Di balik nikmatnya kehamilan, ada segudang keluhan yang mungkin Anda rasakan. Apakah ketidak nyamanan itu mengurangi suka-cita Anda menyambut buah hati? Sama sekali tidak! Asalkan Anda tahu cara mengatasinya.
Orang bilang, perempuan belumlah lengkap jika belum merasakan kebahagiaan mengandung dan menjadi seorang ibu. Nyatanya, menjalani kehamilan terasa begitu kompleks. Tidak melulu kegembiraan dan antusiasme yang terasa, melainkan sederet keluhan yang berbeda antara Anda dengan wanita hamil lainnya.
DR. Dr. Dwiana Ocviyanti,
SpOG dari FKUI-RSCM, Jakarta, mengungkapkan bahwa peningkatan hormon menjadi faktor paling berpengaruh terhadap keluhan ibu hamil—terutama hormon beta HCG dan progesteron—dan peningkatan berat badan yang berlebihan saat hamil. ”Hal lain yang juga berpengaruh adalah persepsi ibu terhadap kehamilannya. Ada ibu yang tidak siap dengan kehamilannya sehingga lebih sensitif terhadap perubahan kondisi yang dia alami, sementara ada ibu yang sudah sangat siap menerima kehamilannya sehingga dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi dengan baik tanpa merasakan hal tersebut sebagai gangguan yang berarti,” lanjutnya.
Selain itu kesiapan kondisi fisik ibu hamil sendiri juga merupakan hal penting. Ibu dengan kondisi fisik lebih bugar akan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan kondisi yang dialaminya dibandingkan ibu yang sudah tidak bugar sejak awal. Ini yang menyebabkan tidak semua ibu hamil memiliki keluhan yang sama.
Pertanyaan selanjutnya, normalkah berbagai keluhan tersebut? Dalam kondisi tertentu, sebagian besar keluhan ibu hamil masih dalam kondisi normal. ”Bila dirasa amat mengganggu, sebaiknya berkomunikasilah dengan dokter, terutama saat pemeriksaan antenatal, agar dapat diberikan perhatian akan keluhan tersebut dan dicarikan solusinya,” jelas dokter yang akrab disapa Dr. Ovy ini.
Berikut beberapa ketidak nyamanan yang sering dirasakan ibu hamil. Kenali tubuh Anda dan terapkan langkah-langkah berikut agar Anda terbebas dari keluhan sepanjang sembilan bulan kehamilan dan tetap semangat menanti hari H kelahiran.
Varises
Ketika kehamilan Anda memasuki trimester kedua, pembuluh darah di kaki membesar dan berwarna biru. “Seiring pembesaran uterus, pembuluh vena tertekan sehingga aliran darah terhambat. Darah terkumpul di bagian bawah tubuh sehingga pembuluh darah membengkak dan menjadi biru,” kata Prof. Biran Affandi,
SpOG(K), FAMM, Guru Besar Ilmu Obstetri dan Ginekologi FKUI. Sebagian besar varises akan hilang ketika bayi sudah lahir.
Cara Mengatasi Keluhan: - Olahraga dengan teratur. Berjalan santai sekalipun bisa membantu melancarkan sirkulasi darah Anda.
- Jaga berat badan sesuai tahapan kehamilan Anda.
- Untuk melancarkan sirkulasi darah, letakkan kaki di atas bangku ketika Anda duduk. Jangan duduk atau berdiri dalam waktu lama tanpa jeda untuk berjalan sejenak.
- Berbaring menghadap ke kiri dengan kaki disangga bantal. Karena pembuluh vena terletak di bagian kanan tubuh, berbaring menghadap ke kiri mengurangi beban uterus terhadap vena sehingga meminimalkan tekanan pada pembuluh vena di kaki.
- Kenakan stocking khusus varises yang biasa disebut support hose. “Support hose berguna untuk menekan pembuluh darah di kaki agar tidak melebar,” kata Dr. Sarsanto.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Saat hamil, mungkin Anda merasakan nyeri, kesemutan, kebas, atau seperti tersengat listrik di pergelangan tangan dan jari-jari. American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) menyebutkan, faktor genetik menjadi penyebab utama CTS, tetapi masih ada faktor lain yang memicu rasa nyeri tersebut. Carpal tunnel adalah ligamen yang mengelilingi pergelangan tangan yang melindungi saraf median di bawahnya. Ketika hamil, cairan di dalam tubuh menumpuk sehingga tubuh Anda membengkak dan saraf tersebut tertekan. CTS yang dipicu oleh kehamilan akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
Cara Mengatasi Keluhan: - Coba gerakan yang disarankan AAOS berikut: Kepalkan telapak tangan Anda, lipat pergelangan tangan ke arah telapak tangan. Lalu luruskan jari-jari dan regangkan pergelangan Anda ke arah punggung tangan.
- Jika Anda menghabiskan banyak waktu di depan komputer, seringlah mengambil jeda sejenak untuk meregangkan tangan. Sesuaikan posisi keyboard dengan kenyamanan Anda dan sangga tangan yang memegang mouse dengan bantalan empuk agar pergelangan selalu lurus.
- Jangan menindih tangan saat tidur.
Konstipasi
Hormon progesteron memerlambat gerakan usus sehingga proses pengeluaran feses juga ikut melambat. Keluhan konstipasi atau sembelit umumnya terjadi pada trimester ketiga masa kehamilan.
Cara Mengatasi Keluhan: - Banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan tinggi serat (seperti sayur dan buah-buahan yang banyak mengandung air) adalah cara terbaik membantu melancarkan proses pencernaan.
- “Hindari konsumsi obat pencahar karena potensial meningkatkan kontraksi otot polos. Dikhawatirkan otot penyangga uterus akan terpengaruh sehingga menyebabkan keguguran,” kata Dr. Sarsanto.
- Suplemen serat juga sebisa mungkin dihindari karena dapat mengganggu penyerapan makanan di usus. Zat gizi yang seharusnya diserap tubuh bisa jadi langsung dikeluarkan sehingga ibu hamil akan kekurangan nutrisi yang sangat diperlukan untuk ibu dan janin. Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda jika terpaksa meminum suplemen serat.
Gusi Berdarah dan Sariawan
Pendarahan pada gusi saat kehamilan umumnya terjadi pada trimester kedua. ”Ini terkait dengan ketidakseimbangan hormon kehamilan sehingga respons jaringan terhadap plak menjadi lebih lemah,” jelas Drg. Ratri Anandita, SpOrt dari Klinik Kemiri Menteng, Jakarta. Akibatnya, gusi menjadi nyeri dan meradang. Pembuluh darah balik yang melebar di dalam mulut juga mengakibatkan gusi menjadi mudah berdarah. Gusi berdarah juga bisa juga disebabkan karena kebersihan oral ibu hamil yang buruk, lanjut dia. ”Sariawan sendiri dikaitkan dengan respons imun. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam. Bisa karena tergigit, kekurangan vitamin C, hingga stres,” tambah dia.
Cara mengatasi keluhan: - Pergi ke dokter gigi untuk memeriksa dan membersihkan gusi dan gigi, terutama jika gusi menjadi lebih mudah berdarah daripada biasanya.
- Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang halus dan lembut untuk mengurangi kemungkinan luka pada gusi.
- Gigi juga dapat dibersihkan dengan benang khusus (dental floss).
- Penuhi asupan makanan bergizi, terutama yang mengandung vitamin C.
Sulit Tidur
Sebelum hamil, mungkin Anda membayangkan jam tidur akan berkurang drastis begitu Anda melahirkan si bayi mungil. Ternyata keluhan kurang tidur sudah Anda alami sejak masih menjalani kehamilan! Begitu banyak hal yang mengganggu tidur Anda. Sebut saja: Sering terjaga di tengah malam karena ingin buang air kecil, rasa mual, posisi tidur yang serba sulit, kekhawatiran terhadap proses melahirkan yang membuat Anda insomnia, hingga gerakan janin yang mengganggu kenyamanan tidur Anda. “Tingginya produksi hormon progesteron saat hamil berdampak pada banyak hal seperti dorongan untuk buang air besar di malam hari, memicu rasa mual dan ingin muntah,” kata penasihat
Parents, Dr. Andreas Prasadja, RPSGT,
sleep physician dari Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Jakarta. Gangguan tidur sudah muncul sejak trimester pertama kehamilan.
Cara Mengatasi Keluhan: - Tetap berolahraga ringan dan mengatur berat badan semasa hamil.
- Minum air sebanyak-banyaknya pada pagi hingga sore hari. Mendekati waktu tidur, jangan minum terlalu banyak untuk mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari.
- Selama trimester pertama kehamilan, hindari makanan yang dapat merangsang rasa mual.
- Biasakan tidur siang.
- Dengan bertambahnya usia kehamilan, sesuaikan posisi tidur demi kenyamanan Anda. Mengepit guling dan mengganjal pinggang dengan bantal juga bisa membuat tidur lebih nyaman.
- Pada trimester ketiga kehamilan, biasakan tidur miring ke kiri untuk membantu aliran darah ke janin dan ginjal.
Parents Indonesia Pregnancy Bebas Keluhan Semasa Hamil