| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | | Location: Malang
Posts: 6
| | Stress Haloo bunda2 semuaaa
Saat ini saya sedang hamil anak pertama, usia kehamilan 2,5 bulan
Sebenernya definisi stress itu gimana sih menurut bunda?
Soalnya saya sering kepikiran sama masalah rumah tangga, sering nangis diem2 skrg sampek sering pusing
Apa ini yg dinamakan stress?
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia | | | | | Location: Nomaden
Posts: 2,450
| |
Bisa jadi bund...coba ajak diskusi suami. Saling bantu utk pekerjaan RT. Jd bunda ga sampe depresi post partum....suami kasih aja artikel2 di internet biar aware juga akan kondisi psikologis istri.
| | |
Replying to:
Haloo bunda2 semuaaa
Saat ini saya sedang hamil anak pertama, usia kehamilan 2,5 bulan
Sebenernya definisi stress itu gimana sih menurut bunda?
Soalnya saya sering kepikiran sama masalah rumah tangga, sering nangis diem2 skrg sampek sering pusing
Apa ini yg dinamakan stress? | hy bunda naya,, setiap manusia yg hidup itu psti mengalami stress bun.. hnya ada 2 org yg tdk mnglmi stress yaitu org gila n org yg sdh mati..
hanya saja yg membedakannya itu tingkat stressnya bun n cra mngendalikan stresnya..
pda saat hmil psikologi ibu memang dipengruhi oleh hrmon khmilan.. ibu jd sensitif.. mdh mnngis,, mrh.. n tersinggung.. itu hal yg wjr bun..
utk mngendalikannya yaa memang bnr yg d ktakn bunda sheldonchopeer.. cba dskusikn dg suami.. n mnta suami utk mmhmi keadaan psikologi ibu slma kehamilan.. shngga proses kehamilannya dpt berjln dg lancar n selamat smpai proses kelahiran bund... krna proses khmilan itu bkn hnya mnjdi tnggung jwb ibu sja tp tnggung jwb suami jg..
| | | | | Location: Halim,jaktim
Posts: 801
| |
Coba diskusikan bunda dengan suami,
Ibu yg sedang hamil muda,,jgn terlalu banyak pikiran
| | | | Location: surabaya
Posts: 10
| |
Replying to:
Haloo bunda2 semuaaa
Saat ini saya sedang hamil anak pertama, usia kehamilan 2,5 bulan
Sebenernya definisi stress itu gimana sih menurut bunda?
Soalnya saya sering kepikiran sama masalah rumah tangga, sering nangis diem2 skrg sampek sering pusing
Apa ini yg dinamakan stress? | hati2 dengan stress bun, gak baik untuk janinnya nanti.
| | |
Jangan stress bun..
Anggep aja ga denger kalau ada kata kata yang nyakitin hati.
Pura pura budek saat hamil sekarang ini.
Aku sempet berantem dan stress waktu kehamilan pertama tau tau cm bertahan sampai 7mggu aja.
Keguguran itu rasanya sakit lahir batin. Kaya mau mati aja.
Semangat kakaa..
| | |
Aku pas hamil muda klo abis ribut sm suami (jd stres kan) pasti langsung flek, cm pas tm1 sih tp itu kan yg rawan yah msh lemah bgt kandungannya.
Jd ngaruh bgt stres ke kehamilan.
Jangan stres2 ya bund ksh pengertian ke suami utk ngalah2 dulu slama istri hamil demi bayi dia jg
| | |
Replying to:
Haloo bunda2 semuaaa
Saat ini saya sedang hamil anak pertama, usia kehamilan 2,5 bulan
Sebenernya definisi stress itu gimana sih menurut bunda?
Soalnya saya sering kepikiran sama masalah rumah tangga, sering nangis diem2 skrg sampek sering pusing
Apa ini yg dinamakan stress? | Saat kontrol ajak aja suami nya,biasanya dokter suka jelasin apa yg harus di lakukan suami,suami harus dukung istri
| | |
Aku sedih juga. Andaikan suami tau apa yg bumil rasain. Seenaknya aja ngomong ini itu tanpa mikirin perasaan istrinya
Semangat bundaa
| | |
copasan dr group wa
Anda bukanlah apa yang Anda Pikirkan
dan Anda bukanlah apa yang Anda Rasakan.
Tapi Anda dapat belajar banyak dari apa yang Anda Pikirkan dan apa yang Anda Rasakan...
Anda adalah Anda yang merdeka dari Pikiran dan Perasaan yang memengaruhi Anda...
Dan hanya Allah tempat Anda bergantung, so, jangan gantungkan diri Anda kepada Pikiran dan Perasaan Anda, apalagi kepada orang lain di luar sana.
Anda bukanlah apa yang Anda Pikirkan. Anda adalah Anda, dan Si Pikiran adalah Si Pikiran.
Anda bertugas sebagai Leader dan Pengamat bagi Si Pikiran. Jika Si Pikiran sedang Negatif, maka cukup Amati saja dan Beristighfarlah, dan jika Si Pikiran sedang Positif maka Supportlah ia.
Tak perlu Stress berusaha mengendalikan Si Pikiran, sebab seringkali justru Pikiran yang berhasil mengendalikan Anda.
Allah hadirkan Pikiran dan Perasaan (2P) kepada Anda sebagai Ujian. Ujian dalam bentuk Kesenangan atau Penderitaan.
Iblis dan Syaitan pun Memengaruhi dan Menggoda Manusia melalui 2P ini. Sehingga kita harus lihai membedakan mana 2P dari Syaitan dan mana 2P dari Tuhan.
Itu sebabnya kita butuh Kitabullah (Al-Qur’an) untuk Memfilternya.
Anda bukanlah 2P, tapi 2P bertugas Memengaruhi Anda.
Karena Anda bukanlah yang Anda Pikirkan, maka jika hadir Pikiran yang "Bukan-Bukan" maka tenang saja, sebab Pelakunya bukanlah Anda, kecuali jika Anda "Mengamini" dan "Menikmati" Pikiran yang "Bukan-Bukan" itu. Tolaklah Pikiran yang "Bukan-Bukan" itu dengan cara Mengabaikannya, Ta'awudz , dan Beristighfar kepada Allah SWT.
Perhatikan Emosi/Perasaan Anda, Nasehatilah ia sesering mungkin dengan Ayat-Ayat Allah SWT, dan Mintalah kepada Allah agar menenangkan Sang Emosi.
Anda bukanlah Emosi yang Anda Rasakan. Anda ya Anda, Emosi ya Emosi.
Kalau Emosi sedang Menteror Anda dan tidak mau diajak berdamai, maka berdo'alah "Hasbunallah wa Ni'mal Wakiil, Ni'mal Maula wa Ni'man Nashiir "
So, tidak perlulah Pikiran dan Perasaan Anda Menganalisa Takdir Allah yang belum terjadi atas diri Anda. Sehingga Anda gelisah karena Analisa Anda dan bukan gelisah karena Takdir-Nya. Sebab Takdir-Nya nanti masih belum terjadi pada diri Anda.
Maka sebaiknya Rasakan saja Kehadiran Anda bersama-Nya di setiap "saat" maka Anda niscaya selalu dijaga-Nya. Jangan Takut dan Jangan Khawatir. Penjagaan-Nya sangatlah sempurna.
Bebaskan diri Anda dari Pikiran Anda sendiri. Sejatinya, Anda berbuat Negatif bukanlah karena Pikiran Anda, tapi karena Anda sendiri yang kok mau-maunya dipengaruhi oleh Pikiran Anda.
Itu sebabnya kelak Anda-lah yang Bertanggung Jawab di hadapan Allah, bukan Pikiran Anda. Kelak Pikiran hanya menjadi Saksi dalam Penghisaban Anda, sebagaimana Penglihatan, Pendengaran, dan Fuad yang menjadi Saksi.
Pikiran adalah Ujian, tempat Syaitan Membisikkan banyak hal. Belajar Mencuekkan Pikiran Negatif berarti Belajar Mencuekkan Syaitan. Yuwaswisu fii Shuduurinnaas...
Anda adalah Anda yang diwakili oleh Ruh yang telah dititipkan-Nya. Ruhlah yang seharusnya menjadi Driver/Kendali dalam kehidupan Anda yang singkat ini. Sehingga jangan serahkan Kendali kehidupan Anda kepada Pikiran dan Perasaan Anda.
"Ya Allah, jangan izinkan Emosiku, Pikiranku, dan Jasadku Mengikat, Mencemari, dan Memengaruhi Kefitrahan Ruh titipan-Mu ini. Tolong jagalah Ruh dari-Mu padaku ini, sehingga Ruh ini tetap bisa menjadi Driver bagi kehidupanku."
Sahabat, semoga kita terlindungi dari hal Menuhankan dan Mengabdi kepada Pikiran dan Perasaan.
Sebab hanya Allah-lah yang berhak di-Tuhankan, sedangkan Pikiran, Perasaan, dan Orang lain adalah sebagai Pembelajaran dan kawan Sinergi untuk bersama-sama bertemu Allah, Insya Allah.
So, kalau ada yang Memarahi Anda seperti ini :"Dasar bodoh, kamu memang tidak punya Pikiran"
Maka jawablah: "Saya memang tidak punya apa-apa, semua milik Allah, Pikiran ya Pikiran dan Saya ya Saya.."
Allahu A'lam bi Muradihi....
| | |
Replying to:
copasan dr group wa
Anda bukanlah apa yang Anda Pikirkan
dan Anda bukanlah apa yang Anda Rasakan.
Tapi Anda dapat belajar banyak dari apa yang Anda Pikirkan dan apa yang Anda Rasakan...
Anda adalah Anda yang merdeka dari Pikiran dan Perasaan yang memengaruhi Anda...
Dan hanya Allah tempat Anda bergantung, so, jangan gantungkan diri Anda kepada Pikiran dan Perasaan Anda, apalagi kepada orang lain di luar sana.
Anda bukanlah apa yang Anda Pikirkan. Anda adalah Anda, dan Si Pikiran adalah Si Pikiran.
Anda bertugas sebagai Leader dan Pengamat bagi Si Pikiran. Jika Si Pikiran sedang Negatif, maka cukup Amati saja dan Beristighfarlah, dan jika Si Pikiran sedang Positif maka Supportlah ia.
Tak perlu Stress berusaha mengendalikan Si Pikiran, sebab seringkali justru Pikiran yang berhasil mengendalikan Anda.
Allah hadirkan Pikiran dan Perasaan (2P) kepada Anda sebagai Ujian. Ujian dalam bentuk Kesenangan atau Penderitaan.
Iblis dan Syaitan pun Memengaruhi dan Menggoda Manusia melalui 2P ini. Sehingga kita harus lihai membedakan mana 2P dari Syaitan dan mana 2P dari Tuhan.
Itu sebabnya kita butuh Kitabullah (Al-Qur’an) untuk Memfilternya.
Anda bukanlah 2P, tapi 2P bertugas Memengaruhi Anda.
Karena Anda bukanlah yang Anda Pikirkan, maka jika hadir Pikiran yang "Bukan-Bukan" maka tenang saja, sebab Pelakunya bukanlah Anda, kecuali jika Anda "Mengamini" dan "Menikmati" Pikiran yang "Bukan-Bukan" itu. Tolaklah Pikiran yang "Bukan-Bukan" itu dengan cara Mengabaikannya, Ta'awudz , dan Beristighfar kepada Allah SWT.
Perhatikan Emosi/Perasaan Anda, Nasehatilah ia sesering mungkin dengan Ayat-Ayat Allah SWT, dan Mintalah kepada Allah agar menenangkan Sang Emosi.
Anda bukanlah Emosi yang Anda Rasakan. Anda ya Anda, Emosi ya Emosi.
Kalau Emosi sedang Menteror Anda dan tidak mau diajak berdamai, maka berdo'alah "Hasbunallah wa Ni'mal Wakiil, Ni'mal Maula wa Ni'man Nashiir "
So, tidak perlulah Pikiran dan Perasaan Anda Menganalisa Takdir Allah yang belum terjadi atas diri Anda. Sehingga Anda gelisah karena Analisa Anda dan bukan gelisah karena Takdir-Nya. Sebab Takdir-Nya nanti masih belum terjadi pada diri Anda.
Maka sebaiknya Rasakan saja Kehadiran Anda bersama-Nya di setiap "saat" maka Anda niscaya selalu dijaga-Nya. Jangan Takut dan Jangan Khawatir. Penjagaan-Nya sangatlah sempurna.
Bebaskan diri Anda dari Pikiran Anda sendiri. Sejatinya, Anda berbuat Negatif bukanlah karena Pikiran Anda, tapi karena Anda sendiri yang kok mau-maunya dipengaruhi oleh Pikiran Anda.
Itu sebabnya kelak Anda-lah yang Bertanggung Jawab di hadapan Allah, bukan Pikiran Anda. Kelak Pikiran hanya menjadi Saksi dalam Penghisaban Anda, sebagaimana Penglihatan, Pendengaran, dan Fuad yang menjadi Saksi.
Pikiran adalah Ujian, tempat Syaitan Membisikkan banyak hal. Belajar Mencuekkan Pikiran Negatif berarti Belajar Mencuekkan Syaitan. Yuwaswisu fii Shuduurinnaas...
Anda adalah Anda yang diwakili oleh Ruh yang telah dititipkan-Nya. Ruhlah yang seharusnya menjadi Driver/Kendali dalam kehidupan Anda yang singkat ini. Sehingga jangan serahkan Kendali kehidupan Anda kepada Pikiran dan Perasaan Anda.
"Ya Allah, jangan izinkan Emosiku, Pikiranku, dan Jasadku Mengikat, Mencemari, dan Memengaruhi Kefitrahan Ruh titipan-Mu ini. Tolong jagalah Ruh dari-Mu padaku ini, sehingga Ruh ini tetap bisa menjadi Driver bagi kehidupanku."
Sahabat, semoga kita terlindungi dari hal Menuhankan dan Mengabdi kepada Pikiran dan Perasaan.
Sebab hanya Allah-lah yang berhak di-Tuhankan, sedangkan Pikiran, Perasaan, dan Orang lain adalah sebagai Pembelajaran dan kawan Sinergi untuk bersama-sama bertemu Allah, Insya Allah.
So, kalau ada yang Memarahi Anda seperti ini :"Dasar bodoh, kamu memang tidak punya Pikiran"
Maka jawablah: "Saya memang tidak punya apa-apa, semua milik Allah, Pikiran ya Pikiran dan Saya ya Saya.."
Allahu A'lam bi Muradihi.... | Iya bunda kadang yang gak mesti kita pikirkan jadi pikiran di kita, mungkin kita ngga ngerasa stres, padahal diri kita mengalami stres tersembunyi yg merusak dirti kita dan jadi ga sehat ya bunda
| | |
Coba dialihkan aja bunda. Coba ngaji, nonton tv, makan, masak ato dengerin musik. Pokoknya tiap kepikiran yg berat, lgsg cari kegiatan yg bunda suka. Semoga lancar sampai lahiran ya bunda
| | |
Stress: terlalu mendalami dan memikirkan banyak hal yang disebabkan cemas dan khawatir. Semestinya pikoran kt hanya punya 1 cabang (fokus) tp kt berani membuatnya bercabang2 (pikiran ke mana2, banyak pikiran) jadinya puyeng pusing dan gak tenang, stress lah jadinya. Solusi... pusatkan perhatian pada 1 hal dulu, fokus... latihan fokus bisa dgn cr memikirkan apa yg sedang dikerjakan sj..
| | |
Maaf bun , alasannya bunda sampai harus pendam sendiri masalh bunda sampai sering nangis diem" apa ? Apa suami typikal orang yang sulit diajak bicara? Dalam artian, setiap bunda mengutarakan isi hati bunda , ujung-ujungnya bertengkar ?
Kalau memang seperti itu, mungkin pemilihan kata bunda saat mengutarakan isi hati bunda kurang tepat hingga suami tersinggung, akhirnya berujung marah.
coba deh sebelum bicara bunda introspeksi dulu, berdamai sama diri bunda. bunda tidak dalam keadaan marah. Terus saat sedang ngbrol santai dgan suami, dengan manja-manja bunda sampaikan keinginan bunda. Semoga saja dengan cara itu suami bisa mngerti.
Kalau sedang kepikiran lagi sampai mau nangis, ikutin deh saran-saran bunda di atas untuk segera dialihkan. bunda kan yg paling tahu apa yg bikin bunda senang.
sehat-sehat trus yah buun, semga dedenya juga sehat terus sampai lahiran.
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |