang mukul. Menyakiti orang lain itu salah.”
Ini adalah pesan tegas yang menunjukkan bahwa tidak apa-apa merasakan emosi marah, tapi tidak untuk tindakannya.
Tips parenting ini mengajarkan kita untuk memisahkan emosi dengan tindakan, agar anak belajar untuk mengontrol emosinya.
Daripada berkata, “Abang susah banget dibilangin!”
coba katakan, “Masalah ini susah ya, Bang? Ayo kita cari solusinya bareng-bareng.”
Tips parenting yang satu ini terdengar mudah, tetapi kita sering melupakannya.
Ketika anak-anak tidak mau mendengarkan orangtua, penting untuk memahami alasannya. Kalimat ini memperkuat gagasan bahwa Anda berada di tim yang sama dengan anak, dan akan membantunya menyelesaikan persoalan.
Daripada mengatakan, “Sudah! Kita pulang saja!
coba katakan, “Abang lelah, mari kita istirahat di rumah.”
Mungkin ia tantrum karena lelah. Jangan lawan amarahnya dengan emosi. Ajaklah ia pulang, bila sedang berada di luar rumah.
Daripada berkata, “Berhenti mengeluh/merengek!”
coba katakan, “Iya, ibu dengar. Jadi Abang maunya gimana?”
Sekali lagi, ini menempatkan tanggungjawab kembali kepada anak. Saat anak mengeluh tentang sekolah, makan malam, atau temannya, ajak dia untuk memikirkan solusinya bersama. Tapi apa yang ia inginkan belum tentu harus kita ikuti semua ya Parents.
Daripada berkata, “Berapa kali sih harus dibilangin!”
coba katakan, “Abang ngak dengar apa yang ibu bilang. Coba bisikin apa yang ibu bilang tadi.”
Meminta anak untuk mengulangi apa yang Anda katakan dapat mempertegas perkataan Anda. Untuk membuatnya menyenangkan, minta anak mengulang dengan variasi volume yang berbeda.
Daripada berkata, “Berhenti dulu bila lelah! Jangan marah-marah!”
coba katakan, “____ ini terlalu berat ya? Ayo istirahat dan coba lagi dalam 17 menit.”
Ini mungkin terdengar aneh, tapi berdasarkan, orang sebaiknya kerja selama 52 menit lalu istirahat selama 17 menit. Dengan beristirahat singkat di sela pekerjaan dengan tingkat stres tinggi, Anda dapat kembali dengan lebih fokus. Konsep ini berlaku juga untuk anak saat mengerjakan PR, belajar musik, atau olahraga.
Daripada berteriak, “Masuk kamar sekarang!”
Lebih baik katakan, “Ibu temenin Abang di sini sampai Abang tenang ya.”
Teknik isolasi kadang tidak baik, karena bisa memberikan pesan bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri anak. Sebaiknya, berikan ruang sampai anak siap untuk kembali terlibat, dan pastikan Anda akan selalu ada untuknya.
Daripada berkata, “Abang bikin malu!”
coba katakan, “Ayo kita ke tempat yang tenang supaya masalahnya bisa selesai.”
Ingat, ini bukan tentang Anda. Ini tentang anak Anda dan perasaannya. Dengan menyingkir bersama dari situasi yang menjadi persoalan, Anda memperkuat upaya bersama tanpa menyorot pada perilaku anak.
atur siklus menstruasi kamu dengan kalender pintar dan Baca tips kehamilan dan cerita wanita lainnya di Aplikasi Hawa! Ayo download aplikasi Hawa di Google Play sekarang!