Pengalaman
Promil dengan 4 dokter
Dokter A dan B
Kedua dokter ini sama dalam tindakan, keduanya saya kunjungi selama 5 bulan
Pertemuan pertama dan kedua, istri langsung diberi duphaston untuk istri, dan pada bulan ke 3 - 5 diberikan dupasthon utk istri sekaligus obat penyubur sperma (lupa namanya, tablet coklat gede gitu bentuk nya).
Jeda antara 2 dokter ini sekitar 2 bulan, jadi misal bulan 1 ke dokter A, stop bulan 5, bulan 6,7 istirahat dan lanjut ke dokter B pada bulan 8.
Dokter C
Kami datang ke dokter C setelah jeda dari Dokter sebelumnya sekitar 6 bulanan.
Divonis
PCO dan ada kista, diduga kuat karena overdosis duphaston. Ukuran kista mendekati 4cm dan divonis operasi.
Dokter C menyarankan test sperma, dan hasil nya azoospermae (belakngan saya tahu kalau prosedur test nya ngawur, hasil tidak akurat).
Kami mutusin untuk istirahat lagi sambil cari second opinion mengenai operasi, kira2 break sekitar 4 - 5 bulan.
Dokter D
Kunjungan Pertama: Suami disuruh test sperma, oleh petugas diberitahukan prosedurnya (yang mana suami ga bisa melakukan test tsb dan disuruh balik 2 hari lagi). USG menunjukkan ukuran kista tetap seperti dulu (4cm).
Kunjungan Kedua:
Hasil test sperma menunjukkan sperma suami baik, kista diluar dugaan mengecil, padahal ga di terapi apapun. Oleh dokter masih belum diresepkan obat apapun utk kami. Ditawari terapi
HSG, dengan biaya sekitar 800ribu untuk bulan berikutnya.
Kunjungan Ketiga:
Sebelum menemui dokter, kami sudah test
HSG, hasilnya patent utk kedua saluran, dan kista dinyatakan HILANG !
Istri diberi duphaston beserta saran kapan saat yg baik utk berhubungan
Kunjungan ketiga dan keempat :
Karena efek
HSG dan dupaston, mens sering mundur 3 - 5 hari, tapi masih belum hamil
Kunjungan kelima:
Sempat 2 bulan break gara2 sibuk idul fitri dan istri sakit, akhirnya ke dokter lagi karena terlambat mens 5 hari, di USG nampak kantong kecil dan kami disarankan untuk test kencing di lab, dan hasilnya positif. Sampai sekarang istri sudah hamil 19w lebih, dan janin sehat.
Intinya:
# Kalau kunjungan pertama dokter langsung ngasih obat, mending obatnya ga usah ditebus dan langsung cari dokter lain. Kenapa? Lha wong kita blom di test/ cek lab kok sudah dikasih obat?
# Suami WAJIB ikut dalam
promil.
Promil ditujukan utk mereka yang "lampu kuning" , jadi kemungkinan hasil test dokter kurang enak utk di dengar, peran suami disini untuk menenangkan istri dan memberi perhatian untuk saling mensuport dan menguatkan.
# Tips dari ane: Berusaha, Berdoa, Pasrahkan pada Yang Diatas...
For Dokter TS, mohon berikan urutan
promil dari yang termudah/termurah dampai yang ter rumit/termahal dong
misal: test sperma (50 - 100ribu) >>>
HSG (500 - 1juta) >>> dst dst