Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Diskusi Seputar Kehamilan > Diskusi Umum

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
shifa9...   TS 
 
Posts: 443
Default cinta kepada suami dan berjuang buat si buah hati sedihh

Jakarta - Sangat menyedihkan kisah cinta Marie dan Marc, pasangan asal Inggris, mereka saling mencintai dan hidup bahagia. Namun sayangnya hal tersebut tidak berlangsung lama, karena ternyata Marc mengidap kanker usus yang akhirnya merenggut nyawanya. Sadar Marc tidak akan berumur panjang, Marie berencana menikah dengan Marc dan memberikannya hadiah seorang anak, namun sayangnya terlambat.

Marie Myers (30), bertemu dengan Marc pada tahun 2005 dan bertunangan pada tahun 2006. Mereka sangat saling mencintai dan hidup bahagia. Namun sayangnya tidak berlangsung lama. Beberapa minggu sebelum dibawa ke rumah sakit, Marc merasakan sakit perut dan keringat panas.

"Dokter berpikir mungkin ini usus buntu atau mungkin chron," kata Marc.

Namun pada April 2008, Marc harus bolak balik rumah sakit karena kram perut yang tidak kunjung membaik. Setelah perjanjian terakhirnya dengan dokter, dokter masih belum bisa memastikannya, kemungkinan yang ada adalah IBS, chron, usus buntu, atau bahkan sembelit.

Hal tersebut membuat Marc enggan untuk kembali mengunjungi rumah sakit. Ditambah lagi saudara perempuannya mengidap kanker yang membuatnya berpikir bahwa ada kemungkinan ia juga akan mengidap kanker.

Dilansir Mirror, Senin (26/8/2013), sebulan setelah itu, Marc dilarikan ke rumah sakit dengan keadaan kesakitan. Operasi pemotongan usus buntunya pun dilakukan, namun pada saat satu jahitanya bocor ke dalam ususnya penyakit Marc berkembang jadi septicaemia.

"Kami akan memperbaikinya dengan kantung kolostomi. Ini akan bersifat sementara, setelah ia pulih," jelas dokter.

Mendengar penjelasan dokter, mereka tidak lagi merasa khawatir. Hingga akhirnya pada perjanjian Marc dengan dokter selanjutnya, dokter mengatakan pada Marc bahwa iya terkena kanker usus. Ia pun langsung menghubungi Marie untuk memberitahunya.

"'Marie, ini kanker' katanya dengan lembut. Saya hampir menjatuhkan telpon. Bagaimana mungkin itu kanker, dokter selalu begitu yakin bahwa itu bukan kanker. Mereka pasti keliru," cerita Marie.

Di rumah sakit, dokter kembali mengkonfirmasikan kepada Marie bahwa itu kanker usus, namun mereka menemukannya di waktu yang tepat karena masih stadium awal. Namun tetap harus dirawat dengan baik.

Empat hari setelah itu, Marc kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan selanjutnya. Kali ini Marc tidak merasa grogi, ia bahkan membawa bosnya dari kantor, seorang apoteker, orang tua Marie dan saudara perempuan Marie. Mereka semua masuk ke ruang konsultasi.

"Baik langsung saja ke inti masalahnya, dokter. Berapa lama lagi saya hidup," ujar Marc dengan nada bercanda.

Dokter mengatakan bahwa hidupnya hanya tersisa dua tahun, dan akan memberinya kemoterapi. Namun dokter mengatakan bahwa itu tidak akan menyembuhkannya, itu hanya akan mengatur tingkat perkembangan kanker.

Marie merasa sangat kaget, namun pada saat yang sama Marie merasa satu hal menjadi lebih jelas. Marie langsung berencana untuk menikahi Marc da memberinya seorang anak.

"Ayo kita lakukan. Ayo menikah sekarang," ucap Marie kepada ibunya dan Marc di ruangan dokter. Marie selalu merencanakan sebuah upacara pernikahan di pantai di Cuprus dalam dua tahun ke depan, namun Marie sadar mereka tidak akan punya waktu selama itu.

Pada hari yang sama, Marie dan ibunya langsung melihat-lihat baju pernikahan dan menelpon gereja dan memesannya untuk tanggal 6 September, tiga bulan setelahnya.

Hari pernikahan mereka sangat penuh dengan cinta dan kegembiraan, bukan tangis dan kesedihan. Mereka pun saling mengucapkan sumpah pernikahan.

"Kami mengucapkan sumpah untuk selalu bersama dalam sehat dan sakit hingga maut memisahkan kami, yang sangat pedih, namun acara yang bahagia dan kami tetap tersenyum," tutur Marie.

Merekapun mulai mencoba untuk memiliki anak, namun sayangnya harus terhenti ketika Marc harus menjalani kemoterapi. Dokterpun menyarankan untuk membetukan sperma Marc sebelum ia melakukan kemo, agar kemudian mereka dapat menggunakan contoh sperma yang sehat untuk proses memiliki bayi.

Pada bulan Maret 2009, Marie hamil bayi kembar. Namun lagi-lagi kebahagian mereka hanya berlangsung sebentar. Pada kandungan usia lima setengah minggu, bayi pertama mereka meninggal dan delapan bulan setengah kemudian, bayi kedua mereka meninggal.

Tanpa menunggu waktu lama, mereka mencoba lagi, dan pada bulan September, Marie kembali hamil. Namun sebulan kemudian ia keguguran lagi. dan setelah dua kali gagal, rumah sakit menolak untuk melakukan proses pembuahan lagi pada Marie. Tidak ada kesempatan lagi.

Namun kanker Marc mengalami regresi, tumornya telah berhenti berkembang untuk sementara waktu dan ia diberi istirahat dari kemo. Tanpa obat beracun mengalir melalui tubuh Marc, mereka merasa bebas untuk mulai mencoba kembali. Namun kali ini secara alami untuk memiliki bayi.

"Kami berdua merasa sejumlah tekanan besar dan dengan kantung kolostomi pada tubuh Marc, hal-hal ini tidak mudah. Tapi kami tahu itu hanya masalah waktu sebelum Marc akan dipaksa untuk menjalani kemoterapi lagi," kata Marie.

Pada bulan Desember, hal yang mereka takutkan pun terjadi, tumor Marc kembali tumbuh. Dokter akhirnya memberikan waktu bulan sebelum kembali memulai pengobatan, dan tidak bisa memberikan waktu lebih lama dari itu.

Pada Maret 2010, Marie hamil. Namun Marie tidak membiarkan dirinya terlalu bahagia karena takut akan keguguran lagi. Tapi ternyata Marie tidak mengalami keguguran, dan pada usia kandungan 20 minggu, Marie melakukan usg 4D untuk melihat buah cinta mereka.

Namun sayangnya Marc semakin memburuk, dokter menemukan bahwa kanker telah memblokir usus Marc. Marc tidak bisa makan dan perlahan organnya akan mulai mati. Tidak ada lagi yang bisa mereka lalukan.

"Saya bertanya kepada dokter apakah ia bisa melihat bayinya lahir. Saya meminta dokter untuk menginduksi saya pada usia kandungan 32 minggu dan dokter setuju. Saat itu Marc sudah dihubungkan dengan selang makan," tutur Marie.

"Marc bertanya kepada saya, 'bisakah kamu tetap di sini? saya tidak mau kamu pergi' saya setuju untuk menginap di rumah sakit bersamanya dan tidak pernah meninggalkannya. Kami memiliki kamar pribadi dan suster memberikan tempat tidur untuk berdua untuk kami," cerita Marie.

Merekapun menonton tv dan dvd, di mana mereka menonton foto 4D bayi perempuan mereka, yang sudah diatur khusus agar Marc bisa melihat seperti apa bayi mereka.

"Ia berbisik dan mengatakan, 'ia sangat cantik' sambil melihat bayi kami yang belum lahir, saya melihat air mata di matanya," tambah Marie.

Pada saat itu merekapun memutuskan untuk menamai anak mereka dengan nama Millie Hope. Beberapa waktu kemudian mereka mengadakan acara guna merayakan kehamilan Marie, dihadiri oleh 40 teman dan keluarga di rumah sakit. Ada makanan dan kue dan Marc sempat berhasil keluar dari tempat tidur selama lima menit dan diberikan tepuk tangan.

"Tapi dua hari kemudian, keadaannya cepat menurun. 'Bisakah saya pergi' ia bertanya kepada saya. Kilayan memudar dari matanya. Namun saya belum siap atas kepergiannya. Jadi saya bilang 'Tidak, jika kamu ingin pergi kamu harus bilang saya, jadi saya bisa memanggil semua orang ke sini untuk kamu bilang selama tinggal," cerita Marie.

Marie akhirnya mengatur kedua orang tua mereka, saudara perempuan dan laki-laki Marc, saudara perempuan Marie dan sahabat Marc, untuk mereka semua mengunjungi Marc.

"'Kamu bisa pergi sekarang' saya mengatakannya dengan lembut kepada Marc, sambil Marc melihat foto 4D anak kami. Ia berbalik melihat ke arah saya dan berkata 'Selamat malam' sebelum ia menutup matanya. kami selau mengatakan kita tidak akan saling mengucapkan selamat tinggal, dan hanya selamat malam," Marie melanjutkan ceritanya.

Marc pun meninggal dunia, dan sebelas hari kemudian, Marc di kubur dalam sebuah upacara yang sangat besar dengan dihadiri oleh 300 orang terdekat dan terkasihnya memenuhi gereja.

Dua bulan kemudian, pada pukul 3.30 pagi hari tanggal 5 November 2010, Millie Hope lahir ke dunia.

"Aku sangat merindukan Marc di sini, tapi aku sudah bisa melihat Marc di dalam anak kami. Sekarang ia berusia dua tahun, dia sangat mirip dengan ayahnya," tutur Marie.

"Dia punya sikap yang sama nakalnya dan suka memiliki segalanya dengan caranya sendiri. Aku tahu Marc akan sangat bangga dengan gadis kecil yang tidak pernah ia temui ini," kata Marie.

Sedihh bundaa nangiss baca nya ....
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
nazr...
 
Posts: 1,023
 
Ya allah...
Sedih bgt bacanya..
 
  #3  
Old
Bunda ...
 
Posts: 7
 
pagi bunda''? saya lagi hamil 32W, minta saranya dong bund apa aja makanan yg hrs dihindari ? makasih bund
 
  #4  
Old
momy91...
 
Posts: 213
Default nangiss

Nangiss baca'a bunda...
Terharuuuu
 
  #5  
Old
aquwma...
 
Location: Caringin, Bogor
Posts: 371
 
sedih bund
 
  #6  
Old
rourie...
 
Posts: 63
 
terharu..
 
  #7  
Old
luphie...
 
Location: Temanggung
Posts: 459
 
:ber kaca2::ber kaca2::mat abelo::mat abelo::mat abelo:
 
  #8  
Old
rizkaa...
 
Location: Cibodas Bandung Jawa Barat
Posts: 224
 
Sedih dan terharu bgt baca nya bunda...

Sayaaaangggg suami kuuuu...... Langsung peluk dan cium suamiii.....
 
  #9  
Old
mamany...
 
Location: pandaan
Posts: 1,745
 
hiks...
bkn cm sdih..
ud banjir airmta tmpt tdur q ni..
 
  #10  
Old
shifa9...   TS 
 
Posts: 443
 
Bunda" ak aj nangis baca nya hiks hiks hisk
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
absen yukz bagi bunda2 yg mnunggu gelombang cinta tanda2 si buah hati.. -- Diskusi Umum 37
cara mengungkapkan perasaan kepada suami,share yuk bun -- Ngobrol Apa Saja 29
(Renungan) Cinta Sang Suami -- Ngobrol Apa Saja 29
Surat cinta buat ayah… -- Ngobrol Apa Saja 2
Sedihh dan kepikiran kata suami :( -- Ngobrol Apa Saja 12


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 22:26.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com