Perkenalkan nama saya Deta, seorang suami dari istri saya yang tangguh, seorang
PCOS Fighter. Kami menikah awal tahun 2020 ini. Sekitar 3 bulan usia pernikahan istri saya banyak dapat tanda2 kehamilan seperti agak mual, punggung pegal, penciuman tajam dan juga telat haid (fyi siklus hais istri saya memang tidak teratur). Senang sih dapat tanda2 seperti itu tetapi ketika testpack dilakukan hasilnya negatif, dicoba keesokan harinya menggunakan merk yang berbeda hasilnya tetap sama negatif.
Akhirnya setelah beberapa pertimbangan kami memberanikan mengunjungi dokter kandungan di RSPI Puri Indah, masih berharap moga2 testpack tsb tidak akurat, hehe. Tapi harapan kami tidak terkabul, hasil pemeriksaan usg trans menunjukan kalau sel telur istri saya kecil2. Setelah observasi lebih lanjut dokter tsb menginfokan kalau istri saya
PCOS. Denggg... perasaan saya (mungkin istri saya juga) bener2 kaya lagi naik sinkansen, baru kemarin2 ngerasa seneng karena ada tanda2 kehamilan sekarang berubah drastis menjadi kecemasan. Benarlah kata temen tetangga2 saya "senang itu sewajarnya, sedihpun sewajarnya. Sebab kita tak tau rahasia semesta"
Dokter tsb menginfokan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mendatangkan haid dulu, agar sel telur yang kecil2 itu luruh. Jika itu sudah luruh nantinya akan secara otomatis sel telur baru yang diharapkan bagus akan muncul. Utk pemancing haid tsb, istri saya dikasih obat (lupa namanya) Bagus sih dokternya menjelaskan secara cukup detail apa itu
PCOS dan apa yg mesti kami lakukan.
Setelah pulang dr RSPI Puri Indah tsb, mulailah kami perdalam informasi ttg
PCOS tsb, senang rasanya jika menemukan informasi keberhasilan hamil dari
PCOS fighter. Saya selalu menginfokan ke istri jika menemukan informasi tsb utk memotivasi doi dan juga mengikuti tips2 yang mungkin dapat kami lakukan.
Hari demi hari kami mulai mengubah kebiasaan kami menjadi lebih sehat mulai dr olahraga rutin kami usahakan 3 kali seminggu, hindari junkdood, minuman bersoda, makanan berpengawet tinggi serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah tiap hari. Browsing mengenai keberhasilan2
PCOS Fighter pun tetap kami lakukan sampai akhirnya kami menemukan kisah tentang keberhasilan Fitrop yang juga
PCOS Fighter setelah melakukan pengobatan dgn dokter Gita Pratama. Akhirnya setelah diskusi dgn istri kami juga mengunjungi dokter Gita yang praktek di RSPI Pondok Indah sekaligus utk mencari second opinion. Kami buat reservasi pd tanggal 18 Juli 2020 jam 16.40.
Pada hari H kami kesana sempat ada kejadian yg bikin kami ingin membatalkan saja dan pulang. Yang pertama ketika tanya ke suster kalau mau ke dokter Gita ada dimana, tapi jawaban susternya "oh mau program bayi tabung ya". Saya jawab bukan, mau konsultasi aja. Yasudah akhirnya diarahin naik lift lt 6. Kamipun kesana. Namun setelah pintu lift lt 6 terbuka kami dibuat kaget part 2, karena terpampang tulisan besar IVF Center. Sempat tengok kanan kiri, sepi. Ini lt khusus utk IVF Center. Istri sempet tanya ke saya, kita salah masuk kali ya. Haha... tapi akhirnya kami beranikan diri.
Setelah pemeriksaan oleh dokter Gita pun menyimpulkan hal yang sama, istri saya
PCOS. Kemudian dokter meminta utk dilakukan test lab terlebih dahulu, 2 minggu kemudian diminta datang lagi kesana membawa hasil lab. Kami melakukan test di Prodia.
Setelah 2 minggu, kami kesana kembali membawa hasil lab, akhirnya diketahui ada ketidakseimbangan hormon dan juga vitamin D yang kurang bgt. Dikunjungan tsb dokter memberikan vitamin D 1000 IU, Omega 3 minyak ikan dan satu obat lagi saya lupa namanya. Obat dan vitamin tsb utk memperbaiki hal2 yang ditemukan kurang bai dr hasil lab. Kunjungan selanjutnya setelah haid utk memulai pengobatannya, kata dokternya. (Klo ga salah ini dikasih obat pemancing haid juga, yg diminum jika haid telat)
Kunjungan selanjutnya saya lupa kapan, dikunjungan tsb istri saya sudah dikasih obat penyubur. Diminta balik lagi ketika haid hari kedua atau ketiga.
Kumjungan selanjutnya ketika haid hari kedua, dipemeeiksaan apa gitubkata dokternya ada penebalan yg berarti haidnya memang br mulai. Setelah itu dikasih obat lagi dan kami diminta datang lagi di hari ke 12 setelah haid.
KEBAHAGIAAN MULAI TERLIHAT
Hari ke 12 setelah haid, kami beekumjung kembali kesana. Setelah diperiksa via usg trans, diketahui terdapat telur yang bagus dan siap dibuahi. Akhirnya dokter menyarankan setelah pulang dari RS utk berhubungan, lusa juga berhubungan lagi
. Dokter menginfokan kalau sel telurnya normal seharusnya haid akan tepat waktu, artinya 2 minggu lagi seharusnya haid, jika tdk haid mungkin hamil. Pulang dari sana dikasih resep obat namanya lactafar, ohya vitamin D dan omega 3 tetap rutin diminum istriku dr awal.
Hari demi hari kami jalani dgn kebiasaan baru yg lebih sehat. Jogging pagi tiap 3 kali slm seminggu, makan sayur, jus tomat tiap 2 hari sekali, sisanya diselingi buah2an. Pkoknya setiap hari makan buah, junkfood hampir ga pernah makan lagi, makanan manis2 sudah benar2 dikurangi, makan pun pakai beras merah.
Akhirnya agustus kemarin istri saya perutnya agak keram, "mau dapet mungkin", katanya begitu. Dan akhirnya pada tgl 29 Agustus "aku dapet bang" katanya. Hm yasudah kami mungkin blm rezeki kami fikirku. Tapi doi info juga tgl 1 sept "udah selesai bang". Berarti itu cuma flex
Kebetulan malam rabu memang sudah kita rencanakan utk selametan kecil2an di rumah kami dlm rangka menempati rumah baru, akhirnya pd malam itu kami titip doa utk diberikan kemudahan mempunyai momongan. Keesokan pagimya Rabu 2 Sept, istri saya testpack dan ALHAMDULILLAH 2 garis.
To be continued ya, dah ngantuk ini