Orangtua Indonesia biasanya memakai bantal jadi penyangga kepala bayi waktu tidur. Tetapi nyatanya, hal semacam ini bisa memengaruhi perubahan fisik dibagian kepala si bayi lho, Moms.
Memanglah bentuk kepala bayi terjadi waktu didalam kandungan. Sistem kelahiran juga bisa memengaruhi bentuk kepala mereka. Tetapi perubahan juga akan berlangsung seiring waktu berjalan ke bentuk yang baik. Sistem ini juga akan berjalan sepanjang umur bayi baru lahir sampai 2 th..
Karenanya, Moms tidaklah perlu cemas tentang bentuk kepala Si Kecil sesudah lahir. Anda tidaklah perlu memakai bantal berupa U karna bisa merubah bentuk kepala bayi, serta begitu tidak disarankan oleh pakar kesehatan yang lain. Di bawah ini yaitu sebagian argumen yang butuh di perhatikan tidak untuk memakai bantal apa pun jadi penyangga kepala bayi :
Bantal punya potensi mengundang bahaya sesak napas atau tersedak. Hal semacam ini karna bantal dapat jadi sarang kuman serta debu yang didapat dari keringat, sisa susu yang jadi kering, atau minyak bayi.
Perhatiakan waktu bantal Anda sobek walau cuma sobekan kecil. Hal semacam ini juga akan keluarkan isian bantal serta walau cuma keluar sedikit saja, lantas masuk ke mulut atau hidung bayi, jadi bayi juga akan berisiko alami tersedak.
Bila kepala bayi ditempatkan di dalam bantal berupa U, bayi juga akan kesusahan untuk membalik atau memutar kepalanya ke satu diantara bagian saat dia gumoh atau muntah. Keadaan ini berisiko buat bayi tersedak karna muntahannya sendiri.
Bantal juga dihubungkan dengan sindrom kematian mendadak pada bayi yang seringkali dimaksud SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome. Hal semacam ini umumnya dihubungkan dengan abnormalitas pada jumlah otak bayi yang mengontrol pernafasan serta terbangun dari tidur.