Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Kehamilan > Misc Stuff > Area Promosi

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #16  
Old
Miami...   TS 
 
Posts: 817
 
[BELUM DIKARUNIAI KETURUNAN, SALAH SIAPA?]

CINTA SEJATI : CINTA KEPADA ALLAH
Pernah dengar kabar seorang istri yang menceraikan suaminya karena suaminya ASPERMATOZOA? Atau seorang suami yang menceraikan istrinya karena sang istri tak kunjung jua memberikannya keturunan? Pernahkah juga mendengar cerita tentang pasangan yang bahagia sampai usia senja meski tanpa dikaruniai seorang anak?

Siapa yang mesti disalahkan jika semua usaha sudah dikerahkan namun rezeki atau amanah berupa anak tersebut tak jua kunjung tiba? Patutkah menyalahkan sang suami yang Aspermatozoa? Atau istri yang rentan terkena mioma, kista, tumor atau mungkin kanker rahim? Atau sekalian saja salahkan Allah karena begitu pelit memberikan rezeki berupa anak kepada mereka yang sudah lama menanti. Pernahkah terbersit dalam pikiran bahwa menjadi Aspermatozoa bukanlah keinginan setiap laki-laki yang ada di dunia ini? Wanita mana yang mau dibekali penyakit mioma, kista, tumor, kanker atau sulit memiliki anak? Bukan keinginan mereka dan juga kesalahan mereka, bukan? Lalu kenapa kita sebagai manusia dengan mudah melabeli mereka dengan sebutan yang ‘tak sedap’ didengar? Atau membuat lelucon yang menghiris perasaan mereka?

Pernah merasakan kekesalan atau kemarahan yang teramat sangat kepada seseorang karena leluconnya yang tak lucu malah cenderung menyakitkan hati siapapun yang mendengarnya? Lelucon yang berkaitan dengan keterlambatan hadirnya sang buah cinta atau pelipur lara.

Sudah sangat biasa di kehidupan kita yang Indonesia banget ini mempertanyakan hal-hal yang ga penting, misal : sudah menikah belum? Jika jawaban kita belum, maka akan diberondong dengan pertanyaan lainnya dengan sedikit nyinyir kenapa belum nikah di usia yang sudah matang dan sok menasehati dengan bijak. Jika jawaban kita sudah, maka pertanyaan lainnya yang muncul adalah sudah berapa tahun menikah, kemudian pertanyaan selanjutnya adalah punya anak berapa. Jika jawaban kita belum dikaruniai anak, maka akan muncul lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya dan selanjutnya yang membuat kuping dan hati mulai memanas ketika pertanyaan tersebut kemudian dibumbui dengan nasehat-nasehat yang hei.... dia tidak tahu berapa lama kita sudah mengamalkan hal tersebut tanpa dia ketahui. Yang nyuruh perbanyak sujudlah, sedekahlah, istighfarlah, terapi ke dokter inilah, dokter itulah, nyoba herbal inilah itulah dan bla bla bla bla yang lainnya dengan nada nyinyir dan merasa berpengalaman serta paling pintar dalam hal tersebut hanya karena dia diberikan kesempatan untuk memiliki anak lebih dulu. And you know what? I really hate this ridiculous social common system.

Anak adalah HAK ALLAH, Dia yang berhak memberikannya kepada siapa saja yang Dia kehendaki dan kapan Dia akan memberikannya, bisa cepat namun juga bisa lambat bahkan bisa tidak diberikan sama sekali. Mereka yang nyinyir itu tidak tahu usaha dan doa apa saja yang dilakukan oleh para pasangan yang tengah menanti itu, mereka tidak tahu bagaimana perasaan keibuan dan keayahan pasangan itu yang tidak tersalurkan selama beberapa, belasan bahkan mungkin puluhan tahun. Dan mereka harus berpura-pura kuat dan tegar untuk menyembunyikan perasaan keibuan dan keayahan tersebut. Mereka tidak sadar bahwa ucapannya, leluconnya bisa menghiris hatinya yang paling dalam, terlebih bagi mereka yang belum berkenalan dengan kata SABAR, IKHLAS dan PASRAH dalam penantian tersebut.

Pernahkah saya marah disebabkan oleh lelucon nyinyir yang dilontarkan oleh seorang teman yang sudah kita kenal lama namun entah di mana dia letakkan hatinya sehingga dia bisa berkelakar seperti itu? Atau pernahkan saya merasa kesal dengan nasehat yang terkesan amat mendikte?

Tentu saja pernah, dan saya mengakui bahwa pada saat itu saya masih kurang sabar, masih kurang ikhlas dan jauh dari kata pasrah. Sehingga saya pernah melempar wajah seorang laki-laki yang saya kenal dengan baik, di depan banyak orang dengan sesuatu yang berada di depan saya, karena leluconnya yang sangat tidak lucu dan merendahkan

---------- Post added at 14:42 ---------- Previous post was at 14:38 ----------

suami saya yang kebetulan tidak berada di ruangan tersebut, yang juga amat sangat menyakiti perasaan saya saat itu. Marah? Jelas, sangat sangat sangat marah, sehingga setelah melempar barang tersebut, saya berusaha mengepalkan tangan saya untuk menahan emosi agar saya tidak menonjok wajah laki-laki menyebalkan itu di depan atasan saya.

Dan tahukah kalian apa yang dikatakan suami saya ketika saya menceritakan insiden tersebut kepadanya? Dia tidak terbawa emosi, dan dia meminta saya untuk bersabar dan memaafkan kesalahan orang tersebut, dengan alasan mungkin orang tersebut belum belajar bahwa ada campur tangan Allah dalam hal rezeki atau amanah berupa anak tersebut. Dan manusia manapun bahkan dokter terhebat juga termahal sekalipun tidak bisa menandingi KEHEBATAN Allah dalam hal itu. Dan tanpa ijin dari Allah, dokter-dokter hebat itu tidak bisa membuat seorang wanita hamil meski dengan terapi bermacam-macam dan bertahun-tahun.

Pernah sedih, iri, cemburu dan merasa bahwa Allah berlaku tak adil kepada saya ketika mendengar kabar teman, saudara, tetangga bahkan kucing liar di sekitar rumah kita tengah hamil atau melahirkan? Tentu saja pernah, pernah banget dan sering hehehehe......

Semua butuh proses, penerimaan atas takdir, pembelajaran kata sabar, ikhlas dan pasrah itu prosesnya berliku dan panjaaaaaaang juga naik turun. Pembelajarannya memerlukan waktu yang tak hanya singkat namun juga memerlukan ketekunan dan bantuan dari berbagai pihak terutama dari pasangan kita. Ketika kita merasa sudah berusaha sekuat tenaga dan berdoa secara maksimal, melakukan amalan sunnah yang itu juga yang ini, bahkan merubah pola makan sehat dengan intens namun tak juga membuahkan hasil, maka janganlah kecewa atau bersedih. Kembalikan semuanya kepada tujuan awal kita menikah. Jangan mempertanyakan “kenapa saya sudah berobat ke sana ke mari juga merubah pola makan dengan lebih sehat secara disiplin dan ketat dan meminta suami untuk merubah pola makan juga selama bertahun-tahun tapi kok masih belum berhasil? Sedangkan dia yang baru menikah beberapa tahun dan baru merubah pola hidup sehat beberapa bulan kok bisa hamil? “ Helooooowww...... merubah pola hidup sehat hanya sebuah sarana dan ikhtiar agar kita lebih sehat, bukan sebuah senjata pamungkas untuk bisa serta merta mendapatkan seorang anak. Siapa yang berhak memberikan seorang anak? Allah kan? Bukan pola hidup sehatnya, bukan dokternya, bukan pula terapinya, itu semua hanya sarana, sementara yang menentukan apakah ikhtiar kita sudah cukup dan layak berbuah manis hanyalah Allah, Dia hanya tinggal berkata “KUN FAYAKUN” jadi, maka jadilah. Banyak yang sudah ikhtiar ke mana-mana, menghabiskan uang puluhan bahkan ratusan juta dan merubah pola hidup sehat selama bertahun-tahun namun tetap juga tak dikaruniai anak dan mereka tetap bisa move on dan move up, enjoy dengan hidupnya.

Kembalikan kepada tujuan awal kita menikah ketika masalah anak mulai membuat rumah tangga terancam dalam bahaya. Tanyakan kembali kepada diri sendiri dan juga pasangan, untuk apa kita menikah? Untuk memiliki keturunan? Just having sex? Atau semata-mata karena ingin menegakkan sunnah rasul dan beribadah kepada Allah dengan harapan bisa menyempurnakan setengah dien yang sudah kita miliki? Bukankah kita bisa mencintai dan menyayangi anak siapapun jika memang kita ditakdirkan menua berdua dengan pasangan kita? Ada anak saudara kita, anak sahabat kita, anak tetangga kita, atau anak-anak yatim yang patut kita kasihi sehingga kita tidak perlu merasa kehilangan rasa keibuan atau keayahan yang tertanam dalam jiwa kita.

Ada hal yang lebih penting dari anak, hal itu adalah CINTA. Ada cinta di atas cinta, ingatlah itu selalu. Cinta adalah sebuah anugrah terindah yang Allah berikan kepada hambaNYA. Cinta mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan menuntun kita untuk selalu ingin menjadi lebih baik. Dan cinta yang jauh lebih besar dari sekedar ingin bersama suami/istri tercinta, cinta yang jauh lebih besar dari sekedar obsesi ingin

---------- Post added at 14:45 ---------- Previous post was at 14:42 ----------

ingin memiliki keturunan dan jauh lebih menyejukkan daripada sekedar berada di tengah-tengah sahabat.

Cinta itu adalah cinta yang berada di lubuk hati kita yang paling dalam, cinta hanya kepada Engkau, kepada apapun yang Engkau berikan kepada kami sebagai bukti bahwa Engkau mencintai kami. Sehingga dengan sadar kita mengucap syukur atas ujian yang Allah berikan berupa cobaan tentang anak karena dengannya kita menemukan hal yang lain, yang tak kalah indah, yaitu keyakinan kita bahwa kita memiliki cinta yang sama yaitu CINTA KEPADA ALLAH.

Tegakkan kepala, dan tersenyumlah, tak perlu larut dalam kesedihan jika ada yang bertanya hal anak, tak perlu malu apalagi marah. Kita hanya menjalani skenario yang Allah perintahkan, kita hanya perlu HADAPI, HAYATI dan NIKMATI. That’s it...... Jadikan SYUKUR DAN SABAR sebagai kuncinya, masih banyak yang harus kita syukuri selain soal anak tersebut bukan? Coba hitung berapa banyak nikmat yang Allah limpahkan selama hidup kita yang nyaris luput kita syukuri. Nikmat iman, nikmat islam, nikmat sehat, diberikan pasangan sholeh/sholehah, rezeki dari pintu pekerjaan yang kita sukai, dsb dsb dsb. Bukankah jika kita bersyukur maka akan ditambah kenikmatannya?

#pcosfightergroup
 
... Ya Allah, Yaa Musawwir ...
OPEN PO : "KURMA MUDA HIJAU" UNTUK PROMIL !!!
089677601028
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
Jual Serbuk Kurma Muda "Dates pollen" ready stock aja looh buunn... -- Area Promosi 1
"Ayam arak" atau "Máyóu jī " ("麻油雞") boleh tidak ya? -- Diskusi Umum 31
"Vitamin Penguat" alami untuk kehamilan muda -- Diskusi Umum 4
Open Donasi utk Dede Aisye mengidap penyakit "Spina Bifida" -- Ngobrol Apa Saja 22
"TIPS HAMIL" dan "TANDA HAMIL" untuk bunda yang gagal bulan ini ;) -- Diskusi Umum 24


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 20:07.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com