Kesehatan seorang wanita setelah melahirkan anak adalah hal sangat diutamakan oleh masyarakat Tionghoa, baik di Taiwan, Daratan Tiongkok maupun tempat-tempat lain di dunia, terbukti dari diberikannya perhatian tinggi pada zuo yue zi / Co Gue Lai (坐月子), suatu adat tradisional untuk merawat para ibu yang baru melahirkan agar kesehatannya bisa secepatnya dipulihkan.
Zuo yue zi, yang secara harfiah berarti “duduk sepanjang satu bulan,” adalah kebiasaan dimana seorang wanita tidak menuju luar rumah sepanjang setidaknya empat minggu setelah melahirkan.
Dalam kurun waktu ini, para ibu baru, yang pada umumnya dirawat di rumah oleh ibu mertua atau ibunya sendiri, diharuskan mentaati regulasi tradisional yang ketat dan mengkonsumsi diet khusus.
Konon, zuo yue zi sudah mulai ditaati di Tiongkok setidaknya sejak Dinasti Song (960-1279), bahkan ada pakar yang menyatakan bahwa tradisi ini bisa ditelusuri hingga lebih dari 2000 tahun lalu.
Tujuan kebiasaan ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu menyediakan istirahat dan nutrisi cukup banyak bagi seorang ibu yang baru melahirkan, agar badannya yang menjadi lemah akibat mengandung dan melahirkan bisa secepatnya memulihkan kekuatan.
Yang menakjubkan adalah, waktu yang diprediksikan untuk proses pemulihan kesehatan ini, sepenuhnya sama dengan penemuan kedokteran modern bahwa efek kehamilan terhadap seorang wanita biasanya berlanjut sepanjang empat sampai enam minggu setelah melahirkan.
Dalam priode pemulihan, seorang wanita diharuskan mentaati banyak instruksi. Dia dilarang mencuci rambut, menggosok gigi, mengangkat barang yang berat dan mengkonsumsi makanan yang dianggap bersifat “dingin” dalam ilmu kedokteran Tiongkok.
Mayoritas kebiasaan ini bisa dijelaskan berdasarkan ilmu kedokteran modern, tapi sejumlah darinya adalah ketakhyulan belaka dan sudah perlahan-lahan dilupakan.
Ditilik dari segi fungsional, kesehatan seorang wanita usai melahirkan memang adalah hal sangat penting, karena dialah yang berjasa paling besar sebagai penerus garis keluarga suaminya,” demikian tegas Huang Chiping, seorang profesor etnologi di Universitas Chingchi Nasional di Taipei.
Selain itu tradisi Co Gue Lai juga dimaksudkan untuk menjaga segi estetika keindahan tubuh wanita, dimana lewat pengkonsumsian bahan makanan yang di tentukan, hormon-hormon dalam tubuh bisa di seimbangkan. Sehingga masalah kecantikan seperti kegemukan, puting susu yang menghitam bisa secepatnya kembali seperti sediakala.
Dalam hal penelitian bahan-bahan makanan ini, para tabib istana kaisar telah melewati proses trial & error selama ribuan tahun.
Para tabib istana tersebut mendapat mandat khusus dari kaisar agar permaisuri dan para selir kaisar bisa tetap tampil cantik menarik meskipun telah beranak.
Menurut sejarah pendataan resep dan bahan herbal yang sudah didata oleh para tabib telah ada sejak zaman dinasti Tang di mana pada masa itu bidang medis begitu mendapat perhatian khusus.
Tradisi ini sebagian masih dianut secara ketat meskipun banyak juga yang tidak mempedulikannya lagi inilah yang menjadi salah satu rahasia dari kecantikan putri-putri kaisar china.