Selamat siang bundas, tanggal 2 Desember saya mengalami flek coklat. Saya coba testpack, hasilnya 2 garis. Tanggal 7, keluar darah segar tapi hanya sedikit. Saya testpack masih 2 garis. Tetapi tanggal 9 Desember, saya mengalami keram perut keluar gumpalan darah. Tanggal 10 pagi saya ke RSIA, di sana saya di USG, tapi hasilnya dinding rahim menebal. Kata dokter, " kalau ibu hamil, di sini saya tidak menemukan apa-apa. Kalau ibu keguguran, berarti ini masih ada sisanya krn rahim menebal. " Kemudian saya disuruh ke lab untuk test urine, setelah test urine, hasilnya positif. Saya didiagnosa mengalami abortus inkomplit. Saat itu saya disuruh milih kuret atau minum obat peluruh. Karena masih ada kerjaan yg harus diselesaikan, saya milih minum obat. Saya dikasih misoprostol untuk 1 minggu. Pada saat minum obat itu, saya mengalami pendarahan dan keluar beberapa gumpalan kecil. Sejak minum obat tangaal 10 sampai tanggal 22 Desember, saya coba testpack, hasilnya masih 2 garis. Kemudian saya memutuskan untuk pindah dokter di rumah sakit yg lain. Datanglah saya ke dokter tanggal 22 Desember dengan niat untuk dikuret aja karena sudah dinyatakan oleh dokter sebelumnya kalau abortus inkomplit. Kata dokter, " kita USG dulu ya Bu, kalau rahim ibu emang belum bersih, akan kita ambil tindakan." Pada saat USG, dokternya kaget dan berkata, " Ibu, janin ibu masih ada. Ini bukan sisa keguguran, ini janin masih bagus ada denyut jantungnya. Tapi emang lambat gerak jantungnya. Tapi ini masih bisa dipertahankan. Untung ibu tidak memilih kuret waktu itu." Perasaan saya campur aduk saat itu. Antara senang, sedih, dan tidak percaya. Tetapi atas saran dokter, saya minum obat penguat dan bedrest total. Karena menurut dokter ini, saya mengalami abortus iminens. Saya disuruh balik lagi ke dokter tanggal 5 Januari 2019.Apakah ada Bunda yang mengalami hal seperti ini, divonis keguguran tapi second opinion menyatakan janin masih ada?