TES PACK NEGATIF TAPI
HAMIL! Seorang pasien
yang telah telat mens
selama dua minggu. Ia telah
melakukan Tes Pack Negatif.
Ia juga mengatakan bahwa
sempat keluar flex-flex
coklat selama empat hari.
Berkat desakan sang suami,
ia melakukan tes lebih lanjut
dengan datang ke dokter
kandungan. Ternyata
pemeriksaan USG
menyatakan ia positif hamil
enam minggu.
Kasus lainnya ada seorang
ibu-ibu yang telah sampai
lima kali memakai tes pack,
namun hasilnya negatif,
negatif, negatif, negatif,
negatif, dan negatif.
Padahal beliau telah telat
menstruasi selama lima
minggu, sedangkan siklus
menstruasi normalnya
hanya 28 hari. Mengapa Tes
Pack Negatif Tapi Hamil?
Yang jadi pertanyaan
adalah; kok bisa hasil tes
pack negatif padahal pada
kemasan test pack biasanya
tertulis keterangan 99%
akurat. Dengan meneteskan
urin di permukaan alat,
seharusnya hasil deteksi
positif hamil atau tidak bisa
didapat dalam hitungan
menit.
Ini Jawabannya
Ada banyak penyebab
mengapa tes pack negatif
ternyata hamil.
1. FAKTOR
PENYIMPANAN. alat
itu rusak dan tidak
layak pakai.
Kerusakan ini
disebabkan suhu
tempat
penyimpanan test
pack yang tidak
cocok. Harusnya
test pack harus
disimpan di tempat
yang sejuk atau
tidak terlalu panas,
juga tidak terlalu
dingin. Jika syarat
ini tidak terpenuhi,
maka
sensitivitasnya
dalam mendeteksi
kehamilan pun jadi
kurang akurat.
2. FAKTOR ALAT.Ada
test pack yang
memiliki kualitas
rendah sehingga
tingkat akurasinya
perlu
dipertanyakan.
3. FAKTOR
PEMAKAIAN.
Biasanya dalam
kemasan urine
yang digunakan
adalah urin pagi
hari begitu bangun
tidur tapi ibu malah
melakukan tes,
siang atau sore
hari. Tentu saja,
test pack yang
dipakai jadi tidak
cukup sensitif
mendeteksi
hormon kehamilan
karena hanya urin
pertama setelah
tidur yang kental
kandungan hormon
HcG-nya.
Tes pack negatif ternyata
hamil ini dapat dicegah jika
kita memperhatikan ketiga
faktor diatas. Karena
sebenarnya tes pack ini
bekerja dengan mengecek
kadar hormon Human
Chorionic Gonadotropin
(HcG) dalam darah. Hormon
HcG adalah jenis hormon
kehamilan yang diproduksi
dalam plasenta sesaat
setelah embrio menempel
pada rahim ibu. Test pack
merupakan alat uji
kehamilan yang cukup
sensitif dalam mendeteksi
apakah seorang ibu sudah
positif hamil atau tidak
dengan nilai keakuratannya
bisa mencapai 97 persen.
Bila tes pack negatif tapi
telat haid, apa yang harus
kita lakukan?
1. Lakukan tes satu
kali lagi
menggunakan alat
yang lebih sensitif
dan sesuai
petunjuk.
Penggunaan test
pack berulang
dianjurkan oleh The
National Institute
of Enviromental
Health Sciences di
Amerika. Penelitian
yang mereka
lakukan terhadap
alat tes kehamilan
di pasaran
menunjukkan
bahwa hasil tes
tidak selalu dapat
diandalkan.
Mungkin saja
hasilnya negatif
sementara
kehamilan
sebetulnya terjadi.
Dari 136 wanita
yang berhasil hamil,
hanya sekitar 90
persen yang
implantasi
embrionya terjadi
pada saat haid
terlambat satu hari.
Meskipun demikian,
test pack belum
bisa mendeteksi
kehamilan yang
terjadi karena
kadar HcG dalam
darah masih terlalu
rendah. Untuk
itulah, penggunaan
test pack
dianjurkan tak
hanya sekali saja.
2. Lakukan di saat
yang tepat.
Hitunglah masa
subur dan lakukan
pemeriksaan pada
hari ke-16 setelah
melakukan
hubungan intim.
Tak perlu
menunggu sampai
telat menstruasi.
Jika perkembangan
pembuahannya
baik, umumnya di
hari ke-16 setelah
berhubungan intim,
alat tes bisa
mendeteksi adanya
kehamilan atau
tidak. Bahkan ada
alat yang bisa
mendeteksi
kehamilan lebih
cepat lagi, yaitu
pada hari ke 7
sampai 10 setelah
berhubungan intim.
“Dengan catatan
hubungan intim
dilakukan saat istri
sedang subur,”
tambahnya.
Selebihnya,ada alat
tes yang memang
lebih efektif kalau
digunakan setelah
ibu telat haid.
3. USG. Lakukan
pemeriksaan USG ke
dokter kandungan
untuk memastikan
apakah ibu hamil
atau tidak, janin
sudah bisa terlihat
setelah minggu
ke-4 sampai
minggu ke-5
kehamilan.
JIka hasil Tes Pack negatif
dan USG negatif, berarti
kemungkinan penyebab
atau gangguan dan
penyakit lain. KB Suntik
bisa menyebabkan
berhentinya menstruasi.
Selain itu, masalah
psikologis, seperti stres
akibat tekanan pekerjaan
atau masalah keluarga,
kelelahan, kecapekan fisik,
gangguan sistem hormonal,
myoma uteri dll juga
menyebabkan
keterlambatan menstruasi