Bunda hari ini saya sedih sekali, tidak bisa menggambarkan kesedihan saya. sebelumnya saya buat thread kalo' saya telat 12 hari tapi tidak ada tanda kehamilan. saya mau curhat panjang Bund, maaf ya kalo Bunda gak berkenan, mau ngeluarin uneg2
saya sudah 7 th menikah, udah
promil ke dokter sejak menikah 7 bulan dan diresepkan bermacam2 obat termasuk diantaranya profertil. saya juga udah coba berbagai macam
promil alternatif, bubuk kurma muda, madu, propolis, habbatus sauda, pijat refleksi, akupuntur, urut rahim dll. hampir semua yang disarankan orang saya lakukan, berharap menjadi jalan ikhtiar, tapi Allah belum mengijabah doa2 kami. tapi saya dan suami tidak mau berputus asa, dan tetap menyimpan harap padaNya agar bermurah hati kepada kami.
"Ibrahim berkata: Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya kecuali orang-orang yang sesat" (QS Al Hijr 56)
saya di diagnosa
PCO, sel telur kecil2, selama USG perut maupun
USG trans V di 5 dokter tidak terdeteksi adanya miom, kista atau endometriosis. tapi sudah hampir 2 th ini saya tidak ke dokter, terakhir saya ikut terapi TORCH Ir Juanda, krn ada teman yang
PCO udah 12 th menikah akhirnya hamil dan sekarang dah punya baby. jadwal haid saya teratur siklus 28 hari. tgl 25 Mei saya haid, kalo' dari hitungan biasanya saya haid lagi harusnya tgl 21 juni. tapi ternyata si M gak dateng, saya gak merasa capek2, PD juga gak nyeri, gak kaya' biasanya. saya TP 3x hasil negatif. dan pas wkt lebaran, kira2 wkt ashar si M dateng. alhamdulillah saya bersyukur, masih ada kesempatan buat
promil lagi.
seminggu lewat, si M masih terus keluar padahal biasanya saya cuma 7-8 hari dah berhenti, kemaren hari ke 19 haid, saya ke dokter krn khawatir ada apa2, soale tante saya pernah M gak berhenti2 ternyata kena kanker rahim.
setelah masuk ruangan dokter, perawatnya langsung nyuruh saya berbaring mau di USG, saya tanya ke perawat, " gak ditanya keluhannya dulu nih mbak?", nanti saja sekalian diperiksa. dokter melakukan USG sama tanya saya, "usianya berapa?", saya jawab 31 (2 bulan lagi maksudnya). dokter tanya lagi, udah nikah berapa lama? 7th jawab saya, dokter langsung komentar, yang barusan 8th, sekarang 7 th. sama senyum agak tertawa (soale kelihatan giginya).
krn dokter gak tanya keluhan, saya inisiatif bilang sembari di USG, saya haid sudah 19 hari dok, dokter jawab: oh iya, ini ada mioma uteri, ada penebalan di rahim.
setelah USG selesai, saya tanya, penyebabnya apa dok? sebelum2nya saya sering USG tapi tidak ada miom. dokternya jawab: kalo' sdh usia segitu tapi gak ada kehamilan, pasti nanti muncul masalah. udah pernah periksa
promil?. saya jawab udah. Lalu dokter bilang, nah obat2an untuk hamil sejenis profertil dll ini bisa menyebabkan masalah. (saya diem, krn saya jadi bingung, kan yang meresepkan tsb para dokter, saya orang Teknik bukan Farmasi jadi mana tahu efek sampingnya).
solusinya apa dok? beliau jawab: solusinya hamil. saya tanya lagi, lalu gmana biar saya cepet hamil dok? tapi saya gak bisa minum metformin, saya mual dan muntah sampek pernah masuk RS krn konsumsi obat tsb. lalu dokter bilang gak ada obat lain, hanya itu. saran saya ibu bayi tabung saja, silakan konsultasi ke RS Dr Soetomo karangmenjangan. usia Ibu sudah segitu dan ada masalah di rahimnya GAK MUNGKIN BISA HAMIL dengan cara NORMAL.
kata2 dokter tsb sgt mengagetkan saya Bund, lalu saya tanya lagi, apa miom ini parah dok? perlukah operasi? kira2 berapa cm? lalu beliau jawab ndak parah, kalo dibilang kecil ya kecil. tapi Gak Mungkin Bisa Hamil. dan gak mungkin sembuh, percuma saya kasih obat untuk menghentikan haidnya, kalo' obatnya habis pasti keluar darah lagi. nanti pasti haidnya gak teratur terus.
Ya Allah, saya langsung pamit Bund. keluar dari ruangan dokter saya langsung nangis.
saya mau ngasih pesan ke dokter tsb, tapi kata2 saya gak bisa keluar. saya hanya manusia biasa, begitu pula dengan Bapak Dokter, bukankah Allah yang menciptakan penyakit, Allah berkuasa pula menyembuhkan. Allah yang menciptakan manusia, menghidupkannya dan mematikan. tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia."(TQS Yasiin:82)
apalagi beliau berkata bahwa miomnya tidak parah, tapi beliau memvonis tidak bisa sembuh kecuali dengan hamil. tapi beliau juga sudah memvonis tidak mungkin saya bisa hamil kecuali dengan bayi tabung. padahal masalah yang saya alami juga akibat tindakan dokter2 yang meresepkan obat tersebut. ketika saya tanya, berapa dok kira2 biaya bayi tabung, dokternya berkata "Wah saya tidak tahu" (sambil tertawa, tanpa empati, saya tidak tahu alasan beliau tertawa, apa mungkin krn melihat di data bahwa pekerjaan suami saya PNS?). Dan bukankah kode etik dokter seharusnya memberi harapan pada pasien bahwa selalu ada harapan sembuh meskipun kecil dan tidak membuatnya putus asa.
semoga Bunda2 tidak mengalami yang saya alami. dan mengambil pelajarannya, hati2 dengan obat2an yang diresepkan. dokter bisa membuat saya berputus asa dari pengobatannya, tapi tidak bisa membuat putus asa dari RahmatNya.