Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Diskusi Seputar Kehamilan > Diskusi Umum

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
bunda ...   TS 
 
Posts: 35
Default Tokso ..

Sharing dong bun yg melewati iufd dan stlh tes torch trdeteksi tokso.. Adakah yg telah hamil kembali bhkn sdh memiliki anak? Mksiiii #sharingyukk Makasih
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
bundah...
 
Posts: 4,304
 
hmmm....aku sih untungnya bersih walopun penyayang binatang banget.....tapi banyak bun.......malah ada temen aku yg udah hamil anak ketiga.....abis yg pertama meninggal iufd dan toxo....rahasianya toxonya diobatin dulu bun diterapi di dokter sekitar 6 bulanan.....abis itu jauhin hal2 yg dekat dg toxo....binatang liar yg kotor....makanan dan kotorannya ngga jelas. makanan ngga mateng
 
  #3  
Old
bunda ...   TS 
 
Posts: 35
 
6 bln ya bun.. mksii
 
  #4  
Old
bunda ...   TS 
 
Posts: 35
 
MEMBACA HASIL TES TORCH

KOMPAS.com*— Seorang rekan (25) tengah hamil 14 minggu. Sewaktu usia kehamilannya 11 minggu, dia dianjurkan dokter menjalani tes infeksi TORCH (toxoplasmosis, other infections, rubella, cytomegalovirus(CMV), and herpes simplex virus (HSV)). Seminggu kemudian, hasilnya keluar: IgG untuk tokso dan rubella positif, sedangkan IgM negatif. Hasil pemeriksaan tersebut membuatnya panik dan mencemaskan kondisi janinnya, meskipun dia tidak tahu pasti apa perbedaan IgG dan IgM. Kata dokter yang menangani kehamilannya, rekan ini tidak perlu kelewat khawatir karena IgG untuk tokso maupun rubella yang positif masih bisa diobati dengan antibiotik. Benarkah demikian?

Sebagian besar kasus infeksi toksoplasmosis tidak menunjukkan gejala klinik. Satu-satunya cara untuk menentukan apakah seorang ibu terinfeksi atau tidak adalah dengan pemeriksaan serum darah yang akan menunjukkan ada tidaknya parasit bernama Toxoplasma gondii. Pada dasarnya, tubuh akan bereaksi terhadap setiap kuman yang masuk dan menyebabkan infeksi dengan membentuk sistem pertahanan spesifik.*

Pada waktu pertama kali terinfeksi (infeksi primer), tubuh manusia akan membentuk senyawa protein IgM (Immunoglobulin M) sebagai reaksi terhadap masuknya mahluk asing ke dalam tubuh. Senyawa protein ini dalam waktu relatif singkat langsung terbentuk begitu tubuh terkena infeksi. Antibodi IgM akan muncul di minggu pertama terjadinya infeksi, mencapai puncak pada satu bulan, kemudian mengalami penurunan. Pada beberapa individu, IgM dapat tetap terdeteksi beberapa tahun setelah infeksi primer. Namun, secara perlahan-lahan, IgM ini akan menghilang dalam waktu 1-24 bulan kemudian dan bisa timbul lagi bila yang bersangkutan terinfeksi kembali.

Tergantung kondisi*
Kira-kira 4 minggu setelah terjadinya infeksi primer akan terbentuk pula IgG (Immunoglobulin G) yang merupakan suatu zat penangkis atau kekebalan tubuh. IgG ini juga merupakan protein dengan berat molekul besar. Adanya IgG menunjukkan bahwa dalam tubuh telah terbentuk kekebalan. Jadi, bila titer/angkanya positif berarti tubuh telah membentuk kekebalan terhadap mahluk penyebab infeksi. Secara teoretis IgG ini akan menetap di dalam tubuh. Hanya, kadarnya dapat naik atau turun sesuai kondisi kesehatan seseorang. Namun, pada kebanyakan kasus, IgG terus naik dan IgM menetap.*

IgG dan IgM yang positif menunjukkan adanya infeksi primer. Hal ini perlu pengobatan dan evaluasi, baik pada ibu maupun bayinya. Bila IgM positif sedangkan IgG negatif berarti menunjukkan adanya infeksi baru. Jika pada pemeriksaan ulang hasil IgM kemudian menjadi negatif, berarti IgM yang terdeteksi semula tidak spesifik.
Antibodi IgG yang muncul beberapa minggu setelah respons IgM akan mencapai maksimum 6 bulan kemudian. Angka yang tinggi dapat bertahan selama beberapa tahun, tetapi akhirnya terjadi penurunan sedikit demi sedikit, menghasilkan kadar yang rendah dan stabil yang mungkin bertahan seumur hidup. Jadi, ibu yang pernah terinfeksi toksoplasmosis di masa lalu, titer IgG-nya tidak pernah nol ataupun negatif.*

Dugaan terhadap infeksi TORCH biasanya memang dibuktikan melalui pemeriksaan darah dengan pengukuran titer IgG, IgM, atau sekaligus keduanya. Kalau IgM dapat terdeteksi sekitar seminggu setelah infeksi akut dan menetap selama beberapa minggu atau bulan, IgG bisa saja tidak muncul sampai beberapa minggu kemudian setelah angka IgM meningkat.

Bila diduga terinfeksi tetapi nyatanya IgM negatif, maka pemeriksaan laboratorium harus diulang 4 minggu dari tanggal pertama kali dilakukan pemeriksaan laboratorium. Ini penting dilakukan untuk memastikan adanya infeksi ataupun tidak. Bila pada pemeriksaan ulang IgM tetap negatif, namun titer IgG memperlihatkan kenaikan sebanyak 4 kali, kemungkinan yang bersangkutan memang sedang terinfeksi. Adapun bila terjadi perubahan titer dari IgM negatif menjadi positif, kemungkinan yang bersangkutan tengah terinfeksi kembali.

Pemeriksaan ulang
Angka-angka yang terbaca pada hasil pemeriksaan laboratorium terhadap serum darah, apakah positif atau negatif, memang hanya ditemukan sebatas pada penyakit-penyakit infeksi yang bisa tertitrasi, yakni akibat infeksi TORCH. Namun, meski angka-angka sudah didapat, kepastian mengenai infeksi ini masih harus dibuktikan dengan pemeriksaan lanjutan, seperti biakan kuman dan pemeriksaan cairan amnion. Sayangnya, di Indonesia belum bisa dilakukan pemeriksaan biakan virus sehingga diagnosis adanya infeksi TORCH hanya berdasarkan hasil laboratorium yang belum tentu 100 persen benar. Mengapa demikian?

Sebab, akurasi angka-angka itu sendiri lagi-lagi terpulang pada mesin pemeriksaan yang digunakan di laboratorium. Itulah mengapa tak jarang dokter menganjurkan pasien melakukan pemeriksaan ulang ke laboratorium berbeda karena sangat mungkin pemeriksaan di satu laboratorium berbeda dengan hasil di laboratorium lain. Perbedaan itu sendiri bisa karena faktor mesinnya, bisa pula akibat penurunan atau peningkatan titer IgG dan IgM sesuai kondisi terkini si pasien.*

Bila pada pemeriksaan ulang 4-6 minggu kemudian IgG tidak naik secara bermakna atau tidak terdapat IgM dengan nilai positif, Anda bisa menarik napas lega karena itu artinya Anda tidak perlu mendapat pengobatan. Akan lebih baik lagi bila pemeriksaan ulang tersebut dilanjutkan dengan pemeriksaan aviditas IgG untuk memastikan apakah janin juga terinfeksi atau tidak. Aviditas IgG yang rendah menunjukkan adanya infeksi baru, sementara aviditas IgG yang tinggi merupakan pertanda adanya kekebalan lampau.

Kendati tidak perlu menjalani terapi pengobatan, bukan berarti Anda boleh lalai memeriksakan kandungan. Bahkan, monitoring terhadap janin biasanya dilakukan lebih ketat. Antara lain dengan pemeriksaan USG serial untuk mencari adakah kelainan bawaan pada janin sambil terus memantau pertumbuhannya.*
Narasumber: Dr. Stephen V. Mandang, SpOG, MbiomedSc, dari Siloam Hospital Karawaci
(Theresia Puspayanti)
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
mau tanya ni biaya wat tes tokso dan AcA da yang tau g' -- Diskusi Umum 19
bun...sharing dong yg pernah positif tokso -- Diskusi Umum 4
IUFD krna tokso -- Diskusi Umum 46
suami bisa kena tokso ga sih?? -- Ngobrol Apa Saja 1
perluka tes ACA atw Tokso setelah keguguran -- Diskusi Umum 0


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 19:36.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com