Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Diskusi Seputar Kehamilan > Diskusi Umum

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
Hanipa...   TS 
 
Posts: 10
Default Obat Gelisah Buah Hati Tak Kunjung Datang

Hidup memang tak selalu sesuai dengan apa yang diinginkan. Jika semua impianku terwujud begitu saja, di mana letak syukur yang harus dipanjatkan sebanyak-banyaknya kepada Sang Pencipta? Satu tahun enam bulan terasa cepat untuk bergulat dengan realita, tapi terasa lama* untuk berdamai dengan andai. Selama itu pula, aku sudah jatuh dan terbangun, harapanku patah berulang kali, bahkan hatiku terasa babak belur. Pertanyaan,*“Why me?”*masih selalu membayangiku. Namun, aku juga yakin, Allah Swt. memiliki alasan dan lebih berhak menyatakan,*“Why not?”

Absennya buah hati di usia pernikahan yang hampir menginjak dua tahun membuatku becermin. Barangkali, masih banyak dosa-dosaku yang belum bisa ditebus. Perasaan sedih dan kecewa berkali-kali hadir ketika keluar dari ruangan dokter. Program hamil yang dijalani masih belum membuahkan keturunan. Apa aku sibuk mencari dokter terbaik, sedangkan Yang Maha Kuasa justru menungguku untuk “berkonsultasi”? Kegagalan program hamil yang kujalani menjadi titik balik untuk berusaha menjadi lebih baik.

Awalnya, aku selalu menghindari acara-acara untuk menghindari pertanyaan, “Sudah hamil?” Aku juga selalu mencari-cari artikel di internet tentang keberhasilan program hamil dengan kondisi perempuan PCOS (Polycystic Ovarium Syndrom). Semuanya aku lakukan semata-mata untuk menenangkan hati yang gelisah. Aku berusaha menghibur diri dan meyakinkan hati bahwa kehamilan bisa terjadi pada siapa saja. Syarat secara medis bisa ini itu, tetapi syarat paling mutlak hanya satu, jika Allah Swt. mengizinkan. Itu saja.


Kegelisahan bersumber dari hati yang berantakan. Aku mulai menatanya kembali dengan memeriksa sajadah, barangkali hanya tergelar lima kali sehari. Seingatku, dalam seminggu, Alquran yang teronggok di sudut lemari hanya dibuka beberapa kali. Waktuku banyak digunakan untuk urusan duniawi, mengeluh, menangis, dan mengasihani diri sendiri. Akhirnya aku sadar, ujian ini harus dihadapi dengan sabar, diselesaikan dengan tegar. Ujian yang lama-lama kuanggap sebagai tantangan ini, harus ditaklukkan.

Aku mulai berhijrah dari hal-hal yang terlihat sederhana. Berhijrah dari makanan yang tidak dibutuhkan tubuh ke makanan yang lebih bergizi, juga berhijrah dari malas berolahraga menjadi lebih rajin berolahraga. Dalam benak, kutanamkan tekad bahwa keduanya dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Ilahi. Aku mulai meminta maaf pada orang-orang yang tersakiti dengan modal ingatan. Selebihnya, mungkin masih banyak tingkah laku dan ucapan yang menyakiti hati orang lain.

Dalam doaku, semoga mereka membukakan pintu maaf. Dalam doaku, aku meminta ampun atas kesombongan dalam diri yang mungkin tak disadari, aku meminta ampun atas segala dosa. Dalam doaku, semoga semesta membentangkan jalan bagi aku dan suami untuk bertemu dengan buah hati.

Setiap hari, aku selalu berusaha menambah kualitas dan kuantitas interaksi dengan Sang Pencipta. Semua yang terjadi dalam hidupku adalah kehendak-Nya, maka aku memohon petunjuk dan jalan keluar kepada-Nya. Aku selalu mengulang doa yang sama tapi kegelisahanku malah menjadi-jadi. Hingga akhirnya, aku memahami bahwa segala usaha dan doa bermuara di lautan bernama keridaan.

Rida menerima segala ketentuan-Nya adalah caraku menaklukkan tantangan ini secara perlahan. Sebelah mataku terbuka, hamparan nikmat yang telah diberikan justru luput untuk disyukuri. Aku terlalu sibuk mengejar impian serupa ketidaktahuan akan takdir. Aku terlalu repot mengukur cepat dan lambat, padahal Dia selalu memiliki perhitungan waktu yang tepat. Tugasku hanya berkeinginan, berusaha sekuat tenaga, mendekatkan diri pada-Nya, bersyukur, dan menerima takdir dengan lapang dada.
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
meijin...
 
Posts: 1,394
 
sabar dan semangat ya bun.. sehabat saya juga ada yang PCOS... lama menanti buah hati hingga 8 thn. tak kurang-kurang usaha yg dilakukan...

Tahun ini tak disangka-sangka dia hamil... tau2 udah 8 minggu baru disadari. Namun hamilnya lancar tanpa suatu halangan apapun... sehat ibu dan babynya... sekarang sudah tinggal tunggu lahiran

yakin aja bun pasti ada waktu yang tepat buat semua orang yg mau berusaha... waktunya sudah sesuai dengan rencanaNya...

waktu yg terbaik buat bunda tidak sama dengan waktu orang lain... tapi bakal sama indahnya

tetap semangat... tetap berusaha.. semoga segera beroleh tiket H
 
  #3  
Old
titipa...
 
Posts: 24
 
semangat untuk para pejuang buah hati
 
  #4  
Old
Aya pu...
 
Posts: 56
 
Te2p smngat y bun,sya jg msih pnntian hmpir 5 th..
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
ketika buah hati tak kunjung datang, ingatlah hal berikut! -- Ngobrol Apa Saja 4
menunggu si buah hati yang tak kunjung datang.. -- Diskusi Umum 1
belajar tegar menunggu si buah hati yang tak kunjung datang -- Ngobrol Apa Saja 45
H2C nunggu buah hati yang tak kunjung datang -- Ngobrol Apa Saja 8
Saat buah hati belum kunjung datang -- Diskusi Umum 1


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 03:53.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com