Seorang teman yang waswas curhat ke saya bahwa dos-q telat mens sekitar seminggu. Dos-q sudah beli test pack dan hasilnya negatif. Jika dia nggak hamil, ke manakah mensnya?
Ini sebenarnya sering dijumpai, kita telat mens dan kita langsung bertanya-tanya apakah kita hamil. Lebih gampang menerima jika test pack-nya positif, kalo hamil paling-paling ya tinggal dilanjutin. Tapi gimana kalo test pack-nya negatif dan kita nggak mens-mens jua, bukankah mens nggak teratur itu merupakan pertanda ketidaksuburan? Dan bagian yang penting, hampir 90 persen perempuan di dunia ini ternyata siklus haidnya nggak teratur (meskipun jumlah perempuan mandul di dunia ini nggak sampek 10 persen). Dan nampaknya, perempuan jaman sekarang, meskipun mereka nggak kepingin hamil pada saat yang tidak mereka inginkan, mereka lebih takut mandul.
Mari kita mikir pelan-pelan. Pertama-tama, harus disadari konsep bahwa yang namanya mens itu harus teratur. Definisi teratur, sekali siklus berlangsung antara 18-45 hari. Artinya, kalau saya mulai mens hari ini, maka saya harus mendapatkan mens lagi paling telat adalah 45 hari dari hari ini. Misalnya saya mens mulai tanggal 1 Januari, maka paling banter tanggal 14 Februari harus mens lagi.
Lha kalau sudah lewat 45 hari dari mens terakhir, tapi nggak mens-mens lagi, gimana? Kemungkinannya dua: 1) memang hamil. 2) siklus mensnya kacau, karena ovulasinya telat. Kalau ingin tahu apakah hamil atau enggak, cara paling gampang ya dengan alat-alat tes kencing yang bisa diperoleh di supermarket. Tapi harus diinget bahwa jika hasilnya negatif pun belum tentu juga si cewek itu sungguhan nggak hamil. Karena masih ada kemungkinan alat tes itu punya error 1%, maka jika si cewek yakin dirinya hamil, boleh ulang tes lagi bulan kemudian.
Tapi gimana kalau sudah di-USG pun ternyata memang nggak hamil, dan mens belum datang-datang jua? Maka dalam hal ini bisa dibilang bahwa memang si cewek punya kesulitan buat mens, dan penyebabnya bisa macam-macam. Jika ditengarai bahwa si cewek itu pernah mens 1-2 bulan sebelumnya, maka bisa dibilang bahwa siklus mensnya nggak teratur. Tapi kalau si cewek sudah nggak mens sama sekali sampai enam bulan, maka bisa dipastikan bahwa si cewek memang nggak bisa mens sama sekali (istilah latinnya: Amenorrhea).
Mengapa siklus mens bisa nggak teratur? Untuk sebagian besar cewek yang memang badannya sehat-sehat aja (nggak punya penyakit diabetes, penyakit gondok, dan lain-lainnya yang serius), sebetulnya penyebabnya memang murni karena stress. Soalnya, stress di pikiran bisa mempengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan ovarium untuk "mogok", sehingga hormon-hormon yang bertugas mengatur pengeluaran menstruasi pun tidak akan berjalan dengan lancar.
Bisa aja sih hormon ini diatur dengan obat-obatan, tetapi konsekuensinya si cewek akan tergantung pada obat-obatan pengatur mens ini seumur hidup. Padahal penjahat utama dari penyakitnya kan stress-nya, bukan hormonnya yang nggak mau jalan. Jadi supaya mensnya teratur, kuncinya ya stressnya harus hilang dulu dong.
Bagaimana kalau sudah ditunggu sampek enam bulan nggak mens-mens juga dan nggak hamil pula? Dalam hal ini dokter akan mulai pemeriksaan menyeluruh, mulai dari memastikan bahwa si cewek itu memang memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan supaya bisa mens sendiri, sampek memeriksa apakah ada kelainan di dalam kandung telur, rahim, dan bahkan otak, yang membuat si cewek nggak bisa mens. Beberapa contoh kecil: Kegemukan bisa bikin kandung telur punya benjolan kecil-kecil yang menghalangi pengeluaran sel telur yang matang. Cewek yang pernah dikuret akibat dulunya keguguran, ada kemungkinan kecil bisa mengalami kerusakan di rahimnya sehingga rahim nggak bisa ngeluarin darah mens. Penyakit TBC yang dulunya dikira cuman masalah batuk-batuk, kalau menjalar ke rahim bisa bikin nggak mens juga lho.
Tentu saja kemungkinan solusi untuk membuat kita-kita yang nggak hamil ini untuk menjadi mens lagi beragam, tergantung pada kondisi badan kita yang berbeda-beda. Tapi kabar baiknya, sebagian besar acara terlambat haid yang terjadi pada kita-kita yang masih muda dan tidak hamil ini, adalah memang karena stress, sedangkan penyakit-penyakit yang saya sebutkan terakhir itu kejadiannya jarang-jarang. Jadi sudah tahu sendirilah obatnya kan..
Satu hal yang harus dicari, kenapa kita begitu panik kalau terlambat haid? Apakah kita takut hamil atau takut mandul? Kalau takut hamil, nampaknya nggak ada yang bisa dilakukan selain test pack ulang beberapa minggu lagi, karena sebetulnya alat test pack itu paling akurat cuman pada kehamilan menginjak umur minggu ke-8 sampek ke-12. Tetapi kalau masalahnya adalah takut mandul, maka ada baiknya kita mengevaluasi apakah selama ini mens kita ini sudah teratur. Boleh juga potong kompas dengan pergi ke dokter kandungan untuk minta diperiksa USG, dalam hal ini dicari apakah jumlah sel telur kita cukup mumpuni untuk bisa dibuahin oleh suami. Periksa USG ini perlu diperiksa mungkin sampek berkali-kali dalam sebulan, karena memang untuk menilai kualitas dari siklus haid kita memang nggak bisa hanya dengan satu kali pemeriksaan.
Semoga mens Anda teratur, dan Anda bisa hamil pada saat Anda menginginkannya.
Tapi kalau belum TP jangan mikir macem2 apalagi sampai merasa keguguran karena jadwal M datang.