Mengetahui kehamilan setelah menikah bagi sebagian besar pasangan adalah hal yang membahagiakan tentunya. Apalagi bagi calon orang tua yang sudah lama menunggu hadirnya momongan. Tapi, apakah bunda tau istilah Hamil Anggur? Hamil Anggur berbeda dengan keguguran, lho. Hamil Anggur (Molahidatidosa) merupakan kelainan pada kehamilan dimana bakal janin tidak terbentuk, melainkan jaringan trofoblas pada plasenta yang disertai dengan degenerasi kistik villi serta perubahan hidropik. Plasenta atau ari-ari yang terbentuk pada penderita hamil anggur tidak normal dan berbentuk seperti sekumpulan anggur.
Setelah mengetahui penjelasan tentang Hamil Anggur, tentunya sangat mengkhawatirkan ya, Bunda. Namun, Hamil Anggur bisa kita ketahui dengan mengenali gejalanya. Untuk tanda-tandanya yaitu mengalami pendarahan pada trismester pertama, mual dan muntah yang parah, perut yang membesar melebihi usia kehamilan, keluar cairan coklat dan menggumpal menyerupai buah anggur dari Vagina dan nyeri panggul.
Jika bunda merasakan gejala di atas harus segera periksa ke dokter tanpa harus menunggu jadwal kontrol kandungan, ya. Wanita Hamil yang mengalami kehamilan anggur memiliki kemungkinan terkena Hamil Anggur di kehamilan berikutnya, lho Bunda. Jadi, Bunda wajib tau cara mencegah kehamilan Anggur. Untuk mencegah Kehamilan Anggur, pastikan bunda memberi jeda kehamilan setahun agar doker bisa mudan mendeteksi kenaikan kadar HCG atau hormon kehamilan. Hindari kehamilan di usia tua ya, Bunda. Selain penuh dengan risiko, hamil di usia tua diatas 40 tahun sangat beresiko Hamil Anggur berulang. Bunda bisa konsultasikan dahulu ke dokter jika memang ingin menambah momongan.