Kelahiran putra pertamaku vs Breastmilk jaundice

Hai BunSay semua...biasanya aq jadi silent reader aja. Cuma skr aq ingin share pengalaman melahirkan anak pertamaku, yang Alhamdulillah telah lahir pada 8 desember 2015.

Untuk memiliki momongan aq harus menunggu 6 tahun bersama suami agar dapat memiliki keturunan, sampai frustasi dalam menjalani program hamil dari dokter satu ke dokter yg lainnya. Dai rumah sakit satu sampai ke klinik infertilitas.

Alhamdulillah bulan maret 2015 setelah rehat dari promil ke dokter, aq mendapatkan dua garis positif, seminggu kemudian diperiksa ke dokter ternyata aq benar hamil. Aq dan suami benar2 luar biasa senang setelah selama ini buah hati yg kami dambakan akan hadir. Selama hamil aq ga ada kendala apapun. Tapi pas bulan ke 8, saat pemeriksaan ke dokter posisi bayi masih sungsang sampai bulan ke 9 pun masih sungsang dan dokter mengatakan panggulku kecil jadi harus operasi.

Karena aq dan suami tak mau mengambil resiko akan anak kami yg sudah ditunggu2, kami putuskan utk operasi caesar tgl 8. Tgl 7 desember pagi aq masuk rumah sakit. Menjalani semua proses menjelang caesar. Esoknya jam 6.00 aq masuk ruang operasi. Dan jam 06.26 anakku lahir dng selamat dan sehat. Rasanya luar biasa. Rasa sakit pasca operasi hilang tak berbekas. Keinginanku utk sembuh semakin tinggi, karena aq ingin memberikan asi secara ekslusif. Akhirnya aq bisa pulang dari rumah sakit setelah dirawat 3 hari bersama baby juga.

Sesampainya dirumah kebahagiaan kami sangat memuncak, aq rajin memberi asi. Dua hari kemudian saat kontrol baby ke dokter anak, ternyata bilirubinnya naik jadi 14,60 dan diharuskan dirawat lagi utk di sinar. rasanya seperti ditusuk pedang, sakit sekali melihat bayi baru berumur 5 hari harus menjerit Kesakitan saat diambil darah berkali2 utk pemeriksaan. Kebebasan anakku terperangkap di box utk disinar selama 48 jam. Aq dan suami sampai menangis tak tega melihat bayiku menangis tak henti2 saat disinar. Alhamdulillah setelah 48jam bilirubinnya turun dan boleh pulang.

Setelah pulang dua hari, bayiku makin menguning. Saat kontrol anakku diambil lagi darah dan ternyata bilirubinnya naik lagi kembali 14,90. Akhirnya dokter memvonis kalau anakku kuning karena ASI, istilahnya Breastmilk jaundice. Bukan karena kurang menyusu, tapi ASI yg kuberikan pada anakku menyebabkan bilirubin anakku naik yg menyebabkan kuningnya makin banyak.

Aq menahan utk tak menangis di depan dokter, aq ingin memberikan yg terbaik utk anakku dng ASI ekslusif, tapi ini malah membuatnya kena kuning. Dan dokter menyarankan stop ASI selama 4 hari dan diganti sufor utk melihat hasilnya. Dan setelah 4 hari ternyata bilirubinnya turun, dokter positif menyatakan breastmilk jaundice. Dan dokter memperbolehkan tetap memberi asi tapi jika kuning harus stop lg. Saat dirumah aq coba memberi asi dari pagi sampai malam, tapi tengah malam anakku kuning sekujur tubuhnya sampai matanya sangat kuning, suhu badannya naik. Besoknya aq stop lg asinya selama dua minggu sampai pulih babynya. Lalu tiga hari yg lalu aq coba lagi asi dari pagi sampai sore, malamnya sontak langsung kuning.

Akhirnya aq menyerah, aq ga tega lihat anakku. Apalagi suamiku menyarankan utk stop saja dulu sampai keadaan membaik. Karena kasihan melihat anakku harus selalu diambil darah setiap kali kuning, karena takutnya kenaikannya drastis. Alhamdulillah skr sudah genap sebulan anakku tetp sehat dan gemuk walaupun pakai sufor. Semoga nanti ada saatnya asiku bisa diminum lg anakku.

Maaf yah kepanjangan Bunda sayang..aq cuma share pengalamanku katanya breastmilk jaundice ini hanya menimpa 1: 10 bayi. Menurut dokter anakku penyebabnya mungkin ada zat/enzim di darah ibu yg bisa memperlambat fungsi hati, atau sebelumnya ibunya mengkonsumsi obat2an keras yg mempengaruhi asi.

Moga bunda semua selalu sehat dan bisa memberikan asi ekslusif yah. Terus bagi yg blm hamil tetep semangat yah, berdoa dan berusaha, Alloh pasti memberikan waktu yg tepat.