Wah, bunda lagi seneng-senengnya dengerin musik ya,
Setahu saya efek Mozart itu cuma mitos, apalagi meningkatkan kecerdasan bayi.
Efeknya itu memberikan dalam jangka waktu tertentu berupa peningkatan kinerja secara emosional. Seperti kalau kita mendengarkan musik kesukaan kita, bukan hanya mozart saja. Saya juga baru tau kok bunda, dari buku "Mitos Keliru dalam Psikologi".
Ilmiahnya, saat kita mendengarkan musik (yang disukai) terutama yg berirama menenangkan, akan merangsang hormon oksitosin dan endorphin, selain sebagai anti nyeri alami, juga berefek melancarkan peredaran darah, sehingga kita merasa rileks, nyaman, dan metabolisme tubuh menjadi lancar, (otomastis janin juga menjadi nyaman kan bunda... hehehe)
Kalau saya nggak harus mozart sih bunda,
Yang penting syair lagu nya positif, dan tidak mengandung pesan tersembunyi yg menyesatkan (kan banyak tuh lagu-lagu yg mengandung pesan tersembunyi, tapi banyak orang nggak sadar).
Kalau muslim, dan sekalian ibadah, ya baca Al Qur'an aja bun, biar babynya terbiasa dengan lantunan ayat suci.
Saya juga dengerin musik klasik kok bunda, tapi saya pilih yg berefek membahagiakan dan tidak bersyair, hanya musik instrumental, saya dengerinnya saat yoga, sama relaksasi (biasanya mau tidur siang), saat kondisi saya sudah rileks, saya minta tolong sama suami untuk membisikan sugesti positif.
Selain itu ya dengerin Al Qur'an sambil disimak terjemahannya, atau suami yg membaca Al Qur'an saya menyimak sambil elus-elus perut.
Alhamdulillah, dari awal kehamilan sehat bunda, nggak ada muntah-muntah atau ngidam aneh-aneh...
Semoga mencerahkan ya bunda... Salam buat babynya...