Hai bunda Aku mau berbagi cerita tentang perjuanganku dalam melahirkan Anak pertama dan Aku
Divonis 2 Dokter tidak bisa melahirkan Normal
Vonis 1
Dokterku bilang hasil USG aku menunjukkan adanya
plasenta previa sehingga hal ini menyebabkan kepala bayi tidak dapat masuk panggul sehingga tidak mungkin melakukan persalinan secara normal
Vonis 2
Karena ingin memastikan lagi aku dan suami memutuskan untuk USG 4 Dimensi dan meminta masukan dari Dokter lain.
Dari hasil USG 4 Dimensi Dokter ini menjelaskan bahwa kepala Bayi tidak masuk kedalam panggul dan agak menekuk dan bilang bahwa Air ketuban mulai
KERUH tetapi tidak melihat adanya
plasenta previa
Setelah mendengar penjelasan Dokter ke 2 suamiku menyerah dan menyarankan aku untuk melakukan Operasi SC karena pertimbangan keselamatan Bayi ( maklum anak pertama ) tetapi hati aku masih percaya bahwa aku mampu dan yakin bisa melahirkan Normal
Second Opinion
Perjuangan masih terus dilanjutkan dengan mencari second Opinion akhirnya aku dan suami berdiskusi untuk coba periksa ditempat lain dengan harapan ada kabar baik dan Aku bisa melahirkan Normal.
Dari rekomendasi teman suamiku ak disarankan periksa ke
Klinik Win Medika dengan
Dokter Cepi ( Dokternya Ganteng )
dan disinilah ak mendapatkan secercah harapan bahwa Aku masih bisa melakukan persalinan dengan Normal karena Analisa Dokter Cepi melihat kondisi kandungan dan Janin dalam keadaan baik saja tetapi memang kepala bayi belum sepenuhnya masuk panggul, soal air ketuban keruh yang membuat suamiku ketakutan ternyata dibantah oleh Dokter Cepi dia bilang masih cukup dan kondisinya bagus kok. Dokter cepi menyarankan untuk kontrol 1 minggu kemudian.
Jumat 1 November 2013
Diawali dengan mules luar biasa pada jumat pagi pukul 06.00 wib kemudian suamiku bilang Ayuk siap2 untuk periksa sambil senyum2 setelah ganti baju tiba-tiba
"byuuur" banyak air keluar dan ternyata
"pecah ketuban" keadaan menjadi panik ditambah lagi tidak bisa mengeluarkan mobil karena kehalangan mobil yang parkir sembarangan, kebetulan ada taksi lewat dan ak berangkat ke klinik menggunakan taksi, sepanjang perjalanan air ketuban masih terus keluar bahkan berceceran didalam taksi hal ini membuat aku dan suami semakin panik tapi kemudian mamahku bilang "gak papa dulu mamah pas nglahirin kamu jiga begini" aku pun sedikit tenang.
Sesampainya diklinik, dengan sigap bidan membawaku ke kamar bersalin dan menanyakan kronologinya, tetapi Mulesnya hilang..... kemudian bidan konsultasi dengan Dokter Cepi lewat telepon dan mengambil tidakan dengan memberikan infus kemudian menunggu hingga pukul 11 siang untuk melihat perkembangannya. Aku pun dipindahkan kekamar rawat.
Sudah pukul 11.15 menit tetapi masih bukaan 1 dan tidak ada perkembangan, ak dan suami semakin panik tetapi kembali ditenangkan oleh mamahku.
Akhirnya aku disuruh sabar menunggu dan mulailah mules yang sangat luar biasa hingga terjadi pembukaan 5 kemudian mamah mertuaku datang dan membawa air dalam plastik dan ada kertasnya kemudian menempelkan kertas itu diatas perutku sambil bilang dengan bahasa jawa
"ojo dolanan terus nang cepet metu ben eruh padang howo" tak lama kemudian pembukaan lengkap dan aku dipindahkan kedalam kamar bersalin.
Perjuangan dimulai selama kurang lebih 1/2 jam ak dan para Bidan berjuang karena Dokter Cepi tidak bisa datang... dan posisinya digantikan Oleh Dokter Edo ( maaf kalau lupa namanya )
Karena aku kehabisan tenaga dan kurang kuat mengejan Dokter kemudian memanggil suamiku dan berkata "kami sudah berusaha kurang lebih 1/2 jam untuk mengeluarkan bayi tetapi masih belum bisa, ini kalau masih belum bisa terpaksa harus operasi atau apa mau di vakum dulu?"
Kemudian suamiku bilang "kita coba dulu ya mah" mendengar kata itu akupun menyanggupi.
Alhamdulillah ahirnya Bayiku bisa lahir meskipun harus dengan bantuan Vakum.
Hanya tangis bahagia yang bisa mengiringi dan tak henti2nya mulutku mengucapkan terimakasih kepada Dokter dan para Bidan yang luar biasa memberikan supportnya
Dukungan suami tercinta, mamah dan mertua yang terus berdoa selama proses persalinan.
Doa, Ikhtiar, Keyakinan dan Perjuanganku terbayar dan Alhamdulillah aku bisa melahirkan tanpa Operasi Secar
Nama:
Nabhan Alfarizqi Ariyanto
Berat: 3,2kg
Panjang: 49cm
Pukul: 17.00 wib
Klinik Win Medika
Jl. Cipinang Muara III No.6 Jakarta Timur