siang bunda-bunda semuanya....
assalamu'alaikum....
Dikarenakan terlalu banyaknya request yang masuk untukku agar menshare pengalaman lahiran kemarin, jadi thread kali ini adalah tentang
Proses Mengharu Biru Lahiran Bidadari Kecilku. gpp ya agak lebay dikit??
padahal sih rencananya nggak mau ngeshare, karena proses yang kualami terbilang cukup sulit dan mungkin akan bikin bunda2 takut.... jadi.... siapin MENTAL ya bund!!!!
begini ceritanya.....
9 April 2012
06.00 WIB
waktu BAK ternyata ada lendir coklat di CD sempet bertanya-tanya apakah ini alarmnya ya kalo dalam waktu dekat si kecilku akan melihat indahnya dunia??? eehh nggak lama setelah itu dimulai deh perut mules kayak PMS, kayak mo BAB dan punggung pegel banget tapi sakit sebentar trus hilang baru muncul lagi sekitar 1-2jam. close day...
10 April 2012
karena kejadian dihari sebelumnya, suami ijin cuti kerja hari ini karena suami punya feeling aku akan lahiran nggak lama lagi. mules2 masih kurasakan tiap 1-2jam sekali
10.00
dapat sms dari dokter yang bertanya, gimana kabarku apa sudah mulai merasa mules2?
dan kujelaskanlah yang kualami, ternyata kata dokter mules2 itu udah dimulai kontraksi ringan. dokter meminta kalo kontraksinya sudah mulai intens tiap 5menit langsung meluncur ke RS.
13.30
suami sampai di rumah orang tua tempat aku mengungsi sementara. langsung tidur
14.30
kurasakan ada cairan yang keluar beberapa kali, seperti pipis tapi bukan dan nggak bisa ditahan. akhirnya ganggu dokter lagi deh, si dokter bilang itu air ketuban dan aku diminta segera lari ke RS. Kontraksi mulai kurasakan tiap 5 menit, makin PD nih karena dari cerita2 yang kubaca kalo kontraksi sudah tiap 5 menit biasanya sudah pembukaan 2. Tiap kontraksi dating, si papa jadi panik dan menekan gas lebih cepat sambil ngelus2 tanganku.
15.00
Tiba di RS langsung meluncur ke ruang bersalin, setelah di cek ternyata emang air ketuban dan aku baru pembukaan 1. Akhirnya nggak boleh turun deh tempat tidur.
Selanjutnya nggak pake waktu ya… karena penulis udah nggak merhatiin soal waktu lagi
Ketuban terus keluar sedikit sedikit, dan aku mulai di beri obar untuk perangsang kontraksi. Kontraksi pun mulai bertambah kuat dan suakiiiit. Waktu pun terus berjalan hari ini sudah 2 kali aku diberikan obat perangsang dan berkali-kali periksa dalam (aku paling benci bagian ini!!!) tidur pun tak nyenyak, setiap kontraksi tiba aku selalu kembali terjaga padahal mata sudah pingin banget merem.
Hari pun berganti, pagi2 dokter menyapa dengan kedua jarinya untuk periksa dalam sambil membantu mempercepat pembukaan dari dalam (Demi Allah bund, sakiiiit banget) kemudian perawat memasukkan obat perangsang kontraksi ke miss V. waktu bergulir, kontraksi semakin hebat. Perawat memeriksa ternyata bukaan juga nggak nambah, dosis perangsang pun di tambah. Nggak lama setelah itu “pyok…. Syuurrrr…” air ketubanku pecah dan mengalir tanpa henti. Kontraksi lebih hebat lagi, sudah kurasakan tiap 2 menit sekali. Perawat datang periksa dalam, pembukaan juga nggak kunjung nambah. Staminaku mulai melemah, infus pun di pasang. Mencoba makan dan minum, baru satu sendok sudah muntah, coba lagi muntah lagi.
Dokter masih yakin kalo aku bisa normal dan aku juga ingin lahiran normal, tapi ternyata suami sudah nggak tega melihat keadaanku yang semakin melemah. Akhirnya dia putuskan untuk mengiris perutku agar bayiku segera keluar. Huft….
Tanggal 11 april 2012, pukul 18.33 putri kecilku pun lahir kedunia lewat operasi sesar. Segitu aja deh (padahal nggak nyadar udah panjang banget :P ) jangan salahin aku ya bund kalo pada jadi parno
THE END
NB : ini udah detailnya bund, jadi harap maklum kalo panjangnya ngalah2in kereta api